Apakah Parents pernah atau sedang menghadapi problematika rambut bayi tidak tumbuh atau lama tumbuh? Melihat buah hati dengan rambut lebat dan mengkilap tentu menjadi impian banyak orang tua. Sayangnya, kondisi ideal seperti ini tidak dapat dimiliki semua anak. Namun, tidak usah panik bila melihat rambut bayi tidak tumbuh atau terlihat tipis. Karena kondisi ini memang normal terjadi.
Nah, kira-kira, faktor apa saja sih, yang menyebabkan rambut buah hati bisa mengalami perlambatan tumbuh? Adakah cara untuk bisa menanggulanginya? Yuk, simak informasinya di sini.
Artikel Terkait: 8 Shampo Bayi Terbaik Rekomendasi, Wangi dan Aman
Daftar isi
Sejak Kapan Bayi Mulai Tumbuh Rambut?
Sekitar minggu ke-14 atau minggu ke-15 kehamilan, bulu-bulu kecil bayi mulai tumbuh melalui kulit punggungnya. Bulu mata dan alis juga terlihat tumbuh sekitar minggu ke-22.
Sepanjang kehamilan, rambut bayi akan melalui dua siklus kerontokan dan pertumbuhan kembali.
Saat otaknya mulai tumbuh, kulit halus di kulit kepalanya akan meregang, yang akhirnya menghasilkan lingkaran rambut parietal atau putaran rambut searah jarum jam di bagian belakang kepala.
Jumlah rambut yang tumbuh tergantung pada faktor genetika. Kulit yang lebih gelap memiliki siklus pertumbuhan dan kerontokan yang lebih lambat, yang berarti rambut di kepala lebih tebal saat lahir.
Kemudian bayi yang berusia 8 hingga 12 minggu, rambutnya akan melalui satu fase perkembangan lagi, yang sering kali menyebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut bayi juga dapat terjadi secara bertahap selama pertumbuhan si kecil.
Lalu, kapan bayi akan menumbuhkan rambut permanennya? Pertumbuhan rambut si kecil bisa sangat bervariasi. Rambut yang lebih permanen bisa tumbuh pada saat yang bersamaan dengan kerontokan rambut bayi. Atau, bayi akan memiliki rambut yang tipis sampai ia berusia 2 tahun.
Penyebab Rambut Bayi Tidak Tumbuh Cepat
Fenomena rambut bayi lama tumbuh kadang menjadi hal yang dikhawatirkan oleh orang tua. Meskipun terkesan tidak berbahaya, tetapi komentar dari keluarga dan teman terkadang membuat orang tua menjadi sedih dan ingin mengatasi hal ini agar rambut anak tumbuh subur.
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari ketidaksuburan rambut yang mungkin terjadi pada buah hati:
1. Periode Pertumbuhan Rambut Permanen yang Memang Lambat
Pertumbuhan rambut anak adalah salah satu hal yang memang susah untuk diprediksi. Setiap bayi memiliki periode pertumbuhan rambut yang berbeda.
Setiap bayi memiliki dua jenis rambut. Pertama, rambut yang ada selama di dalam kandungan, lalu kedua yaitu rambut permanen yang tumbuh setelah jenis pertama rontok.
Rambut yang pertama biasanya akan rontok di bulan awal kehidupannya. Setelah itu, rambut permanen akan tumbuh menggantikan jenis yang pertama.
Akan tetapi, periode waktu tumbuh rambut permanen ini berbeda-beda pada tiap bayi. Ada yang langsung tumbuh begitu rambut yang pertama rontok, tetapi ada juga yang tumbuhnya setelah bayi berusia 1-2 tahun. Jadi, Parents tak perlu khawatir lagi, ya.
2. Terlalu Sering Berbaring
Bayi yang belum bisa duduk tegak juga bisa memengaruhi pertumbuhan rambutnya. Pada usia sekitar 3-6 bulan, sebagian bayi mengalami pertumbuhan rambut yang tidak rata atau agak lambat karena masih sering berbaring.
Hal ini akan membaik seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi saat ia sudah mulai bisa duduk sendiri dan mulai beraktivitas.
