Dapat 4 Anak Sekaligus, Ini Kisah Pasutri yang Jalani Program Bayi Tabung

Perjuangan panjang & sempat 3 kali gagal, akhirnya bayi tabung keempat, mereka langsung dapat 4 anak!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan suami istri ini terkenal setelah menjalani program bayi tabung dapat 4 anak sekaligus. Keduanya menjadi sorotan setelah kisah penantian dua garis biru tersebut viral di media sosial.

Adalah Rianto (49 tahun) dan Tri Ayuningtyas (34 tahun), pasutri yang sempat tiga kali gagal menjalani proses bayi tabung, tetapi kini dikaruniai empat bayi kembar

"Pas mami sama abi sudah bayi tabung 3 kali gagal terus. Akhirnya bayi tabung keempat, lahirnya langsung empat," posting akun TikTok @kembar4guci.

Program bayi tabung adalah suatu prosedur untuk membantu kehamilan dengan menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Setelah proses penggabungan, sel telur yang sudah dibuahi alias embrio akan diletakkan kembali di rahim.

Jika berhasil, pasutri yang menjalani program bayi tabung bisa memiliki 1 anak hingga lebih atau kembar, seperti dialami Rianto dan Tri Ayuningtyas (Tyas) yang langsung mendapatkan 4 anak sekaligus. 

Kisah Program Bayi Tabung Dapat 4 Anak Sekaligus

Seperti apa kisah mereka berhasil menjalani program bayi tabung dapat 4 anak sekaligus? Yuk, simak lengkapnya seperti dilansir dari YouTube channel Guci Family Happy.

Jalani Program Bayi Tabung Dapat 4 Anak Sekaligus Setelah 3 Tahun Penantian

[caption id="attachment_594627" align="aligncenter" width="670"] Jalani Program Bayi Tabung Setelah 3 Tahun Penantian
(Instagram/@kembar4guci)[/caption]

Setelah tiga tahun menikah dan belum dikaruniai keturunan, Tyas dan Rianto sepakat menjalani program bayi tabung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan tak beralasan, pasangan yang tinggal di kawasan Jakarta Barat ini melakukannya karena Rianto menderita azospermia. Yaitu, suatu kondisi di mana seorang pria mengalami sperma kosong sehingga tidak dapat membuahi telur secara alami. 

Selain itu, karena Tyas merasa sudah berumur, maka mereka mantap menjalani program bayi tabung.

Agar program bayi tabung keempat yang dijalani berhasil, mereka pun berdiskusi dengan dokter Malvin Emeraldy dan dokter Jafar Muksin di Rumah Sakit Family Pluit, Jakarta Utara. 

“Terima kasih Dokter Malvin dan team Family Hospital yang sudah membantu Amih mendapatkan sang buah hati dan Amih juga sangat berterima kasih kepada Allah Tuhan yang Maha Esa sudah mengabulkan doa-doa mami selama ini menginginkan si sang buah hati hingga dapet bonus kembar 4,” tulis mereka di caption YouTube channel Guci Family Happy.

Untuk meminimalisiasi potensi kegagalan, keduanya pun meminta dimasukkan ke dalam rahim tiga embrio, dari 11 embrio yang dihasilkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Berbagai Risiko Program Bayi Tabung

Pantang Menyerah Jalani Proses Bayi Tabung Keempat

Pantang Menyerah Jalani Proses Bayi Tabung Keempat (Instagram/@kembar4guci)

Yang membedakan bayi tabung dengan kehamilan biasa hanya lewat prosesnya. Hal itu pula yang dilalui Tyas.

Setelah menjalani 3 kali program bayi tabung, lalu pada prosedur keempat Tyas akhirnya berhasil hamil. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jadi aku lima kali coba dengan satu kali gagal OPU (pengambilan ovum). Jadi kita anggap empat kali, dengan 3 kali OPU. Lalu ini adalah ET (embrio transfer) keempatku. Allah SWT kasih kontan, empat juga bayaran semua kegagalan kesedihan aku selama enggak berhasil-berhasil Allah bayar selunas itu," kata Tyas di akun Instagramnya, @kembar4guci.

Akan tetapi, sebelum berhasil dengan program kehamilan keempatnya, Tyas harus mengalami sakit cacar saat menjalani proses bayi tabung.

Setelah sembuh dari cacar, Tyas kembali mencoba program bayi tabung dengan menjalani suntik untuk pengambilan telur menjadi embrio lima pasang. Lalu, dari lima tersebut, tiga embrio tidak berhasil berkembang dan dua embrio yang disimpan.

Meski kembali mengalami kegagalan, Tyas dan suami pantang menyerah. Tyas yang mengandalkan dua embrio yang masih tersisa di rumah sakit kembali harus menelan pil pahit mengetahui embrionya itu tidak berkembang. 

Tyas yang berkeinginan kuat memiliki keturunan kembali disuntik 27 sel telur yang sudah dibuahi. Dari 27 sel telur tersebut, 26 sel telur berhasil jadi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari 26 sel telur, 11 sel telur yang sudah dibuahi masuk ke dalam rahimnya, tiga sel telur di-freezer dan disimpan delapan sel telur.

Tyas harus istirahat total selama lima hari di rumah sakit saat menjalani proses disuntik embrio. Namun, saat itu dia masih merasa tidak ada perubahan, tidak ada reaksi ketika embrio yang masih ke tubuhnya. 

Artikel terkait: Program bayi tabung, ini 6 tahap proses pembuahan hingga hamil

Dinyatakan Positif Hamil Setelah 2 Minggu 

Dinyatakan Positif Hamil Setelah 2 Minggu (Instagram/@kembar4guci)

Tyas selama dua pekan harus menahan rasa sakit di bagian perutnya. Meski begitu, dia tetap optimis yakin dapat memiliki keturunan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum pergi kontrol ke dokter, Tyas pun memeriksakan diri lewat alat uji kehamilan. Saat itu, ada suster yang setia menemani Tyas menjalani program kehamilan menjenguk ke rumah.

Melihat garis di alat tes pack yang digunakan Tyas tampak samar semua, perawat pun menjelaskan jika bayi di kandungannya adalah anak kembar.

Saat memeriksakan ke dokter, Tyas kembali mendapati kado terindah yang menerangkan bahwa dirinya tidak hanya memiliki tiga kantung janin, tetapi juga mendapat satu kantung yang ikut menempel.

"Jadi 4 bu yang 2 kembar identik bu. Selamat, bu, bener total 4 anak," ungkapnya menirukan penjelasan dokter.

Artikel terkait: Ketahui 3 Terapi Infertilitas untuk Parents yang Mendambakan Buah Hati

Kehamilan yang Berisiko 

Kehamilan yang Berisiko (Instagram/@kembar4guci)

Tyas rajin menjalani USG di rumah sakit untuk mengetahui detak jantung janin yang ada di rahim. 

Sampai pada minggu ke-6 kehamilannya, Dokter Malvin merasa khawatir dengan potensi risiko bagi perkembangan janin dan keselamatannya, dia pun meminta Tyas segera berkonsultasi kepada dokter Wiku, spesialis kehamilan berisiko tinggi di RS Eka Hospital Serpong.

Namun, selesai berkonsultasi pada dokter Wiku, keduanya jadi gelisah. Meski begitu, Tyas dan suami mencoba untuk pasrah pada ketentuan Allah SWT, dan mencoba ikhlas dengan takdir Sang Ilahi.

Sampai pada akhirnya Tyas melahirkan empat bayi kembarnya, tepat hari Senin, 27 April 2020. Saat itu bersamaan dengan hari ke-4 bulan Ramadan

"Karunia terbesar dalam hidup kami, dua laki-laki dan dua perempuan, yang kami namakan GUCI (Gavin, Urvan, Carissa, Isaura)," tandasnya.

Demikian kisah mengharukan pasutri Tri Ayuningtyas dan Rianto yang sukses menjalani program bayi tabung dapat 4 anak sekaligus. Kini keduanya kerap mengunggah perkembangan buah hati mereka di akun Instagram @kembar4guci dan YouTube channel dengan nama yang sama.

Selain itu, Tyas juga memberikan pesan kepada Parents lain yang juga tengah menantikan buah hati agar tidak putus semangat dan doa kepada Tuhan YME.

"Tetaplah bersemangat, yakin akan kasih sayang Allah. Buatlah perasaan rutin bahagia, jangan dibatasi dengan pantangan-pantangan makanan, asal tak berlebihan serta menuruti apa yg dianjurkan oleh dokter serta tim," imbuhnya.

Bahkan, bila harus mengalami kegagalan, jangan putus harapan dan teruslah untuk mencoba. Serta terus yakin doa yang kita panjatkan kepada Tuhan YME akan terkabulkan.

"Di sini aku baru ngerasain janji Allah enggak sempat meleset. Allah SWT rutin berjanji ‘hadiah bagi orang-orang yang bersabar’ tadinya sebelum aku tetap dengan ego menjalani proses demi proses sampe akhirnya rutin menuntut, mana katanya janji buat orang-orang yg sabar, aku ini udah tabah semakin apa tak lebih tabah gimana lagi. Sampai di titik aku mampu sangatlah yang namanya pasrah, sepasrah-pasrahnya," tandasnya.

Dari kisah program bayi tabung dapat 4 anak sekaligus ini kita dapat memetik pelajaran penting bahwa tidak ada yang mustahil ketika kita selalu berusaha, dan terus memasrahkan diri sambil tak putus berdoa pada Tuhan YME. Semoga kita semua bisa memetik hikmahnya, ya, Parents!

Baca juga:

Penulis

Tania Latief