Banyak orang yang bertanya mengenai aturan puasa pada pasien diabetes. Lalu, bolehkah penderita diabetes berpuasa, dan bagaimanakah pola makan penderita diabetes saat berpuasa? Berikut penjelasan dokter!
“Sebenarnya, puasa tidak hanya memindahkan jam makan, tetapi juga merubah jam tidur. Selain itu, kita juga akan lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari, jadi waktu tidur akan lebih pendek. Perubahan-perubahn ini akan sangat berpengaruh pada nutrisi seseorang,” kata dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah.
“Setelah makan, sejumlah makanan tersebut hanya akan memenuhi energi selama 2 jam saja. Selanjutnya, energi tubuh akan dibentuk dari cadangan energi, seperti glikogen yang ada di liver, lemak yang ada di jaringan lemak, hingga protein di otot,” tuturnya saat ditemui dalam acara Small Media Discussion RS Pondok Indah, di Jakarta (29/04).
Penderita diabetes ingin puasa, bolehkah?
Menurut Juwalita, penderita diabetes memang baiknya kontrol ke dokter 6-8 minggu sebelum berpuasa. Dokter akan melihat risiko dan persiapan diet yang akan dijalani pasien.
“Biasanya, pasien diabetes tipe 2 yang hanya mendapatkan perawatan berupa minum obat atau pengaturan pola makan, maka mereka boleh berpuasa. Namun, kembali lagi pada keputusan dokter gizinya,” jelasnya.
Meskipun beberapa penderita diabetes diperbolehkan berpuasa. Namun, ada kondisi tertentu yang mengharuskan mereka membatalkan puasa.
“Penderita diabetes yang memiliki gula darah 70 atau dibawah 70 mg/dl (diukur melalui alat), maka harus segera membatalkan puasa. Lebih sederhananya, jika penderita diabetes merasakan gejala hipoglikemi seperti pusing, lelah, lemas, sering pipis, maka ia harus membatalkan puasa,” tambahnya.
Pola makan penderita diabetes saat berpuasa
Untuk menu sahur Juwalita menganjurkan agar penderita diabetes mengonsumsi makanan berserat, berprotein dan memiliki sedikit lemak.
“Menu sahur baiknya terdiri dari makanan berserat, berprotein dan memiliki sedikit lemak. Saat bangun untuk sahur, usahakan mengonsumi susu hangat rendah gula terlebih dahulu.
Serat juga baik dikonsumsi saat sahur. Konsumsi serat ini akan membuat kenyang lebih lama, karena serat dicerna lebih lama. Serat juga dapat meningkatkan sensitifitas insulin pada penderita diabetes. Contoh makanan kaya serat yaitu, buah, sayur, kacang kacamgan dan umbi umbian,” jelas Juwalita.
Juwalita juga menyarankan kurma untuk dikonsumsi penderita diabetes. Penderita diabetes dianjurkan makan 2-3 butir kurma untuk membatalkan puasa.
“Kurma baik untuk membatalkan puasa karena mengandung cukup gula untuk mengembalikan gula dalam darah. Selain itu, kurma juga mengandung serat yang membantu tubuh melepas gula dengan cara perlahan. Penderita diabetes juga baiknya mengonsumsi buah segar untuk pembatal puasa,” tambahnya.
Untuk menu makan untama, Juwalita menyarankan agar penderita diabetes mengonsumsi karbohidrat kompleks yang berserat, berprotein dan berlemak tidak jenuh.
“Penderita diabetes baiknya mengonsumsi makanan utama yang berupa karbohidrat kompleks yang berserat, seperti umbi umbian, nasi merah, oat atau makanan berserat lainnya. Hal ini untuk mencegah naiknya gula darah dengan cepat.”
Selain itu, makanan utama juga harus disertai dengan protein, baik nabati (tahu, tempe dan kacang kacangan) atau hewani (ikan dan ayam). Lemak juga baik untuk dikonsumsi saat berbuka, namun tidak lebih dari 30 persen dari asupan kalori. Lemak yang baik dikonsumi yaitu lemak tak jenuh, seperti dari lemak ikan atau minyak zaitun.
Selain asupan makanan, Juwalita juga mengingatkan untuk menjaga asupan cairan selama berpuasa.
“Air juga penting dikonsumsi penderita diabetes yang menjalankan puasa. Usahakan konsumsi 8 gelas air sehari.
Kadar gula juga wajib dikontrol dengan alat yang ada di rumah,” tutupnya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
Puasa bagi penderita diabetes, bagaimana aturannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.