3. Rambut Anak Lama Tumbuh karena Faktor Genetik
Genetik menjadi salah satu penyebab selanjutnya mengapa rambut buah hati susah untuk tumbuh. Jika Parents memang memiliki silsilah keluarga dengan tipe rambut tipis, maka buah hati juga memiliki kemungkinan besar untuk mewarisi gen tersebut.
Bahkan, menurut Bud Zukow, seorang penulis buku Baby: An Owner’s Manual, menyatakan bahwa bayi dari ras kaukasia sering mengalami kebotakan berkepanjangan. Sehingga banyak bayi dari Eropa yang memang memiliki sedikit rambut sampai berusia 2 tahun.
Artikel Terkait: 10 Warisan Genetik Orangtua Kepada Anak yang Perlu Kita Sadari
4. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi tentu akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan buah hati, termasuk pertumbuhan rambutnya. Oleh karena itu, penting sekali bagi Parents untuk memerhatikan pola asupan makan buah hati, agar gizi dan nutrisi yang ia butuhkan tercukupi setiap harinya.
Alan Greene dari laman Hellomotherhood menyatakan bahwa kekurangan nutrisi yang parah bahkan bisa menyebabkan kebotakan pada bayi. Kekurangan nutrisi seperti zat besi, seng, dan protein yang parah mungkin menjadi salah satu penyebab kebotakan tersebut.
5. Infeksi Jamur Bikin Rambut Anak Lama Tumbuh
Infeksi jamur juga bisa menyebabkan bayi mengalami kebotakan. Tinea capitis, sejenis kurap, dapat menyebabkan bayi kehilangan sebagian besar rambut di bagian belakang kulit kepalanya. Kasus seborrhea yang parah atau cradle cap juga dapat menyebabkan kerontokan rambut pada bayi.
6. Traksi Alopecia
Mengutip dari laman HairLoss, traksi alopecia adalah penyebab kerontokan rambut yang sangat umum pada bayi, terutama anak perempuan yang disebabkan penataan rambut yang terlalu sering.
Meski sederhana, hal seperti ini dapat menyebabkan rambut rontok hingga bayi mengalami kebotakan dan pertumbuhan rambut yang buruk. Orang tua harus menghindari menata gaya rambut atau menyisir rambut bayi terlalu sering.
Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Rambut Bayi
Tentu saja pertumbuhan rambut bayi juga dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari faktor eksternal atau seberapa sering bayi keramas atau menggunakan produk rambut khusus bayi.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan rambut bayi:
1. Genetik
Faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan rambut bayi adalah faktor genetik. Ini termasuk bagaimana jenis rambutnya, apakah ikal, keriting, ataupun lurus. Jika kedua orang tuanya memiliki rambut ikal, si kecil akan memiliki rambut ikal juga. Begitupun bila orang tua memiliki rambut yang tipis atau tebal, anak pun akan mengikuti genetik dari salah satu orangtuanya.
Warna dan jumlah rambut bayi saat lahir sebagian besar disebabkan oleh genetika. Biasanya, pertumbuhan rambut terjadi pada sekitar minggu ke-30 kehamilan. Jika bayi mulai menumbuhkan rambut di dalam rahim, mereka kemungkinan akan lahir dengan rambut di kepalanya.
Dalam sebuah penelitian dari University Collage London, mengungkapkan bahwa sebanyak 6.357 orang yang diteliti, dihasilkan bahwa berbagai gen ternyata dapat memengaruhi bentuk rambut seseorang.
2. Faktor Geografis
Jenis rambut setiap orang dipengaruhi oleh faktor geografis, misalnya di mana lingkungan mereka tinggal, keadaan lingkungannya, dan bagaimana kebiasaan di lingkungannya. Misalnya, bila si kecil berada di lingkungan dengan berambut keriting, seperti di Afrika, mereka juga akan terlahir dengan rambut keriting.
Atau ketika si kecil berada di lingkungan yang terbiasa menggunakan produk alami untuk menumbuhkan rambut, ia pun akan melakukan kebiasaan itu.
