Rambut Kemaluan Gatal Setelah Dicukur? Atasi dengan 5 Cara Ini!

Mencukur bulu kemaluan memang boleh saja dilakukan, tapi perlu waspada hingga tidak menimbulkan rasa gatal.

Setelah proses mencukur rambut kemaluan, tidak sedikit perempuan yang akhirnya merasakan rambut kemaluan gatal. Apakah Bunda merasakannya juga?

Penyebab dan Cara Mengatasi Rambut Kemaluan Gatal Setelah Dicukur

Meskipun terasa mengganggu, rambut kemaluan gatal setelah dicukur sebenarnya umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. 

Hal ini ditegaskan oleh dr. Dinda Derdameisya Sp.OG, ia mengatakan dewasa ini memang banyak perempuan yang senang mencukur bulu kemaluannya, bahkan hingga habis. Ia menegaskan, bahwa mencukur habis bulu kemaluan boleh saja dilakukan, namun,tentu saja perlu memerhatikan higienitasnya. Baik saat proses mencukur ataupun setelah proses berlangsung.

Jika tidak, tentu saja rambut kemaluan gatal bisa dirasakan lantaran adanya alergi, kerusakan pada folikel rambut, atau infeksi.

"Biasanya, setelah dicukur atau waxing akan ada folikel yang terbuka, kalau kita pakai sabun yang iritatif itu justru bisa akan memicu bakteri dan menjadi infeksi," ujar dr. Dinda saat ditemui di acara peluncuran Andalan Feminine Care beberapa waktu lalu.

Kemudian, dr. Dinda menegaskan bahwa idealnya saat sebelum proses mencukur, Bunda perlu memerhatikan apakah alat yang digunakan sudah bersih atau belum. "Sebenarnya, banyak faktor yang bisa sebabkan rambut kemaluan gatal sehingga ada banyak faktor yang perlu diteliti lagi," tukasnya.

Artikel terkait: Iritasi, Benjolan, dan Gatal di Sekitar Vagina? Mungkin Ulah Kutu Rambut!

Penyebab Rambut Kemaluan Gatal

Mengutip dari Healthline, ada beberapa penyebab rambut kemaluan terasa sangat gatal, terutama setelah mencukur. Berikut di antaranya:

1. Pisau Cukur

Jika Anda baru saja mencukur area kemaluan, luka bakar silet mungkin merupakan salah satu penyebab gatal yang timbul. Akibatnya bisa muncul ruam merah, seringkali dengan benjolan kecil yang terasa lunak.

Anda bisa merasakan ini jika saat mencukur melakukan beberapa hal di bawah ini :

  • tidak menggunakan cukup pelumas, seperti krim cukur atau sabun
  • bercukur terlalu cepat
  • bercukur terlalu sering
  • Menggunakan pisau cukur lama atau yang tersumbat

2. Kutu Kemaluan (crabs)

Kutu kemaluan juga disebut crabs, adalah serangga kecil yang ditemukan di daerah genital. Berbeda dari kutu kepala dan tubuh, kutu kemaluan paling sering menyebar melalui hubungan seksual.

Anda juga bisa mendapatkan kutu kemaluan dari berbagi pakaian, handuk, atau tempat tidur dengan seseorang yang memiliki kutu. Mereka menyebabkan gatal-gatal hebat dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain dengan rambut kasar, seperti kaki dan ketiak.

 

3. Dermatitis Kontak

Jika Anda baru saja menggunakan produk baru yang telah bersentuhan dengan area genital Anda, gatal-gatal mungkin disebabkan oleh dermatitis kontak.

Sabun, lotion, dan produk-produk kebersihan dan perawatan kulit lainnya dapat menyebabkan dermatitis kontak, yang merupakan iritasi kulit.

Bersamaan dengan gatal, dermatitis kontak juga dapat menyebabkan:

Artikel terkait: 4 Cara menghilangkan kutu rambut secara alami

4. Kudis

Kondisi kulit yang sangat menular ini disebabkan oleh tungau mikroskopis yang menggali ke dalam kulit dan bertelur. Setelah telur menetas, tungau merangkak di sepanjang kulit membuat lubang baru yang meninggalkan jejak merah tipis benjolan merah kecil.

Mereka menyebabkan gatal-gatal hebat yang biasanya memburuk di malam hari dan paling sering memengaruhi lipatan kulit di sekitar alat kelamin, bokong, payudara, dan lutut.

Kudis menyebar melalui kontak fisik yang lama dan dekat dengan seseorang yang menderita kudis, termasuk semua jenis kulit untuk kontak seksual dan non-seksual. 

Cara Mengatasi Rambut Kemaluan Gatal

Jika rambut kemaluan Anda yang gatal disebabkan oleh iritasi ringan sebenarnya akan hilang dalam beberapa hari perawatan di rumah.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu.

1. Pakailah Pakaian Dalam yang Bersih

Kelembapan dan bakteri dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Kenakan pakaian dalam yang bersih setiap hari, ganti setelah terasa berkeringat.

Hindari mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan memakai bahan alami yang lembut untuk mengurangi gesekan dan keringat, yang bisa merusak folikel rambut.

2. Jangan Menggaruk

Menggaruk meningkatkan risiko luka, pendarahan, dan infeksi. Jika area kemaluan Anda yang gatal disebabkan oleh infeksi jamur, Anda berisiko menyebarkan infeksi ke bagian lain dari tubuh Anda dengan menyentuhnya.

3. Hindari Iritasi

Jauhi produk yang mengandung parfum, pewarna, dan bahan kimia lain yang dapat mengiritasi area kemaluan Anda atau sebabkan reaksi alergi.

4. Lakukan Pencukuran yang Benar

Jika Anda mencukur rambut kemaluan Anda, gunakan tips berikut untuk menghindari gatal dan iritasi:

  1. Gunakan gunting tajam untuk memotong rambut panjang sebelum mencukur
  2. Selalu gunakan pisau cukur baru
  3. Rendam area tersebut dalam air hangat untuk melembutkan rambut
  4. Oleskan krim, gel, atau sabun cukur tanpa aroma dalam jumlah besar
  5. Cukur ke arah pertumbuhan rambut
  6. Bilas pisau cukur sesering mungkin selama bercukur untuk mencegah penyumbatan
  7. Tepuk-tepuk kulit sampai kering - jangan digosok
  8. Jaga daerah organ intim tetap kering

 

 

Artikel terkait: Perut Gatal Saat Hamil? Betulkah Sedang Tumbuh Rambut?

Bakteri dan jamur tumbuh subur dalam kondisi lembap. Keringkan kulit Anda dengan baik setelah mandi dan oleskan deodoran atau bedak pada lipatan kulit jika Anda mudah berkeringat.

Hindari menghabiskan waktu dengan pakaian yang basah ataupun lembap, seperti pakaian renang atau pakaian olahraga yang berkeringat.

5. Gunakan Sabun Pemberisih Khusus

"Jika membersihkan vagina, jangan lupa untuk tidak menggunakan sabun kecantikan di area kewanitaan sesaat setelah mencukur bulu kelamin. Pilih cairan pembersih yang memang khusus perempuan," tambah dokter kandungan yang praktik di RS. Ibu dan Anak Brawijaya, Jakarta. 

Nah, itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi rambut kemaluan gatal setelah dicukur. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 

id.theasianparent.com/kolestasis-intrahepatik

id.theasianparent.com/gatal-gatal-saat-hamil

id.theasianparent.com/mencukur-rambut-kemaluan-tingkatkan-risiko-ims/?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic