Kebanyakan bayi yang lahir prematur membawa cacat bawaan karena komplikasi saat kehamilan maupun karena proses perkembangan tubuhnya belum sempurna. Demikian pula yang terjadi pada bayi terlahir tuli yang berasal dari Colorado Amerika Serikat ini.
Dilansir dari laman lifedaily.com, Matthew Swetnam lahir delapan minggu lebih cepat dan hanya memiliki berat 2 pon atau 0,90Kg.
Bayi terlahir tuli ini juga memiliki beberapa kelainan bawaan yang cukup parah. Matthew harus menghabiskan 47 hari di ruang NICU karena menderita penyakit bawaan cytomegalovirus atau CMV.
Artikel terkait: Waspadai Cytomegalovirus yang menyerang ibu hamil.
Bayi terlahir tuli akhirnya bisa mendengar suara sang Bunda
Matthew Swetnam bersama sang ibu. sumber: lifedaily.com
Erin Swetnam, sang ibu menjelaskan, “Matthew lahir dengan CMV, penyakit bawaan yang mirip dengan virus zika. Dan merupakan penyebab banyak terjadinya cacat lahir dan kelainan pada tumbuh kembang bayi. Matthew sangat menderita karena CMV.”
“Matthew menderita hepatitis dan pembesaran limpa, dia juga mengalami kista dan calcification di otaknya. Ditambah lagi, dia tidak bisa mendengar,” kata Erin menambahkan.
Calcification adalah proses pengerasan organ hingga menjadi seperti kapur. Matthew mengalami pengerasan di bagian otak hingga membuatnya tidak bisa mendengar suara sang ibu selama berbulan-bulan setelah lahir.
Matthew baru bisa merasakan kesempatan untuk mendengar suara ibunya saat usia empat bulan, ketika telinganya dipasangi alat bantu dengar.
Matthew dipasangi alat bantu dengar. sumber: lifedaily.com
Momen emosional saat Matthew pertama kali mendengar suara ibunya tertangkap oleh kamera. Mata Matthew terlihat membelalak sebelum kemudian ia menjerit kaget dan mulai menangis.
Artikel terkait: Cara mendeteksi gangguan pendengaran dini pada anak.
“Apakah suara ibu sangat tidak enak didengar?” Erin berusaha melucu sementara ia tak mampu menahan tangis pada momen istimewa tersebut.
Matthew tersentak dan melotot saat pertamakali emndengar suara ibunya. sumber: lifedaily.com
“Kedepannya Matthew akan menerima implan bilateral cochlear.” Erin mengungkapkan.
Implan jenis ini akan memberi Matthew kemampuan untuk menggabungkan suara yang masuk dari dua telinga, sehingga pendengaran Matthew akan menjadi lebih baik. Meski terlahir tak sempurna, Matthew tetap menerima kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Hal ini patut dicontoh oleh semua orangtua yang memiliki bayi lahir dengan kelainan atau sebuah cacat. Setiap anak memiliki keistimewaan, jangan pernah menyerah untuk mencintai dan menyayanginya. Bisa jadi di masa depan dia akan menjadi anak yang sangat membanggakan orangtuanya.
Baca juga:
Aziza, Gadis Kecil yang Bangkit Memecah Sunyi dari Tuli Bawaan Lahir
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.