3. Hormon
Beberapa bayi dilahirkan dengan rambut lebat, tetapi bayi lainnya berambut tipis. Bahkan, ketika bayi memiliki rambut saat lahir, rambut mereka bisa rontok segera setelah melahirkan, kemudian tumbuh kembali.
Semua ini juga dipengaruhi oleh hormonal bayi ketika ia dilahirkan. Di dalam rahim, kadar hormon tinggi, yang bisa mempercepat pertumbuhan rambut.
Namun, setelah melahirkan, kadar hormon turun dengan cepat. Akibatnya, pertumbuhan rambut bayi melambat. Inilah sebabnya rambut bayi terlihat lebih tipis dan tidak langsung tumbuh lebat.
Tak lama setelah lahir, rambut bayi juga memasuki siklus pertumbuhan baru. Ketika ini terjadi, rambut mereka mungkin rontok sampai rambut baru mereka tumbuh.
Tips dan Cara agar Rambut Bayi Cepat Tumbuh
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rambut yang susah tumbuh pada bayi:
1. Melakukan Pijat Kepala
Terapi pijat kepala pada anak bisa merangsang pertumbuhan rambut karena mendorong aliran darah yang kaya nutrisi ke daerah kulit kepala. Pastikan untuk memijat kepala si kecil secara lembut dan minta ahlinya untuk mengajari Parents sebelum melakukan sendiri di rumah.
2. Membatasi Intensitas Keramas
Bunda, tidak seperti orang dewasa, mencuci rambut atau keramas pada bayi tidak perlu sering dilakukan, cukup 2 kali seminggu. Hal ini karena rambut bayi umumnya menghasilkan sedikit minyak sehingga tak perlu dicuci setiap hari.
Selain itu, pemilihan produk sampo juga turut memengaruhi pertumbuhan rambut bayi. Mengingat kulit kepala bayi masih sangat sensitif, hindari mencuci rambut bayi dengan sampo yang tidak cocok di kulit kepalanya. Parents juga bisa menggunakan pelembap atau kondisioner yang ringan di kulit kepala bayi sebagai alternatif dari produk sampo bayi.
Artikel Terkait: Tak perlu bingung, ini dia 7 shampo bayi terbaik pilihan untuk buah hati Anda
3. Oleskan Minyak Kelapa
Minyak kelapa kaya akan vitamin E alami, yang merupakan nutrisi dengan sifat antioksidan. Tidak hanya bermanfaat bagi kulit, minyak kelapa juga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit kepala.
Minyak kelapa juga menambah kilau pada rambut dan dapat mencegah kerontokan rambut. Dalam sebuah studi pada 2003, para peneliti menemukan minyak kelapa bermanfaat pada rambut saat digunakan sebagai produk pencuci atau perawatan. Ketika dikombinasikan dengan bunga matahari dan minyak mineral, minyak kalapa membantu mengurangi kerontokan protein rambut.
Untuk membantu merangsang rambut yang lebih tebal dan lebih penuh, oleskan minyak kelapa dengan lembut ke kulit kepala bayi beberapa kali seminggu. Ini tidak hanya melembabkan rambut, tapi juga dapat membantu menghilangkan cradle cap.
Gunakan minyak kelapa organik atau extra-virgin tidak dimurnikan, artinya belum diproses. Oleskan sedikit ke kulit kepala bayi dan biarkan minyak meresap selama sekitar 20 menit. Bilas kulit kepala mereka dengan air hangat.
4. Gunakan Kondisioner Rambut
Kondisioner adalah bahan pelembab yang dapat melembapkan rambut setelah keramas dengan shampo. Ini dapat membantu melindungi dan memperkuat dan mendorong pertumbuhan rambut, serta mengurangi kerusakan.
Kondisioner rambut sangat penting jika bayi memiliki rambut bertekstur atau keriting yang rentan terhadap kekeringan. Oleskan kondisioner setelah keramas, lalu bilas produk dari rambut bayi Anda dengan air hangat.
Sekali lagi, pilih kondisioner ramah anak yang lembut dan tidak pedih di mata, ya.
