Kondisi psikologis anak merupakan bagian penting dalam mengoptimalkan perkembangan dan kecerdasannya secara emosional. Hal ini juga dipaparkan oleh seorang psikolog Sigmund Freud.
Ia menjelaskan, setiap bayi dilahirkan dengan insting emosional yang cenderung egois. Namun, faktor emosi tersebut tentu saja akan terus berkembang dan beradaptasi berdasarkan pola asuh orangtua.
Maka dari itu, Parents perlu memahami kondisi tersebut. Tak hanya untuk memastikan kecerdasan emosional baik, memahami kondisi psikologi anak diperlakukan agar kesehatan mentalnya terjaga.
Artikel terkait: Inilah 6 cara membangun ikatan emosional orang tua dan anak
5 Cara Memahami Kondisi Psikologis Anak
Sebuah studi yang dilakukan Dr. Brenda Volling, Direktur dan Profresor dari Universitas Michigan, menjelaskan bahwa kondisi psikologi anak akan dipengaruhi oleh jumlah waktu yang diinvestasikan orangtua.
Meski demikian, waktu bersama anak juga akan kurang berkualitas jika para orangtua belum bisa memahami perasaan mereka. Ketidakpahaman ini cenderung berisikp menimbulkan salah paham antara orangtua dan si kecil. Di mana hal ini juga memiliki peran besar terhadap kecerdasaan emosionalnya kelak.
Memahami kondisi psikologi anak dengan baik memang tidak mudah. Meskipun demikan, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Berikut beberapa beberapa tips yang bisa dilakukan :
-
Observasi
Salah satu cara paling sederhana untuk memahami anak adalah dengan melakukan observasi.
Perhatikan dan tunjukkan minat pada apa yang dilakukan oleh si kecil. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan juga adalah, hindari membandingkan anak Anda dengan anak lainnya. Hal ini cenderung akan menurunkan tingkat percaya diri pada anak.
-
Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak
Anda mungkin memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, tetapi selalu pastikan juga untuk meluangkan waktu dengan si kecil, ya, Parents.
Di masa pertumbuhan, anak cenderung membutuhkan kehadiran kedua orangtuanya. Anda bisa mengajak si kecil bermain bersama di taman, melakukan aktivitas bersama seperti menggambar atau pun membaca buku, atau pun sekadar mengajak ia berkumpul dengan keluarga besar.
-
Pahami lingkaran pertemanan atau lingkungan di sekitar anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology telah membuktikan bahwa perilaku dan sikap anak sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.
Ruang lingkup lingkungan yang dimaksud bisa merupakan lingkungan tempat tinggal seperti tetangga atau pun sekolahnya seperti teman sebaya si kecil. Maka dari itu, sangat penting untuk tahu dan paham mengenai lingkungan di sekitar anak agar Anda bisa memahami kondisi psikologi si kecil.
Apabila ia melakukan hal-hal yang kurang baik, tidak ada salahnya untuk bertanya siapa yang mengajarinya bersikap demikian. Setelah itu, jelaskan secara perlahan tentang mengapa ia tidak boleh melakukannya lagi karena bisa saja sikapnya akan membuat orang lain terluka.
Artikel terkait: 15 Cara untuk Mengurangi Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Pada Anak
-
Menjadi pendengar yang baik
Menjelaskan tentang segala hal pada anak agar pengetahuannya bertambah memang bagus, tapi alangkah lebih baik lagi apabila Anda pun bisa menjadi pendengar yang baik untuknya.
Mendengarkan setiap cerita dari si kecil akan membuat ia lebih terbuka kepada Anda. Dengarkan ia secara saksama. Apabila ia melontarkan banyak pertanyaan, jawablah dengan tenang dan antusias.
Selain Anda bisa lebih memahami perasaannya, percakapan yang dilakukan dengan anak pun akan membuat hubungan kalian menjadi lebih dekat.
-
Anak mengekspresikan diri dengan cara berbeda
Si kecil Anda dapat mengungkapkan perasaan dengan lebih dari satu cara. Selain mengobrol, anak juga mengekspresikan dirinya melalui kegiatan seperti menggambar, menulis, bernyanyi, menari, dan kegiatan lainnya.
Maka dari itu, dukunglah mereka untuk mendalami hobi tersebut. Misalnya, jika ia suka menggambar, tidak ada salahnya jika Anda mengikutsertakan si kecil dalam les menggambar atau pun acara kecil yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
-
Pelajari tahap perkembangan anak
Untuk paham kondisi psikologis anak, Anda juga perlu mempelajari tahapan perkembangannya. Luangkan waktu untuk membaca informasi mengenai tumbuh kembang si kecil agar Anda bisa memastikan perkembangannya sesuai dengan usia.
Jika masih ragu dan kurang paham, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
-
Bersikap terbuka
Anak belum bisa mengungkapkan perasaannya secara verbal dengan baik. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak berasumsi mengenai apa yang ia rasakan secara cepat.
Misalnya, ketika si kecil tidak mau sekolah Anda langsung berpikir bahwa ia hanya sedang rewel dan mencari perhatian Anda. Tanya si kecil baik-baik mengenai alasan mengapa ia bersikap seperti itu, karena mungkin saja ada hal lain yang membuatnya cemas sehingga ia enggan berangkat ke sekolah.
Artikel terkait: Parents perlu tahu, ini perbedaan tantrum dan serangan panik pada anak
Lima langkah di atas bisa dilakukan untuk bisa memahami perasaan anak. Memahami kondisi psikologis tersebut pun akan membuat Anda bisa mengetahui lebih awal apabila ada gejala yang berkaitan dengan gangguan psikologi seperti gangguan kecemasan atau pun penyakit mental lainnya pada anak.
Apabila merasa ada yang salah dengan kesehatan mentalnya, jangan sungkan juga untuk berkonsultasi ke psikolog anak untuk memeriksa kondisi tersebut lebih lanjut.
***
Baca juga:
Sering melarang anak membuatnya bodoh? Ini penjelasan psikolog!