Kapan Ramadan 2021 Dimulai? 2 Cara Ini Digunakan untuk Menetapkannya

Kapan tepatnya bulan Ramadhan 2021 dimulai? Kementerian Agama akan menyelenggarakan sidang isbat pada tanggal 12 April 2021 untuk menetapkan awal bulannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebentar lagi, umat muslim akan menyambut bulan suci Ramadan tahun 2021 Masehi atau 1422 Hijiriyah. Bulan yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya karena merupakan bulan penuh ampunan dan juga penuh berkah.

Tidak terasa, rasanya seperti baru kemarin kita melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Tak terasa bulan puasa tahun ini sudah semakin dekat. Mulai dari ibadah khas Ramadaan seperti tarawih, penganan dan takjil khas bulan Puasa, dan lain sebagainya sudah menanti kita.

Pasti sudah tidak sabar memasuki bulan yang penuh berkah tersebut. Ada banyak aktivitas yang bisa kita lakukan bersama keluarga di bulan Ramadan, seperti buka puasa bersama, tadarus dan mengaji bersama, serta mengikuti kajian-kajian.

Artikel Terkait: Ramadhan Tiba tapi Hutang Puasa Belum Dibayar, Bagaimana Hukumnya?

Kapan Ramadan 2021? Pemerintah Akan Lakukan Sidang Isbat Tanggal 12 April 2021

Sumber: Detik News

Salah satu rukun puasa adalah mengetahui kapan dimulainya bulan Ramadhan.

Sebelumnya Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan ZUlhijah yang ditandatangani oleh Haedar Nashir Ketua PP Muhammadiyah dan Agung Danarto sekertarisnya pada 26 Januari 2021.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maklumat tersebut menyatakan bahwa 1 Ramadhan 1422 Hijriyah jatuh pada tanggal 13 April 2021. Selain itu dijelaskan pula 1 Syawal jatuh pada 13 Mei dan 1 Zulhijah pada 11 Juli 2021. Tanggal ini didapatkan merujuk dari hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama sudah menentukan jadwal untuk sidang isbat Ramadhan tahun ini. . Menurut Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, rencananya sidang tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 12 April 2021.

Mengutip dari Kompas, untuk menetapkan awal Ramadhan ini Kementerian Agama memiliki sebuah badan yang diberi nama Badan Hisab Rukyat (BHR) yang terdiri dari para ulama, umaroh, dan ahli-ahli astronomi. BHR sendiri sudah berdiri dari tahun 1972 untuk menetapkan awal Ramadhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para ahli di bidangnya tersebut akan melakukan hisab dan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. Dijelaskan oleh Kamaruddin, menurut bahasa hisab artinya menghitung. Sedangkan rukyat memiliki makna memantau.

Artikel Terkait: 30 Hikmah Bulan Ramadhan yang InsyaAllah akan Diraih Umat Islam

Bagaimana Cara Menetapkan Awal Ramadan?

Untuk menentukan awal Ramadan ada dua metode yang biasa digunakan untuk menghitungnya. Berikut adalah penjelasan mengenai dua metode tersebut.

1. Perhitungan Secara Matematis dan Astronomis

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, BHR akan melakukan hisab dan rukyatul hilal. Hisab dapat diartikan sebagai perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan. Posisi bulan ini akan menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perhitungan tersebut akan dilakukan berdasarkan metode kontemporer dari rujukan atau kitab. Indonesia melalu Kementerian Agama menggunakan data ephemeris hisab rukyat.

Artikel Terkait: Biar Tambah Berkah, Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Membaca Doa Ini

2. Mengamati Hilal

Metode yang kedua adalah Rukyatul hilal atau disebut sebagai aktivitas pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit, pada saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijrah.

Dalam melakukan metode ini, Kemenag akan bekerja sama dengan ormas-ormas dan para pakar dari berbagai penjuru untuk melakukan perhitungan soal ketinggian hilal. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan.

Hilal sendiri bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, jarak sudut antara matahari dan bulan (elongasi) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika angka yang didapat dibawah ketentuan tersebut, maka artinya belum rukyat. Selain itu tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat tersebut bukanlah hilal melainkan objek lain seperti bintang atau lampu kapal.

Baik metode yang pertama maupun kedua masing-masing saling mendukung dalam menentukan awal bulan, baik Ramadhan, Syawal, maupun Zulhijah. Biasanya hasil yang diperoleh juga akan sama.

Sebagai warga negara sekaligus umat muslim yang baik, kita tinggal mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mari jadikan momen Ramadhan 2021 menjadi titik balik untuk meningkatkan ibadah serta iman kita agar lebih sempurna dan lebih baik lagi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Parents sekeluarga.

Baca Juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan