Mengenal Istilah Phubbing, Saat Seseorang Lebih Fokus pada Ponsel daripada Orang Sekitar

Penelitian menunjukkan, phubbing dapat merusak hubungan Anda dengan orang lain dan indikasi dari masalah kesehatan mental. Begini penjelasannya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Phone-Snubbing atau phubbing merupakan perilaku saat seseorang sedang berbicara dengan orang lain secara langsung tetapi ia lebih fokus pada ponselnya. Meskipun perilaku tersebut mungkin tidak tampak seperti masalah besar, penelitian menunjukkan, phubbing dapat merusak hubungan Anda dan kesehatan mental Anda sendiri. Bagaimana caranya? Begini penjelasannya!

Phubbing: Arti, Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Phubbing?

Image: Unsplash

Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang secara langsung, tetapi ia justru lebih memperhatikan ponselnya? Meski ia mendengarkan dan memberi respons kepada perkataan Anda, tetap saja, apa yang dilakukan orang itu merupakan bentuk ketidaksopanan. Itu penghinaan bagi orang yang diabaikan –dalam hal ini Anda atau orang lain yang menjadi korbannya.

Tindakan seperti itu disebut sebagai phubbing, kepanjangan phone-snubbing (penghinaan melalui ponsel), yang menurut Healthline adalah tindakan menghina seseorang yang diajak bicara secara langsung dengan memfokuskan perhatian pada ponsel di saat bersamaan.

Istilah ini pertama kali dibuat pada Mei 2012. Adalah sebuah biro iklan di Australia yang menciptakan kata ini untuk menggambarkan fenomena yang berkembang dari orang-orang yang mengabaikan teman dan keluarga mereka yang berada tepat di hadapan mereka dan malah memperhatikan ponselnya. Segera setelah istilah itu dilontarkan, kampanye Stop Phubbing pun ramai di mana-mana.

Sebuah studi menemukan, lebih dari 17% orang melakukan phubbing setidaknya 4 kali dalam sehari. Dan hampir 32% orang melaporkan mengalami phubbing setidaknya 2-3 kali dalam sehari. Phubbing memang tidak sopan, tetapi menurut sebuah studi terbaru seperti melansir WebMD, mungkin ada alasan lain mengapa pelaku melakukannya.

Artikel terkait: Gejala-Gejala Anak Mulai Kecanduan Gadget dan Tindakan yang Harus Diambil Orang Tua

Penyebabnya Adalah Kecemasan dan Depresi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Phubbing sering kali mengganggu kemampuan seseorang dalam hadir dan terlibat dengan orang-orang di sekitarnya. Dan belakangan, kasus ini kerap terjadi, khususnya di Amerika Serikat, di mana lebih dari tiga perempat orang melakukannya.

Perilaku phubbing yang dilakukan pelaku bisa berupa mengirim pesan, berselancar di dunia maya, atau sekadar memegang-megang ponselnya. Namun apa pun itu, tindakan tersebut sangat mengganggu dan tidak menyenangkan bagi orang yang sedang dihadapinya.

Kata penulis utama studi tersebut, Juhyung Sun dari University of Oklahoma di Norman, AS, orang-orang yang memiliki kecemasan sosial tinggi atau depresi lebih cenderung kecanduan smartphone. Inilah alasan mereka terbiasa membaca setiap notifikasi yang muncul di layar ponsel, hingga mendorong kecenderungan melakukan phub.

“Mereka sangat sensitif terhadap notifikasi mereka. Setiap buzz atau suara membuat mereka langsung melihat ponselnya,” kata Juhyung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Profesor Jennifer Samp, Ph.D. dari University of Georgia, Athena, AS, mensurvei 472 peserta tentang kebiasaan menggunakan smartphone, interaksi sosial, dan kesehatan mental mereka. Peserta menjawab pertanyaan pada skala 1-5.

Poin dimulai dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju) untuk menanggapi pernyataan seperti, “Saya lebih suka memperhatikan ponsel saya,” atau “Teman saya memberi tahu saya bahwa saya berinteraksi dengan saya. telepon terlalu banyak.”

Hasilnya mencengangkan: “Saya lebih suka memperhatikan ponsel saya.”

Hasil studi menunjukkan, semakin serius seseorang mengalami depresi atau kecemasan sosial, maka semakin besar kemungkinan mereka menghindari interaksi atau koneksi tatap muka.

Para peneliti juga menemukan bahwa phubbing lebih mungkin dilakukan di hadapan tiga orang atau lebih. Sebab, pelakunya berpikir tidak masalah fokus pada ponselnya karena masih ada orang lain yang terlibat dalam percakapan grup tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana Phubbing Memengaruhi Hubungan?

Image: Pexels

WebMD juga menjelaskan, phubbing dapat berdampak pada interaksi seseorang dengan orang lain hingga menciptakan masalah serius dalam sebuah hubungan. Seperti hubungan dengan pasangan, hingga relasi dengan rekan kerja.

Satu studi yang dilansir dari Healthline menemukan bahwa phubbing menurunkan kepuasan pernikahan dan dapat menimbulkan konflik. Studi lainnya juga mengatakan, pasangan yang saling phubbing mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi. Bagaimana tidak menimbulkan konflik, pada dasarnya tidak ada orang yang merasa senang dicueki, kan? Tentu kondisi ini sangat memungkinkan menimbulkan kecemasan.

