Di bulan Ramadan, sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk melakukan qiyamul lail yang artinya adalah menghidupkan malam dengan beribadah. Pada dasarnya, qiyamul lail juga bisa dilaksanakan di luar bulan Ramadan. Hanya saja, mengingat amalan di bulan suci ini dilipatgandakan pahalanya, maka sayang sekali jika kita melewatkannya tanpa qiyamul lail.
Shalat qiyamul lail juga seringkali disebut dengan shalat malam yang artinya dilaksanakan setelah shalat Isya sampai dengan terbit fajar.
Shalat tahajud merupakan bagian dari qiyamul lail namun ini bukanlah deskripsi yang tepat dari qiyamul lail. Cara menunaikan qiyamul lail ini tidak mewajibkan seseorang untuk tidur lebih dulu seperti shalat tahajud.
Qiyamul lail boleh dilakukan sebelum dan sesudah tidur. shalat malam yang termasuk qiyamul lail yaitu tarawih, tahajud, dan witir. Ketiganya harus dilakukan setelah shalat Isya. Benar jika shalat tarawih dan shalat witir tidak bisa menggantikan kedudukan shalat tahajud meskipun pahala yang didapatkan bisa serupa.
Qiyamul Lail Artinya Apa?
Secara harfiah, qiyamul lail artinya dapat diartikan menghidupkan malam. Qiyam (dari akar kata qama) memiliki arti berdiri untuk shalat karena asal pelaksanaan shalat yaitu dengan berdiri. Sedangkan al-lail artinya waktu malam. Qiyamul lail merupakan istilah yang berarti shalat di waktu malam. Kata Qiyamul lail sendiri diambil dari surah al-Muzammil ayat pertama dan pada surah al-Furqan ayat 25.
Shalat qiyamul lail artinya shalat malam dan shalat ini hukumnya sunnah. Shalat qiyamul lail adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu malam tanpa tidur lebih dulu, terhitung sejak setelah shalat Isya sampai dengan terbitnya fajar.
Setiap muslim tentu sangat akrab dengan anjuran qiyamul lail ini. Anjuran agar bisa bangun malam untuk mendirikan shalat sunnah pada malam hari. Ibadah yang dilakukan pada malam hari sampai dengan fajar disebut dengan qiyamul lail.
Shalat qiyamul lail sendiri menjadi shalat sunnah yang paling afdal dilakukan serta mendapatkan banyak sekali keistimewaan. Qiyamul lain meliputi shalat tarawih, witir dan tahajud. Qiyamul lail tidak hanya diisi dengan ibadah shalat saja namun juga dengan membaca Al-Qur’an dan dzikir.
Artikel terkait: Tak Pernah Ditinggalkan Rasul, Begini Panduan Lengkap Shalat Qobliyah Subuh
Shalat Tahajud
Sekalipun shalat tahajud termasuk dalam shalat qiyamul lail namun tetap ada yang membedakan keduanya. shalat qiyamul lail dilakukan tanpa wajib tidur lebih dahulu. Sedangkan untuk melaksanakan shalat tahajud, wajib tidur lebih dulu pada malam hari.
Tahajud bisa disebut dengan shalat qiyamul lail karena dilakukan pada sepertiga malam. Namun pelaksanaannya tetap harus sesuai dengan ketentuan. shalat tahajud wajib dilakukan setelah tidur malam. Ini berbeda dengan shalat qiyamul lail yang lain.
Shalat tahajud adalah bagian dari shalat qiyamul lail, kedudukannya juga tidak bisa digantikan oleh tarawih dan witir sekalipun pahala keduanya sama. Tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah bangun tidur (haajid) kemudian menjadi nama shalat karena seseorang bangun untuk melakukan shalat. Maka tahajud adalah mendirikan shalat usai tidur.
Artikel terkait: Keutamaan Sholat Tahajud Beserta Tata Cara dan Bacaan Doanya
Dalil Shalat Qiyamul Lail
Tidak ada tata cara khusus dari Nabi SAW untuk melakukan shalat qiyamul Lail namun ada syarat serta waktu khusus untuk melaksanakannya. Shalat qiyamul lail bisa dilakukan sebelum atau sesudah tidur kecuali untuk shalat tahajud yang wajib dilakukan setelah tidur. Sebelum shalat malam, maka wajib menunaikan shalat Isya dulu.
Waktu melaksanakan shalat qiyamul lail adalah antara Isya sampai dengan terbitnya fajar. Shalat sunnah ini boleh dikerjakan pada awal malam, tengah malam atau akhir malam.
Maknanya yaitu para sahabat bisa melihat Rasulullah SAW sedang shalat malam yang kadang dilakukan pada awal pertengahan atau akhir malam.
Artikel terkait: Tata Cara, Niat dan Keutamaan Sholat Hajat, Bantu Agar Keinginan Terwujud
Tata Cara Shalat Qiyamul Lail
Shalat qiyamul lail artinya shalat malam yang tidak punya jumlah batasan rakaat. Umumnya, shalat sunnah ini dikerjakan dengan 2 rakaat salam kemudian ditutup dengan witir dimana shalat witirnya ditunaikan dengan jumlah rakaat ganjil.
Ulama berbeda pendapat, mana yang lebih afdhal, apakah mengerjakan yang jumlah rakaatnya sedikit namun bacaannya panjang atau mengerjakan shalat malam dengan jumlah rakaat banyak namun bacaannya pendek. Berikut tata cara shalat malam;
- Jika dikerjakan 11 rakaat maka caranya yaitu dikerjakan 2 rakaat satu salam hingga mencapai 10 rakaat, dan witir 1 rakaat di penghujungnya.
- Jika dikerjakan 9 rakaat maka caranya yaitu dikerjakan 8 rakaat sekaligus, kemudian duduk tasyahud awal, dan langsung berdiri ke rakaat ke-9, dan duduk tasyahud akhir lalu salam.
- Kalau dikerjakan 7 rakaat maka caranya yaitu dikerjakan 7 rakaat sekaligus tanpa tasyahud awal, dan hanya duduk tasyahud akhir.
- Jika shalat malam dikerjakan 5 rakaat maka caranya yaitu dikerjakan 5 rakaat sekaligus dan hanya duduk di tasyahud akhir
- Jika shalat malam shalat malam dikerjakan 3 rakaat maka caranya yaitu dikerjakan dengan cara yang tidak mirip dengan shalat maghrib. Bisa dengan 3 rakaat sekaligus, atau 2 rakaat salam, kemudian shalat lagi 1 rakaat.
Itulah pengertian dari qiyamul lail dan tata cara melaksanakannya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Ini Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183 dan Keutamaan Ramadan, Ajarkan pada Buah Hati, Yuk!
Mantapkan Hati dengan Shalat Istikharah, Pahami Niat, Tata Cara, dan Bacaan Doanya
Pengertian I’tikaf Ramadan Beserta Rukun, Tata Cara, dan Keutamaannya