Kalau si Kecil hendak masuk ke Sekolah Dasar, tak ada salahnya Parents membimbing ia untuk belajar tentang hal baru. Misalnya, mengenalkan ia pada rantai makanan beserta contoh dan gambar lengkapnya. Hal ini dilakukan untuk menambah pengetahuan si Kecil akan siklus kehidupan makhluk hidup lain di sekitarnya sekaligus mengenalkannya pada pelajaran Sains yang hendak ia temui di sekolah.
Melansir berbagai sumber, yuk langsung simak saja ulasan mengenai pengertian dan contoh rantai makanan selengkapnya!
Artikel terkait: 11 Hewan Langka di Indonesia yang Harus Dilestarikan
Pengertian Rantai Makanan Beserta Contohnya
Seperti dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, rantai makanan adalah proses ketika makhluk hidup saling makan-memakan secara linier untuk bertahan hidup. Proses makan-memakan ini termasuk ke dalam ekosistem, di mana ada beberapa peran di dalamnya agar proses kelangsungan hidup bisa berjalan.
Beberapa peran tersebut di antaranya adalah ada peran produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer yang masing-masing mereka memiliki peran secara berurutan. Berikut penjelasan lengkap mengenai peran mereka masing-masing:
1. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu membuat makanannya sendiri. Seperti apa contohnya? Yakni berbagai tumbuhan hijau.
Nah, keberadaan produsen ini bergantung pada keseimbangan alam. Artinya, sebenarnya ia tidak bergantung pada ketersediaan makanan di sekitarnya, melainkan ia membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Peran tanaman bukan memakan makhluk hidup lain, melainkan untuk dimakan oleh makhluk hidup lain.
2. Konsumen
Selaras dengan namanya, konsumen, merupakan bagian dari rantai makanan yang membutuhkan makhluk hidup lain untuk bertahan hidup. Dalam ekosistem, konsumen ini biasanya adalah hewan atau fauna. Mereka tidak bisa menghasilkan makanan sendiri sehingga perlu memangsa makhluk hidup lain seperti tanaman atau binatang lainnya untuk bertahan hidup.
Nah, untuk konsumen ini memiliki beberapa tingkatan, di antaranya adalah:
- Konsumen Primer atau Tingkat I: Konsumen pemakan produsen atau tanaman, disebut sebagai binatang herbivora. Contohnya seperti kelinci, sapi, kambing, dan sebagainya.
- Konsumen Sekunder atau Tingkat II: Merupakan konsumen yang biasanya memangsa konsumen tingkat 1. Tingkatan II ini termasuk hewan karnivora yang masing bisa dimasa oleh hewan lain seperti tikus.
- Konsumen Testier atau Tingkat III: Pemakan konsumen tingkat kedua dan seterusnya hingga konsumen yang terakhir atau puncak. Nah, konsumen puncak juga merupakan sebutan bagi hewan lain yang tidak bisa dimangsa lagi oleh hewan lain seperti singa, elang, buaya, dan sejenisnya.
3. Pengurai atau Dekomposer
Setelah makhluk hidup puncak mati, mereka akan terurai di tanah oleh organisme terakhir rantai makanan. Nah, uraian hasil bangkai tersebut akan diolah kembali menjadi komponen penyusun tanah dan membuat tanah subur kembali.
Hal ini kemudian akan digunakan lagi oleh tanaman untuk berfotosintesis sehingga siklus rantai makanan pun akan dimulai dan akan terus berlangsung kembali.
Beberapa contong pengurai di antaranya adalah bakteri dan jamur.
Secara umum, rantai makanan terdiri dari 5 tingkatan antara produsen, konsumen, dan dekomposer. Meski begitu, ada rantai makanan yang terdiri dari 4 tingkatan saja, tetapi ada juga yang sampai 6 tingkatan.
Semakin pendek rantai makanan, maka energi yang tersedia semakin besar. Begitu pula sebaliknya, ketika tingkatan rantai makanan semakin panjang, maka energi yang tersedia semakin kecil.
