Setiap tanggal bisa saja mengandung perayaan tertentu, seperti hari ini yang diperingati sebagai Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia. Namun, tahukah Parents bahwa tanggal 5 Oktober adalah waktu yang tepat untuk mengucapkan Selamat Hari Guru Sedunia?
Seperti namanya, di Hari Guru atau World Teacher’s Day ini setiap orang diajak untuk merayakan jasa para guru di seluruh dunia. Bayangkan, gurulah yang membukakan jendela ilmu pengetahuan kepada kita sebagai bekal menggapai cita-cita.
Selamat Hari Guru Sedunia, Seperti Apa Sejarahnya?

Mengutip laman resmi UNESCO, Hari Guru Sedunia ditetapkan untuk memperingati ulang tahun penandatanganan Rekomendasi ILO/UNESCO 1966 tentang Status Guru. Rekomendasi tersebut merupuakan penetapan tolak ukur hak dan tanggung jawab guru, standar untuk persiapan awal dan pendidikan lebih lanjut, rekrutmen, pekerjaan, serta kondisi belajar-mengajar.
Di masa kini, peran guru menjadi sangat penting di bidang pendidikan. Selain bertempur melawan pandemi, guru harus memutar otak mengemas pembelajaran jarak jauh agar tetap menyenangkan. Tidak bertemu dengan murid, guru harus tetap memerhatikan dan mendukung kelompok rentan.
Tak hanya itu, peran para guru sangat krusial bilamana sekolah dibuka kembali untuk pembelajaran tatap muka. Saat melangsungkan sekolah tatap muka, guru didorong untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama daring kemudian menyesuaikan dengan kegiatan belajar yang sebenarnya.
Masih menurut laman resmi UNESCO, tahun ini Hari Guru mengusung tema yang berbeda, yakni ‘Teachers at the heart of education recovery’, yang mana perayaan tahun ini berfokus pada dukungan yang dibutuhkan para guru untuk berkontribusi penuh dalam proses pemulihan pandemi.
Artikel terkait: Sarat Makna, Sejarah Hari Anak Nasional dan Merayakannya Kala Pandemi Melanda

Sejalan dengan tema, Hari Guru Sedunia 2021 akan memperhatikan sejauh mana dampak pandemi terhadap pendidikan dan langkah apa yang perlu diambil untuk memastikan guru sebagai tenaga pengajar mengembangkan potensi penuh mereka dalam proses pemulihan dari pandemi.
Lebih lanjut, acara perayaan Hari Guru Sedunia 2021 dilakukan bersamaan dengan pertemuan Komite Ahli Gabungan ILO-UNESCO tentang Penerapan Rekomendasi tentang Tenaga Pengajar (CEART), yang akan berlangsung dari 4 hingga 8 Oktober 2021.
Serangkaian acara global dan regional selama lima hari ini menjelaskan secara gamblang dampak pandemi terhadap profesi guru, menyoroti tanggapan kebijakan yang efektif dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan bahwa tenaga pengajar bisa mengembangkan kemampuan mereka sepenuhnya.
Acara perayaan Hari Guru Sedunia 2021 akan dilaksanakan secara daring atau virtual. Secara resmi, acara dibuka oleh Audrey Azoulay sebagai Direktur Jenderal UNESCO. Sebagai catatan, Hari Guru Sedunia berbeda dengan Hari Guru Indonesia.
Penetapan Hari Guru Indonesia tertuang dalam Keppres nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Faktanya, setiap tanggal 25 November diperingati sebagai hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru.
Mengutip situs resmi PGRI, PGRI sebagai organisasi profesi yang independen terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan. Pertama didirikan tanggal 25 November 1945, PGRI sebagai organisasi gabungan dari puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan berdiri tegak.
Tak hanya untuk menghargai perjuangan para guru di seluruh Indonesia, Hari Guru Nasional juga bertujuan untuk mengapresiasi peran penting guru sebagai manusia pengubah yang berkarakter kreatif, inovatif, dan berdedikasi.
Artikel terkait: Sejarah Hari Kemanusiaan Sedunia dan Alasan Mengapa Diperingati Tiap 19 Agustus
Permasalahan Guru Lingkup Global

Merujuk data UNESCO, pandemi turut berdampak pada profesi guru secara global. Sebut saja terhambatnya pengembangan profesional guru, akses untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, peningkatan beban kerja, shift ganda, dan meningkatnya tenaga kerja guru kontrak.
Bahkan, ada kasus di mana gaji guru tertunda selama berbulan-bulan lamanya. Hal ini berdampak pada banyaknya guru yang meninggalkan profesinya. Menurut proyeksi dari UNESCO Institute for Statistics (UIS), kekurangan tenaga kerja guru juga dihadapi oleh negara maju.
Berdasarkan pada data demografi UIS, UNESCO memperkirakan bahwa di wilayah Afrika sub-Sahara dibutuhkan 17 juta guru atau tenaga pengajar untuk jenjang sekolah menengah di tahun 2030 mendatang.
Tak berbeda jauh, Asia Selatan perlu mempekerjakan sekitar 15 juta guru, dan negara maju lainnya sebanyak 11 juta guru. Dalam rangka pemulihan sistem pendidikan, UNESCO menilai kuantitas dan kualitas profesi guru perlu ditingkatkan.
Demi mengenang jasa para guru, Anda bisa lho melakukan berbagai kiat kreatif antara lain:
- Memberikan hadiah. Jika Parents memiliki sosok guru yang berkesan, cobalah gali kembali grup alumni di masa sekolah dulu. Ajak mereka untuk memberikan hadiah bermakna. Tak perlu yang mahal, sekedar benda kerajinan beserta kartu ucapan terima kasih buatan sendiri pasti akan membuat guru merasa disayangi muridnya.
- Buat guru merasa istimewa. Selain benda, Anda juga bisa mengajak anak yang sekarang bersekolah untuk memberikan kejutan. Sebut saja minuman atau makanan kesukaan guru.
- Hormati guru. Bukanlah hal yang mudah menjadi seorang guru. Guru juga manusia yang bisa merasakan stres, lelah, bahkan depresi. Sebagai orang yang pernah menjadi murid, Parents bisa mengajarkan anak agar selalu menghormati guru di sekolah dengan menjadi murid yang berprestasi.
Parents, bukanlah hal berlebihan jika guru disematkan gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Gurulah gerbang awal seseorang memperoleh pengetahuan untuk mencapai kesuksesan. Semoga para guru di Indonesia selalu bahagia dan sejahtera.
Baca juga:
7 Fakta Menarik Batik, Sejarah hingga Ucapan Hari Batik Nasional
Cara Ajarkan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Pada Si Kecil
Selamat Hari Kopi Sedunia! Ini 7 Fakta Menarik dan Beragam Manfaatnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.