Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang cukup akrab bagi kita yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Namun, tahukah Parents bagaimana proses terjadinya hujan? Pada dasarnya, proses terjadinya hujan tidak bisa dilepaskan dari proses hidrologi di bumi, lo.
Artikel terkait: BMKG Peringatkan Waspada Fenomena La Nina, Ini Persiapan yang Perlu Dilakukan
Apa Itu Siklus Hidrologi?
Melansir dari laman NASA, banyak proses yang harus dilalui untuk menjaga air bumi bergerak dalam satu siklus. Nah, siklus tersebut disebut siklus hidrologi.
Ada lima proses yang bekerja dalam siklus hidrologi tersebut, yakni kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan evapotranspirasi. Siklus ini terjadi secara bersamaan, kecuali untuk presipitasi, dan secara terus-menerus.
Bersama-sama, kelima proses ini membentuk Siklus Hidrologi. Uap air mengembun membentuk awan, yang menghasilkan presipitasi atau hujan ketika kondisinya sesuai.
Air hujan jatuh ke permukaan dan meresap ke dalam tanah atau mengalir ke laut sebagai limpasan. Air permukaan misalnya danau, sungai, lautan, dan sebagainya, menguap, mengembalikan kelembapan ke atmosfer, sementara tumbuhan mengembalikan air ke atmosfer melalui transpirasi.
Artikel terkait: 9 Jenis dan Proses Terjadinya Pelangi, Sarana Belajar Bersama Si Kecil!
Proses Terjadinya Hujan Berdasarkan Siklus Hidrologi
Secara umum, proses terjadinya hujan terdiri dari lima siklus hidrologi yang sudah dijelaskan sebelumnya, Parents. Berikut ini tahapan dalam proses terjadinya hujan.
1. Kondensasi
Kondensasi adalah proses perubahan air dari uap menjadi cair. Uap air di udara sebagian besar naik secara konveksi. Ini berarti bahwa udara yang hangat dan lembab akan naik, sedangkan udara yang lebih dingin akan mengalir ke bawah. Saat udara yang lebih hangat naik, uap air akan kehilangan energi, menyebabkan suhunya turun. Nah, uap air tersebut kemudian mengalami perubahan wujud menjadi cair.
2. Presipitasi, Proses Terjadinya Curah Hujan
Tahapan selanjutnya adalah presipitasi atau terjadinya curah hujan.
Curah hujan adalah air yang dilepaskan dari awan sebagai hujan, salju, atau hujan es. Curah hujan dimulai setelah uap air, yang telah mengembun di atmosfer, menjadi terlalu berat untuk tetap berada di arus udara atmosfer dan jatuh. Dalam beberapa keadaan, presipitasi atau hujan sebenarnya menguap sebelum mencapai permukaan.
3. Infiltrasi
Curah hujan mencapai permukaan bumi, menambah air permukaan di sungai dan danau, atau menyusup ke tanah menjadi air tanah. Sebagian dari presipitasi yang mencapai permukaan bumi meresap ke dalam tanah melalui proses yang disebut infiltrasi.
Jumlah air yang meresap ke dalam tanah bervariasi menurut derajat kemiringan lahan, jumlah dan jenis vegetasi, jenis tanah dan jenis batuan, dan tingkat jenuh air.
Artikel terkait: Fenomena Hujan Meteor 14 Desember Bikin Panik, Ini Penjelasan Ahli
4. Limpasan
Semakin banyak bukaan di permukaan (retak, pori-pori, sambungan), semakin banyak infiltrasi yang terjadi. Air yang tidak meresap ke dalam tanah mengalir di permukaan sebagai limpasan. Air hujan yang mencapai permukaan bumi tetapi tidak meresap ke dalam tanah disebut limpasan. Limpasan juga bisa berasal dari salju dan es yang mencair.
Ketika ada banyak curah hujan, tanah menjadi jenuh dengan air. Curah hujan tambahan tidak bisa lagi masuk ke dalamnya. Limpasan pada akhirnya akan mengalir ke anak sungai dan sungai, menambahkan sejumlah besar air ke aliran.
Air permukaan selalu bergerak menuju titik serendah mungkin, biasanya lautan. Sepanjang jalan aliran, beberapa air menguap, meresap ke dalam tanah, atau digunakan untuk keperluan pertanian, perumahan, atau industri.
5. Evapotranspirasi
Limpasan air yang menguap tersebut akan menyebabkan evapotranspirasi. Tahapan ini merupakan penguapan air dari tanah dan transpirasi oleh tumbuhan. Evapotranspirasi juga merupakan cara uap air masuk kembali ke atmosfer.
Penguapan terjadi ketika energi radiasi dari matahari memanaskan air sehingga menyebabkan molekul air menjadi sangat aktif sehingga beberapa di antaranya naik ke atmosfer sebagai uap.
Transpirasi terjadi ketika tanaman mengambil air melalui akar dan melepaskannya melalui daun, suatu proses yang dapat membersihkan air dengan menghilangkan kontaminan dan polusi.
***
Demikian penjelasan mengenai proses terjaninya hujan. Pada dasarnya, proses ini tidak bisa dilepaskan dengan siklus hidrologi yang ada di Bumi. Semoga materi ini membantu buah hati memahami proses terjadinya hujan, ya!
Baca juga:
Berkaca Gempa Larantuka, Ini 7 Tips Persiapan Hadapi Bencana untuk Keluarga
5 Tips Mengenalkan Sains pada Anak Lewat Peristiwa Sehari-hari
Gunung Anak Krakatau erupsi, lakukan ini agar anak tidak panik saat bencana alam