Hindari Risiko SIDS, Ini Dia Posisi Tidur Bayi yang Benar dan Aman

Posisi tidur keliru bisa membuat sindrom kematian bayi mendadak meningkat, bagaimana posisi terbaik yang disarankan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Parents pernah bertanya-tanya tentang bagaimana posisi tidur bayi yang benar? Apa saja yang harus orang tua perhatikan terkait posisi tidur bayi yang aman ini?

Terkait hal ini, perlu Parents ketahui bahwa waktu tidur yang lama membuat bayi cenderung tidur dengan berbagai posisi. Seperti diketahui bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya di awal kehidupan untuk tidur.

Bahkan, bayi yang berusia 4-7 bulan membutuhkan 12-14 jam tidur dalam sehari. Fase ini memungkinkan bayi untuk mengubah tidurnya tanpa disadari. 

Lantas, bagaimana posisi tidur bayi yang baik dan aman? Kita simak selengkapnya di artikel ini, yuk!

Ketahui Posisi Tidur Bayi yang Benar

Posisi Telentang Adalah Posisi Tidur Bayi yang Benar

Posisi tidur bayi yang benar adalah posisi telentang. Dengan demikian, pastikan si kecil selalu tidur dalam posisi ini hingga usianya menginjak 1 tahun. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan posisi ini sebagai yang teraman karena terbukti dapat menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) hingga 50%.

Risiko Jika Posisi Tidur Bayi Tidak Aman: SIDS

Sebagai informasi, sindrom kematian bayi mendadak merupakan faktor utama peningkatan kematian bayi selama tahun pertama kehidupannya.

Penyebab Posisi Tidur Telentang Aman untuk Si Kecil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di samping itu, tidur telentang akan membuat saluran pernapasan bayi tetap terbuka sehingga bisa membuat orangtua tenang, sementara si kecil tertidur lelap.

Risiko Brachycephaly karena Posisi Tidur, Apa Itu?

Namun, posisi punggung yang sama terus menerus juga berisiko menyebabkan risiko brachycephaly atau kasus punggung rata. Jangan khawatir karena ini hanya sementara dan akan kembali normal tanpa perawatan apapun.

Hindari Kasur Terlalu Empuk untuk Bayi

Sebisa mungkin hindari menidurkan bayi di kasur yang terlalu empuk karena mudah membuat bayi mengubah posisinya. Bedonglah bayi yang masih berusia di bawah 3 bulan tidak terlalu ketat untuk mencegah bayi mengubah posisi tidurnya.

Artikel terkait: Haru dan sarat makna, 32 foto melahirkan ini jadi bukti ketangguhan seorang ibu!

Posisi Tidur yang Berbahaya untuk Si Kecil

Posisi Miring Bahaya untuk Si Kecil, Kenapa?

Penelitian menghubungkan adanya korelasi erat antara posisi tidur dengan kematian bayi secara mendadak. Bayi yang tidur miring sering berakhir dengan tengkurap, hal ini berbahaya karena berisiko membuat bayi sulit bernapas.

Posisi Tidur Tengkurap Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi

Selama bayi tidur dalam posisi tengkurap, otomatis mengakibatkan saluran pernapasan menyempit sehingga pasokan oksigen berkurang, inilah yang sering mengakibatkan SIDS terjadi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam posisi tengkurap, sirkulasi udara tidak berputar dan memungkinkan ia bernapas menghirup mikroba yang ada di tempat tidur. Untuk itu, posisi tidur satu ini tidak disarankan.

Namun, terdapat beberapa kasus medis kendati sangat jarang yang membuat orangtua bisa sesekali membuatkan bayinya tidur tengkurap, yakni:

  • Beberapa dokter percaya bahwa tidur tengkurap baik untuk bayi yang mengalami refluks gastroesofagus parah atau malformasi saluran napas atas tertentu seperti Sindrom Pierre Robin yang menyebabkan obstruksi jalan napas akut. Namun, belum ada penelitian terbaru yang mendukung maupun membantah manfaatnya. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan terkait hal ini. 
  • Kondisi kolik bisa berkurang saat bayi tidur tengkurap, karena gas di perut mereda saat tengkurap. Perlu dicatat, jangan segera melakukannya segera setelah bayi makan, berikan jeda antara waktu makan dan tidur.

Berbagi Tempat Tidur dengan Orang Lain Tingkatkan Risiko SIDS

Bayi sebaiknya tidur di boks atau tempat tidurnya sendiri. Berbagi tempat tidur akan meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome meningkat, demikian sebagaimana dijelaskan laman kesehatan Mayo Clinic.

Jadi, seharusnya si kecil tidur di ranjangnya sendiri dan tidak berbagi dengan orang tua, saudara kandung, atau hewan peliharaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jaga agar area tidur bayi Anda dekat, tetapi terpisah. Meskipun bayi Anda dapat tidur di kamar yang sama dengan Anda, ia tidak boleh tidur di tempat tidur atau di sofa atau kursi dengan orang dewasa atau anak-anak lain.

