5 Contoh Puisi Hari Guru, Inspirasi Hadiah untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa!

Tunjukkan terima kasih kepada guru lewat puisi. Intip inspirasinya di sini, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Puisi hari guru bisa menjadi alternatif hadiah untuk menunjukkan rasa terima kasih terhadap guru tercinta.

Seperti yang kita tahu, setiap 25 November, diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Penetapan tersebut berdasarkan pada Keputusan Presiden no. 78 Tahun 1994.

Tanggal tersebut juga bertepatan dengan Hari PGRI atau Persatuan Guru Republik Indonesia yang ditepatkan sejak tahun 1945 lalu.

Untuk memperingati hari besar tersebut, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satunya memberikan puisi hari guru untuk guru tercinta.

Artikel Terkait: Kapan usia terbaik ajarkan anak bahasa asing? Simak panduan ini, Parents!

Sejarah Hari Guru Nasional

PGRI pada dasarnya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Saat itu, PGRI bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang dibentuk pada tahun 1912 oleh pemerintahan Belanda.

Lalu, pada tahun 1932 namanya berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Namun, saat zaman pendudukan Jepang, organisasi ini tidak melakukan aktivitas apa-apa karena pelarangan organisasi yang dilakukan pemerintah Jepang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diraih, Kongres Guru Indonesia pun diadakan pada 24 hingga 25 November 1945.

Untuk memberi pernghormatan kepada guru-guru Republik Indonesia, tanggal 25 November pun ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun.

Untuk memperingati hari penting tersebut, kali ini kami akan memberikan contoh beberapa puisi hari guru yang bisa menjadi inspirasi. Simak baik-baik, ya!

Contoh Penggalan Puisi Hari Guru Nasional dari Sastrawan Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Dari Seorang Guru kepada Murid-muridnya – Hartojo Andangdjaja

Apakah yang kupunya, anak-anakku
selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdian kepadamu

Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku
aku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidup di rumah tangga

Ah, tentang ini aku tak pernah bercerita
di depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
– horison yang selalu biru bagiku –
karena kutahu, anak-anakku
engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih dari dosa
untuk mengenal ini semua

2. Contoh Puisi Tentang Kehidupan Seorang Guru: Orang Biasa – W. S. Rendra

Apa artinya sebidang tanah?
Apa artinya rumah?
Apa artinya jauh dari sejarah?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semuanya itu terkait
di dalam kisah hidupku.

Setelah pensiun
sebagai guru SD di Rangkasbitung,
aku menetap di sini.
Sebuah desa kecil, di pinggir kota itu.

(…)

Kenapa anak-anakku menjadi gelisah,
hanya karena aku mantap menjadi orang biasa?
Aku bukan panglima. Aku bukan bankir.
Bahwa aku mendapat ijazah itu sudah anugerah.
Ilmu hitung dan bahasa Inggris mendapat nilai lima.
Tetapi! Te-ta-pi …
aku bukan orang yang putus asa
atau pun menderita.
Aku gembira.
Dan aku juga tidak rendah diri.
Aku bangga.
Sangat bangga.
Hidupku indah.
Bukannya aku tidak pernah terganggu
oleh suara lalu lintas jahanam
yang tepat berada di depan hidungku.
Tetapi aku juga melihat
kilasan-kilasan wajah sopir truk,
orang-orang desa yang berjejal naik bis,
orang-orang bule diangkut travel-bureau,
dan debu, dan matahari,
dan percayalah:
pada saat seperti itu
alam semesta terbuka.
Aku masuk ke dalam pangkuannya.
Aku mendengar suara-suara
Sumatra, India, Eropa,
Peru, Australia.
Juga suara-suara kabut di langit,
cacing di tanah, hiu di lautan.
Aku mencium bau minyak rambut ibuku,
bau lemak di kulit Jengis Khan,
bau kulit susu istriku.
Matahari dan rembulan hadir bersama.
Luar biasa. Alangkah indahnya.
Allahu Akbar. Allahu Akbar.

Artikel terkait: Pentingnya anak belajar bahasa ibu, ini 4 alasannya!

3. Contoh Puisi Hari Guru: Renungan Bapak Guru – Eka Budianta

Buat apa pendidikan, aku bertanya
Mengajarmu kenal yang agung, jawab gunung
Agar kau tahu kekekalan, kata langit
Bisa menikmati keindahan, tambah matahari
Supaya tahu keburukan, seru hutan
Paham pada diri sendiri, siul burung
Dan bikin kau dinamis, bisik angin

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apa manfaatnya bagiku, aku bertanya
Supaya pikiranmu jernih, ujar kolam
Dan jiwamu berseri, bujuk teratai
Aku tak paham juga kenapa mesti begitu
Supaya kau mencintai hidup, bentak pohon
Tahu kebebasan dan keterbatasan, nasihat bulan
Tak puas pada semua penjelasan itu aku tidur

Esok harinya aku bangun dan bertanya lagi
Tapi mengapa engkau bangun? tanya jendela
Untuk apa kau hidup? desak udara
Mengapa kau termangu? hardik batu-batu
Kau ingin mati ya? ejek bunga-bunga
Bagaimana aku bisa menjawab mereka
Bapak guru cuma bisa bertanya-tanya

Artikel terkait: 8 tips belajar bahasa asing dengan si kecil, Bunda wajib coba!

4. Guruku – Mustofa Bisri

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?

5. Pelajaran Tatabahasa dan Mengarang – Taufiq Ismail

“Anak-anak, bapak bilang tadi
Mengarang itu harus dengan kata-kata sendiri
Tapi tadi tidak ada kosakata lain sama sekali
Kalian cuma mengulang bolak-balik yang itu-itu juga
Itu kelemahan kalian yang pertama
Dan kelemahan kalian yang kedua
Kalian anemi referensi dan melarat bahan perbandingan
Itu karena malas baca buku apalagi karya sastra.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Wahai Pak Guru, jangan kami disalahkan apalagi dicerca
Bila kami tak mampu mengembangkan kosa kata
Selama ini kami ‘kan diajar menghafal dan menghafal saja
Mana ada dididik mengembangkan logika
Mana ada diajar berargumentasi dengan pendapat berbeda
Dan mengenai masalah membaca buku dan karya sastra
Pak Guru sudah tahu lama sekali
Mata kami rabun novel, rabun cerpen, rabun drama dan rabun puisi
Tapi mata kami ‘kan nyalang bila menonton televisi.”

Artikel Terkait: Memahami Sejarah Hari Guru Sedunia, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa!

Secara umum, puisi hari puisi bisa menjadi alternatif untuk menunjukkan rasa terima kasih terhadap guru.

Puisi-puisi di atas adalah beberapa contoh puisi bertema guru yang ditulis oleh para penyair besar Indonesia.

Semoga puisi-puisi di atas bisa menjadi inspirasi dalam menulis puisi hari guru untuk si kecil, ya!

***

Baca Juga:

Memahami Sejarah Hari Guru Sedunia, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa!

10 Hal Terlarang Ketika Bertemu dengan Guru Anak Anda

7 Selebriti yang Memilih Jadi Guru dan Dosen, Ada Marissa Haque