5. Menjaga Nutrisi Bayi dan Ibu yang Sehat
Diet yang sehat dan seimbang sangat penting untuk membantu bayi menumbuhkan rambut yang lebih tebal. Jika bayi berusia minimal 6 bulan dan sudah makan makanan padat, beri mereka makanan yang kaya zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin D, seng, dan protein. Misalnya, makanan vitamin A yang ramah bayi meliputi:
- labu
- wortel
- buah mangga
Makanan yang kaya vitamin B antara lain:
- kacang polong
- daging
- telur
- biji-bijian utuh
- kentang
Sayuran seperti sayuran hijau kaya akan zat besi, yang membantu membawa darah dan oksigen ke folikel rambut dan merangsang pertumbuhan.
Jika Bunda masih menyusui, penting untuk menjaga pola makan yang sehat juga. Asupan makan Bunda sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Makan makanan sehat juga dapat mendorong pertumbuhan rambut bayi.
6. Sisir Rambut Bayi
Menyisir dengan lembut, menyikat, atau memijat kulit kepala bayi juga dapat merangsang pertumbuhan rambut. Ini karena perawatan rutin dapat melonggarkan cradle cap dan menghilangkan kulit kering.
Selain itu, menyikat gigi mendorong sirkulasi darah ke kulit kepala dan folikel rambut. Setelah mengoleskan minyak, pijat lembut kulit kepala bayi dengan jari-jari Bunda selama beberapa menit. Ini membantu pertumbuhan rambut dan menenangkan bayi.
7. Gunakan Handuk yang Lembut
Saat mengeringkan rambut bayi setelah keramas dan menggunakan kondisioner, keringkan rambut dengan handuk selembut mungkin. Menggunakan handuk keras atau kasar berpotensi merusak folikel rambut muda dan memperlambat pertumbuhan rambut bayi.
8. Mencegah Rambut Kusut
Ingatlah bahwa rambut bertekstur atau keriting dapat dengan mudah kusut dan membentuk simpul. Simpul ini bisa putus, menyebabkan rambut bayi rontok. Sebaiknya, sisir lembut dengan lembut untuk mengurai rambut bayi.
9. Hindari Mengikat Rambut
Jika bayi memiliki beberapa helai rambut tipis, mungkin tergoda untuk menariknya menjadi kuncir kuda kecil atau menggunakan jepit rambut. Sebaiknya, hindari mengikat rambut bayi terlalu kencang karena dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan.
10. Sering Potong Rambut
Mungkin Bunda akan ragu untuk mencukur rambut bayi kalau rambutnya saja sulit tumbuh. Namun, jika bayi mengalami kerontokan rambut atau sedikit kebotakan, potong rambut dapat memungkinkan rambut mereka tumbuh secara merata.
Jika Bunda ingin memotong rambut bayi, potonglah helai yang lebih panjang terlebih dahulu.
Setelah memotong rambut bayi, oleskan pelembap ke kulit kepala mereka untuk mengurangi kekeringan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika rambut bayi terus rontok setelah 6 bulan, periksakan ke dokter untuk kemungkinan masalah lain seperti kekurangan nutrisi, penyakit autoimun, atau jamur. Bercak merah atau kulit yang mengeluarkan cairan apa pun dapat menunjukkan kemungkinan alergi dan masalah kulit lainnya.
Demikianlah informasi seputar penyebab rambut bayi tidak tumbuh dengan cepat, serta tips mengatasinya. Jika buah hati tidak juga menunjukkan pertumbuhan rambut dengan segala usaha yang sudah Parents lakukan, cobalah berkonsultasi dengan dokter anak.
***
Artikel ini telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Bald Baby: When Will They Start Growing Hair?
www.healthline.com/health/parenting/bald-baby
10 Hacks for Baby Hair Growth
www.healthline.com/health/baby/how-to-make-baby-hair-grow
Why Are Some Babies Born With a Lot of Hair?
www.webmd.com/baby/why-are-some-babies-born-with-a-lot-of-hair
When Babies Start Growing Hair, Skin and Nails
www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-development/fetal-hair-skin-nails/