Bayi Tidur di Kasur yang Terlalu Empuk dan Banyak Mainan

Posisi yang membahayakan lainnya adalah jika Parents menidurkan bayi pada kasur yang terlalu empuk dengan banyak mainan.

Mayo Clinic merekomendasikan untuk memilih permukaan kasur tidur bayi yang kokoh. Belilah tempat tidur bayi yang aman, ditutupi dengan seprai yang pas, dan jangan pernah menidurkan bayi Anda di permukaan yang lembut, seperti bantal dan selimut.

Jaga agar area tidur tetap bersih dan bersih. Ini berarti tidak ada benda lunak, mainan, bantal, selimut, dan benda-benda lain yang berisiko membuatnya susah bernapas.

Bayi Tidur dengan Suhu Terlalu Panas atau Terlalu Dingin

Parents sebaiknya selalu memerhatikan suhu kamar bayi untuk menjaga kenyamanan dan keamanan tidur si kecil.

Mayo Clinic menjelaskan agar orangtua selalu memantau suhu di kamar bayi Anda. Dengan kata lain, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Dan jangan pernah menempatkan bayi Anda di dekat AC atau ventilasi pemanas, jendela yang terbuka atau sumber angin lainnya.

Posisi Tidur Bayi yang Baik dan Aman untuk Menghindari Risiko SIDS

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memang kita tidak bisa mengontrol sepenuhnya bagaimana bayi harus memosisikan dirinya saat tidur. Ditambah lagi, kebanyakan orangtua akan melakukan aktivitas lain saat buah hati tengah tertidur lelap. Berikut langkah yang bisa dilakukan agar kegiatan tidur si kecil tetap aman dan nyaman.

1. Hindari Menidurkan Bayi di Kasur yang  Terlalu Lembut

Setiap orangtua pasti akan memilihkan semua yang terbaik, namun sebaiknya jangan memilih kasur yang permukaannya terlalu empuk karena memudahkan bayi untuk bergerak tanpa kita sadari.

Jangan juga menaruh terlalu banyak bantal dan mainan karena bisa menutupi kepala bayi secara tidak sengaja. Hindari juga menaruh selimut berlapis, cukup letakkan kasur yang bersih dan alasi dengan sprei yang lembut.

2. Jangan Menutup Kepala Bayi

Selimuti bayi hanya sampai bagian dada dengan tangan terbuka untuk menghindari ia tanpa sengaja menggeser selimut ke kepala. The American Academy of Pediatrics menyarankan agar orangtua menggunakan buaian yang tetap membuat bayi tetap hangat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

3. Ciptakan Ruang Tidur yang Nyaman

Pastikan bayi berpakaian ringan dan tidak kegerahan saat tidur. Hindari membungkusnya terlalu erat yang akan membuatnya kepanasan. Atur ruangan tidur dengan suhu sekitar 20’C yang sejuk dan ideal untuk bayi

4. Gunakan Dot

American Academy of Pediatrics menganggap dot dapat mencegah SIDS. Namun, jangan memaksakan bayi jika mereka tidak menginginkannya ya, Parents. Jika memang masih menyusui tunggulah hingga ia bersedia menggunakan dot.

5. Bantu Tugas Anda dengan Teknologi

Tak hanya sekadar informasi, kini pergerakan bayi saat tidur juga bisa dikontrol dengan monitor bayi. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengawasi bayi saat tidur dari ruangan terpisah. Parents juga bisa mengandalkan alarm jika ada pergerakan yang mengkhawatirkan saat bayi tengah tidur

6. Hindari Berbagi Tempat Tidur

Para ahli menyarankan agar bayi sebaiknya tidur terpisah dengan orangtua, orang dewasa, atau anggota keluarga lainnya. Tahan diri untuk tidak berbagi kasur apalagi jika Anda atau pasangan mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau tengah mengonsumsi obat tidur.

Untuk mengawasi, taruhlah boks bayi berjarak dekat dengan tempat tidur orangtua.

Membuat bayi Anda terbiasa tidur telentang mungkin tampak hampir mustahil, karena banyak bayi tampaknya tertidur lebih baik di perut atau samping mereka, terutama ketika meringkuk di dada orang tua atau pengasuhnya. 

Namun, yakinlah bahwa pada waktunya bayi Anda akan terbiasa dengan posisi tidur bayi yang aman ini. Tentu saja, begitu anak Anda dapat berguling, ia dapat mengubah posisinya sendiri.

Nah Parents, itulah informasi tentang posisi tidur bayi yang baik, semoga bermanfaat!

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

 

Baca juga : 

"Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal," curahan hati ibu keguguran

Usia berapa bayi boleh tidur tengkurap? Ini penjelasannya

5 Langkah Memperkenalkan Rutinitas Tidur pada Bayi