Mengenal Piramida Penduduk: Fungsi, Jenis, dan Cara Menyusun

Piramida penduduk menggambarkan perincian penduduk menurut jenis kelamin dan usia pada suatu titik waktu tertentu. Ini penjelasan selengkapnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Agar data kependudukan lebih mudah untuk dibaca, penyajian data dengan cara tertentu menjadi sesuatu yang cukup penting. Salah satunya penyajian data dengan cara piramida penduduk. Melansir dari Insee, piramida penduduk menggambarkan perincian penduduk menurut jenis kelamin dan usia pada suatu titik waktu tertentu.

Artikel terkait: Mengenal Pentingnya Siklus Air, Ini Penjelasan, Proses dan Fungsinya

Penyajian model ini terdiri dari dua histogram, satu untuk setiap jenis kelamin (menurut konvensi, pria di sebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan) berupa angka-angka yang ditampilkan secara horizontal dan usia ditampilkan secara vertikal.

Jumlah berdasarkan jenis kelamin dan usia tergantung pada interaksi antara kesuburan, kematian, dan migrasi. Bentuk piramida ada bermacam-macam, bergantung dengan variasi kesuburan.

Fungsi Piramida Penduduk

Menurut National Geography, piramida penduduk berguna untuk mempelajari masa depan suatu wilayah serta memeriksa tren populasi historis dan saat ini.

Jika sebagian dari populasi telah terpengaruh oleh perubahan mendadak, seperti korban dari konflik bersenjata, tingginya angka kematian perempuan saat melahirkan, atau migrasi pekerja muda keluar dari daerah miskin, grafik akan menawarkan cara untuk memvisualisasikan bagaimana populasi masa depan akan menjadi terpengaruh. Mereka juga dapat membantu mengarahkan distribusi layanan industri pemerintah dan swasta untuk daerah berdasarkan kebutuhan penduduk. 

Selain itu, menurut Population Education, demografi menggunakan grafik sederhana ini dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat pembangunan pada populasi tertentu dan untuk membuat prediksi tentang jenis layanan yang akan dibutuhkan populasi, misalnya sekolah, rumah sakit, rumah, dan sebagainya.

Meskipun setiap piramida populasi unik, sebagian besar dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk prototipe yakni: ekspansif (muda dan tumbuh), konstriktif (lansia dan menyusut), dan stasioner (pertumbuhan populasi sedikit atau tidak sama sekali). 

Piramida penduduk juga dapat digunakan untuk membandingkan perbedaan antara penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah. Dengan cara ini, bisa dilihat jumlah tanggungan (anak-anak dan, kadang-kadang, orang tua) dan struktur umum populasi pada waktu tertentu.

Artikel terkait: Mengenal Rantai Makanan Beserta Contohnya, Ajarkan Pada Si Kecil Yuk Parents!

Jenis Piramida Penduduk

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun setiap piramida populasi unik, sebagian besar dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk prototipe, yakni ekspansif (muda dan tumbuh), konstriktif (lansia dan menyusut), dan stasioner (pertumbuhan populasi sedikit atau tidak sama sekali). Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis piramida penduduk:

1. Piramida penduduk ekspansif

Piramida penduduk ekspansif digunakan untuk menggambarkan populasi yang masih muda dan sedang berkembang. Mereka sering dicirikan oleh bentuk ‘piramida’ khas yang memiliki dasar yang luas dan bagian atas yang sempit.

Piramida penduduk yang luas menunjukkan persentase yang lebih besar dari populasi di kelompok usia yang lebih muda, biasanya dengan ukuran setiap kelompok usia lebih kecil daripada yang ada di bawahnya.

Jenis populasi ini biasanya mewakili negara berkembang yang populasinya sering memiliki tingkat kesuburan tinggi dan harapan hidup lebih rendah dari rata-rata.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Konstriktif

Piramida penduduk konstriktif digunakan untuk menggambarkan populasi lanjut usia dan biasanya bentuknya menyusut. Jenis piramida konstriktif sering terlihat seperti sarang lebah dan biasanya memiliki bentuk terbalik dengan grafik meruncing di bagian bawah.

Piramida konstriktif memiliki persentase yang lebih kecil dari orang-orang di kelompok usia yang lebih muda. Biasanya, jenis piramida ini dimiliki karakteristik negara-negara dengan tingkat pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih tinggi, ketika akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan yang berkualitas tersedia untuk sebagian besar penduduk. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk konstrukstif adalah Jepang.

3. Stasioner

Stasioner merupakan piramida yang digunakan untuk menggambarkan populasi yang tidak tumbuh. Mereka dicirikan oleh bentuk persegi panjang mereka, menampilkan persentase yang agak sama di seluruh kelompok usia yang meruncing ke atas. Piramida ini sering menjadi ciri khas negara maju, ketika tingkat kelahiran rendah dan kualitas hidup secara keseluruhan tinggi.

Artikel terkait: Punya Ikatan Spesial, Ini 8 Hal yang Dipelajari Anak Perempuan dari Ibu

Cara Menyusun 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam menyusun piramida ini, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan sensus dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, di Indonesia biasnaya sensus penduduk dilakukan selama 10 tahun sekali. Dengan demikian, kita bisa melihat demografi masyarakat di Indonesia. 

Setelah data dikumpulkan melalui sensus, tahap selanjutnya adalah mengelompokkannya dalam beberapa kategori tertentu, seperti jenis kelamin, usia, dan data lainnya yang dibutuhkan. Data-data yang telah dikelompokkan atau diklasifikasikan tersebut kemudian disusun dalam suatu grafik.

***

Demikian penjelasan mengenai piramida penduduk. Semoga bisa membantu memahami materi terkait dengan kependudukan.

Baca juga:

5 Tips Mengenalkan Sains pada Anak Lewat Peristiwa Sehari-hari

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini Cara Anak Tidur Cepat, Tanpa Harus Ada Drama!

8 Kiat Tingkatkan Kecerdasan Anak Sejak dalam Kandungan, Bumil Perlu Tahu!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan