Kalau Anda mengikuti akun Instagram Fitri Tropica, mungkin Anda sudah pernah mendengar istilah ini. Postpartum confinement. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih artinya kurungan pascapersalinan.
Istilah “kurungan” dalam perawatan pascapersalinan mungkin masih terdengar asing. Bahan mungkin terasa aneh, mengerikan, dan tidak masuk akal.
Namun faktanya, tradisi ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu di beberapa negara Asia, seperti China, Malaysia, dan India sebagai bentuk perawatan bagi ibu yang baru melahirkan.
Di mana mereka akan “dikarantina” setidaknya 30-40 hari demi membantu pemulihan kesehatannya pascapersalinan.
Selama menjalani masa kurungan, para ibu diminta untuk tetap berada di dalam rumah dan mengikuti serangkaian aturan demi memulihkan kondisinya.
Selama masa karantina biasanya si ibu baru ini akan dibantu oleh ibu atau ibu mertuanya. Namun di zaman yang sudah lebih modern, mereka juga bisa dibantu oleh pui yuet, sebutan untuk confinement lady yang mengasuhnya.
Tak cuma merawat si ibu, pui yuet juga akan membantu ibu merawat si bayi. Selama 30 hari penuh pui yuet akan terus mendampingi ibu dan bayi. Ibu yang melahirkan lewat operasi caesar umumnya akan mendapatkan perawatan yang lebih lama.
Mengutip dari lama China Simplified, berikut adalah beberapa peraturan yang harus dipatuhi para ibu yang baru melahirkan untuk memulihkan kondisinya.
1. Dilarang Keluar Rumah, Pastinya
Ini tidak akan disebut “kurungan” kalau Anda boleh keluar rumah!
Ibu yang baru melahirkan diharap tidak beraktivitas di luar rumah setidaknya selama sebulan. Sebab berada di luar bisa membuat Anda dan bayi kecil Anda kedinginan, juga rentan terpapar kuman dan kotoran lainnya.
Kalaupun terpaksa harus keluar rumah, untuk kontrol ke dokter misalnya, pastikan Anda “terbungkus rapat” agar terlindungi dari angin dan dingin.
2. Ibu yang Baru Melahirkan Tidak Boleh Kedinginan
Sumber: Pexels
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ibu melahirkan tidak boleh kedinginan. Bahkan Anda tidak diperbolehkan telanjang kaki sekalipun di dalam rumah. Jadi, pastikan Anda selalu mengenakan kaos kaki kalau tidak mau dimarahi pui yuet.
Selain itu, penggunaan AC dan kipas angin juga tidak disarankan sebab bisa membuat Anda kedinginan. Tapi kalau Anda tinggal di tempat yang udaranya panas dan lembab, silakan menyalakan alat pendingin asal anginnya tidak langsung menghadap ke arah Anda.
3. Dilarang Kontak dengan Air
Zaman dulu, wanita yang menjalani masa karantinanya dilarang keras untuk mandi dan keramas. Syukurlah, di zaman sekarang teknologi sudah berkembang.
Anda bisa mandi menggunakan air hangat atau water heater kalau ada. Anda juga bisa keramas dengan dry shampoo atau segera mengeringkan rambut dengan hair dryer.
4. No Screen Time!
Sumber: Pexels
Selama masa karantina, Anda tidak diperkenankan terlalu banyak “menggunakan mata”. Maksudnya, Anda tidak boleh terlalu lama main HP, nonton TV, membaca buku, apalagi kerja di depan laptop. Kalau sesekali masih boleh kok, Parents.
Hal ini bertujuan agar Anda bisa istirahat dengan cukup dan tidak terdistraksi dengan tontonan dan notifikasi yang muncul.
Selain itu, ilmu pengobatan tradisional China juga mencatat bahwa kehilangan darah saat melahirkan memiliki dampak melemahkan liver. Karena liver berhubungan dengan mata, penting untuk mengistirahatkan mata lebih banyak demi mencegah dampak negatifnya.
5. Tidak Boleh Banyak Bergerak dan Kelelahan
Ibu baru melahirkan diharapkan bisa memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Bahkan mereka tidak perlu memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Mereka juga diharapkan tidak terlalu banyak bergerak seperti naik turun tangga, berjalan terlalu lama, apalagi melakukan aktivitas berat seperti menggendong anak dan mengangkat beban.
Sebab terlalu banyak bergerak bisa memperlambat pemulihan. Sebagai gantinya, ibu baru masih bisa melakukan latihan peregangan sederhana yang bisa membantu mengurangi risiko depresi pascamelahirkan serta mempercepat masa penyembuhan.
6. Dilarang Berhubungan Seks
Sumber: Pexels
Ibu baru melahirkan juga dilarang berhubungan seks. Malahan zaman dulu, wanita yang sedang menjalani postpartum confinement harus tinggal terpisah dengan suami dan anggota keluarga lainnya supaya proses pemulihannya bisa lebih fokus.
Selain karena masih nifas, ibu yang baru melahirkan juga umumnya perlu memulihkan bekas jahitan akibat persalinannya sehingga poin ini sangat masuk akal kan, Parents?
7. Wajib Mengonsumsi Makanan yang Disiapkan Pui Yuet
Last but not least. Ibu baru melahirkan tidak bisa asal pesan makan lewat ojek online sebab pui yuet sudah menyiapkan makanan khusus untuk Anda.
Meski tak menggunakan garam, gula, dan penyedap, makanan dan minuman yang dibuat oleh confinement lady konon katanya enak lho, Parents. Sebab mereka menggunakan berbagai macam rempah-rempah khas, mulai dari jahe, ginseng, kurma hitam, gojiberi, dan banyak lainnya.
Makanan-makanan ini bertujuan untuk memulihkan energi, membantu mengecilkan rahim, dan menyembuhkan luka. Sekaligus baik untuk produksi ASI. Umumnya meal plan selama masa karantian adalah sebagai berikut:
- Minggu pertama fokus untuk penyembuhan luka dan meningkatkan nafsu makan
- Minggu kedua fokus untuk produksi ASI
- Minggu ketiga dan keempat fokus untuk mengembalikan stamina sekaligus anti-aging
Nah, Parents itulah serba-serbi postpartum confinement yang bisa Anda pelajari. Meski terdengar agak mengerikan, ternyata praktik tradisional ini menyimpan banyak manfaat untuk ibu yang baru melahiran dan juga si bayi. Mau coba melakukannya?
Baca Juga:
Depresi Pascapersalinan, 4 Artis Bollywood Ini Bagikan Pengalaman Mereka
11 Manfaat Senam Nifas Setelah Melahirkan, Tubuh Bugar Kembali Pascapersalinan