Artikel terkait: Mengenal 5 Contoh Alat Musik Ritmis untuk Si Kecil, Jenis dan Fungsinya
Beragam Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistem
1. Ekosistem Sawah atau Darat
Foto: Selasar
Padi – Tikus – Ular sawah – Elang – Pengurai
Produsen yang dapat menghasilkan makanan sendiri di sini adalah padi. Nah, selanjutnya, padi akan dimakan oleh tikus sehingga binatang ini menjadi konsumen I. Kemudian, tikus dimakan oleh ular sebagai konsumen II, lalu ular dimakan elang sebagai konsumen puncak atau ke-III. Ketika elang mati, maka ia akan diurai kembali oleh bakteri.
Salah satu contoh rantai makanan di ekosistem sawah ini memiliki 5 trofik atau tingkatan. Terdiri dari Produsen – konsumen I – konsumen II – konsumen III – pengurai.
Beberapa contoh rantai yang terjadi di sawah juga bisa meliputi:
Padi – Belalang – Burung Pipit – Elang – Pengurai
Padi – Siput – Katak – Ular Sawah – Burung gagak – Pengurai
2. Ekosistem Laut
Foto: Matakaca
Phytoplankton – Ikan Kecil – Makarel atau ikan sedang – Anjing laut – Hiu – Dekomposer
Phytoplankton merupakan makhluk hidup laut yang dapat membentuk makanan sendiri, yakni amylum melalui fotosintesis. Ia kemudian dimakan oleh ikan kecil sebagai konsumen I, kemudian dimakan oleh ikan berukuran sedang seperti makarel atau anjing laut sebagai konsumen II.
Selanjutnya, anjing laut akan dimakan oleh hiu sebagai konsumen puncak. Saat hiu mati, ia akan terurai dan nutrinya dapat diserap oleh tanaman laut hidup sehingga rantai makanan bisa terjadi lagi.
3. Ekosistem Gurun
Di gurun, ekosistem ini memiliki curah hujan yang rendah dan memiliki suhu yang sangat ekstrim. Beberapa contoh rantai makanan yang terjadi di antaranya:
Energi Matahari – Rumput – Rusa – Hiena – Pengurai
Energi Matahari – Rumput – Kelinci – Ular – Elang – Pengurai
4. Ekosistem Savana atau Padang Rumput
Merupakan salah satu contoh ekosistem darat yang terbentuk secara alami. Padang rumput berada di daerah tropis, serta hewan yang biasanya ada di sana adalah singa, macan, gajah, zebra, dan sebagainya. Berikut contoh rantai makanan yang ada di sana:
- Rumput – Zebra – Singa – Pengurai
- Rumput – Belalang – Ular – Singa – Pengurai
- Rumput – Kambing – Harimau – Pengurai
5. Ekosistem Kutub atau Padang Es
Di kutub atau padang es seperti kutub utara dan selatan juga terdapat rantai makanan, Parents. Beberapa rantai makanan yang terjadi adalah:
- Rerumputan Kutub – Kelinci – Rubah – Serigala – Pengurai
- Tanaman kutub – Kelinci – Cerpelai – Pengurai
Artikel terkait: 6 Fakta Bendera Pusaka Merah Putih, Dijahit dengan Bercucuran Air Mata oleh Istri Soekarno!
Itulah pengertian mengenai rantai makanan dan beberapa contohnya yang ada di berbagai ekosistem. Parents bisa mengenalkan si kecil mengenai ilmu pengetahuan ini agar ia paham bahwa makhluk hidup di dunia itu saling membutuhkan satu sama lain.
Selain itu, rantai makanan juga dibutuhkan agar tidak merusak keseimbangan alam. Apabila salah satu hewan punah, maka keseimbangan alam akan terganggu dan berakhir memengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Maka itu, pelajaran ini juga bisa menjadi sarana tepat untuk mengajak anak untuk senantiasa memelihara kelestarian alam dan menyayangi kehidupan makhluk hidup lain di sekitarnya.
Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Seri Belajar Bersama si Kecil: Mengenal Meteoroid, Apa Bedanya dengan Meteor?
Perlu Tahu, Ini 10 Kewajiban Anak di Rumah, Yuk Ajarkan Mulai Sekarang!
11 Lagu Perjuangan untuk Tanamkan Nasionalisme Anak, Si Kecil Sudah Tahu?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.