Apakah Parents masih ingat saat-saat game bernama “Pokemon GO” menjadi salah satu fenomena yang laris di pasaran? Game yang mengajak penggunanya berjalan-jalan untuk menemukan monster bernama Pokemon ini sempat booming di tahun 2015 di Indonesia. Sayangnya, karena tekanan ekonomi, Pokemon GO harus PHK 90 karyawan di perusahaan.
PHK Karyawan Demi Fitur Baru Pokemon GO
Sumber: Unsplash
Perusahaan kreator game Pokemon GO, Niantic, mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 85 hingga 90 karyawan.
Perampingan ini tentunya dikarenakan pandemi yang menyebabkan kesulitan ekonomi.
CEO Niantic John Hanke mengatakan PHK ini akan ditujukan untuk fokus ke fitur-fitur utama Pokemon Go dan game Niantic lainnya.
“Kami baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan produksi pada beberapa proyek dan mengurangi karyawan kami sekitar 8 persen untuk fokus pada prioritas utama kami,” ujar juru bicara Niantic dikutip dari Variety, Rabu (29/6/2022).
Prioritas Utama Juga Mengorbankan Game yang Hendak Dirilis
Sumber: Unsplash
Apa saja fitur dan game yang tengah menjadi prioritas Niantic hingga akhirnya harus PHK karyawannya?
Pada game Pokemon GO, ada beberapa fitur baru yang mampu memberikan pengalaman baru dalam bermain.
Ada pula platform Lightship yang berfokus pada pengalaman AR atau augmented reality.
Rupanya, PHK karyawan bukan saja satu-satunya jalan perampingan pengeluaran perusahaan. Namun juga termasuk mengehntikan beberapa game yang berada dalam tahap pengembangan.
Artikel Terkait: Tak Bayar Hak Karyawan Selama 2 Tahun, Yusuf Mansur Digugat Rp616 Juta
Isu PHK Karyawan Menjadi Semakin Besar di Luar Negeri
Tidak hanya Niantic kreator Pokemon GO yang melakukan PHK karyawan. Namun juga beberapa perusahaan maupun startup di dalam dan luar negeri.
Netflix PHK 300 Karyawan
Sumber: Unsplash
Parents tentu mengenal Netflix. Perusahaan layanan streaming yang satu ini rupanya melakukan PHK pada 300 karyawannya setelah sebelumnya melakukan PHK 150 karyawan.
Alasan di balik pemutusan hubungan kerja ini adalah karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar secara mendadak.
Penurunan ini dikarenakan pelanggan yang berada di daerah Rusia dan Ukraina tengah berperang sehingga berhenti belrangganan. Ada pun juga para pengguna umumnya berbagi password dengan teman-temannya.
Pabrik Sepatu Nike di Indonesia PHK Secara Mendadak
Bukan hanya startup yang mengalami pailit hingga melakukan perampingan, namun juga pabrik sepatu Nike di Indonesia. PT Victory Chingluh Indonesia yang menjadi produsen sepatu Nike melakukan PHK terhadap karyawannya.
PHK bahkan dilakukan secara mendadak pada karyawan yang belum selesai masa training. Padahal tanggal 11 Juli seharusnya mereka lulus masa percobaan.
Artikel Terkait: Cara Menghitung Pesangon Karyawan yang Wajib Diketahui
Startup Pahamify dan Zenius Melakukan PHK
Salah satu startup pendidikan ternama di Indonesia, Pahamify dan Zenius, pun ternyata mengikuti gelombang PHK di Indonesia.
Meskipun mendapatkan dana suntikan dari Y Combinator dan juga 65 ribu pengguna aktif tiap bulannya, rupanya hal ini tidak dapat membendung kesulitan ekonomi yang dialami Pahamify pasca pandemi.
Ada pun untuk Zenius menempuh langkah PHK 200 karyawan karena mengalami kondisi makro ekonomi yang semakin memburuk saat ini.
***
Baca Juga:
PHK Semua Karyawan Inul Vizta di Jakarta, Apa Alasan Inul Daratista?
Kena PHK Saat Pandemi? Ini Tata Cara Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4
Cara Cek Daftar Penerima Bansos PKH Tahap 2 Tahun 2022
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.