Para peneliti juga menemukan, penggunaan telepon berlebihan memperburuk tingkat kepuasan pertemanan. Dan orang-orang yang dilaporkan neurotisisme (sulit beradaptasi dengan lingkungan) juga menyatakan keprihatinannya tentang hubungan yang cenderung menjadi lebih lemah dengan temannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Membuka Handphone Pasangan, Etis atau Tidak? Ini Jawaban Psikolog

Korban Sangat Mungkin Menjadi Pelaku

Image: Unsplash

Efek dari phubbing paling buruk dirasakan oleh si korban sebagai penerima phone-snubbing. Menurut studi yang diterbitkan Journal of Applied Social Psychology, orang yang merasakan snubbing akan menganggap dirinya sangat buruk ketika diperlakukan demikian. Perasaan ini didorong empat “kebutuhan mendasar”, yaitu:

  • Rasa memiliki
  • Harga diri
  • Keberadaan dirinya yang dianggapnya berarti
  • Kontrol diri

Ketika seseorang mem-phub dirinya, ia akan merasa ditolak, dikucilkan, dan merasa tidak penting. Perasaan-perasaan ini bisa berdampak secara signifikan pada kesehatan mentalnya.

Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami phone-snubbing akan cenderung melakukan phone-snubbing di kemudian hari. Jadi, untuk mengisi kekosongan yang dirasakannya saat itu, ia juga ikut mengambil ponselnya dan fokus di sana. Ini jadi seperti lingkaran setan, sebenarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanda Anda Seorang Phubber

Image: Unsplash

Tanda utama Anda pelaku phubbing adalah adanya ponsel di tangan Anda! Jika ponsel selalu ada di tangan Anda saat sedang berinteraksi langsung dengan orang lain, dan Anda menerima panggilan telepon, membalas pesan singkat, atau mengecek notifikasi yang masuk, Anda sudah melakukan phubbing.

Berikut ini tiga tanda yang memungkinkan Anda seorang phubber (pelaku phone-snubbing):

  • Melakukan dua percakapan sekaligus, yakni dengan orang di hadapan Anda juga dengan ponsel.
  • Memegang atau meletakkan ponsel di dekat Anda. Saat sedang makan malam bersama keluarga atau kerabat, Anda mengeluarkan ponsel dan bahkan menempatkannya di sisi piring Anda. Seperti memberi kesan ‘berjaga-jaga’ bahwa Anda sedang menunggu panggilan penting. Padahal tidak. Ada studi yang mengatakan, kehadiran ponsel di tengah interaksi langsung saja sudah bisa membuat orang merasa kurang terhubung.
  • Memeriksa ponsel tiap detik. Perhatian Anda hanya tertuju pada ponsel, entah itu ada/yidak orang di depan Anda.

Artikel terkait: 7 Alasan Mengapa Ada Pasangan yang Senang Merekam Aktivitas Hubungan Intim

3 Cara Menghentikan Kebiasaan Phubbing

Image: Unsplash

Banyak orang di zaman ini yang sulit sekali lepas dari ponselnya. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa dorongan untuk mengecek media sosial lebih kuat daripada dorongan untuk berhubungan seks. Namun, kebiasaan ini bisa diubah, kok. Begini caranya!

  1. Zona larangan ponsel saat makan. Jauhkan ponsel dari Anda selagi Anda makan. Makan juga perlu fokus, lo. Selain itu, waktu makan juga waktu yang tepat untuk Anda bercengkerama bersama keluarga atau kerabat, sekadar membicarakan hal-hal yang ringan. Ubah suara ponsel menjadi ‘silent’ agar tidak mengganggu perhatian Anda. Untuk mengalihkan perhatian Anda pada ponsel, mengobrolah dengan orang yang ada di hadapan Anda. Lakukan obrolan dengan tulus tanpa merisaukan apa yang kemungkinan muncul pada layar ponsel Anda.
  2. Belajar meninggalkan ponsel. Saat pergi ke minimarket terdekat atau menyapu halaman, coba tinggalkan ponsel Anda di kamar atau simpan dalam laci. Nikmati aktivitas Anda saat itu dan beri perhatian penuh pada kegiatan Anda.
  3. Tantang diri sendiri. Misalnya tidak mengecek ponsel selama beberapa jam, terutama di hari libur kerja.

3 Cara Membantu Orang Lain Menghentikan Phubbing

Image: Unsplash

Jika yang bermasalah dengan phubbing adalah orang terdekat Anda, bantu dia untuk berhenti melakukan phubbing. Ini tiga langkah untuk memulainya:

  1. Jadi role model. Sebelum Anda menasihatinya, Anda harus jadi contoh yang baik dulu. Caranya, singkirkan ponsel saat Anda sedang bersantai di sofa bersamanya, tidak melihat-lihat ponsel saat Anda berbicara dengannya. Perlahan tapi pasti, ia akan tertantang untuk melakukan hal yang sama dan lebih menikmati waktunya bersama Anda –dan orang lain dalam jangka panjang.
  2. Tegur dia. Salah satu bukti Anda mengasihinya adalah dengan menegurnya jika ia melakukan hal-hal yang tak sepatutnya.
  3. Bersikap simpatik. Phubbing bukan kecanduan, tetapi ini adalah masalah impuls. Impuls dan perilaku yang dipelajari membutuhkan waktu untuk diperbaiki, jadi bersabarlah dan pahami apa yang dirasakannya, tetapi di sisi lain Anda juga perlu bersikap tegas.

Ingat, mengabaikan ponsel Anda saat sedang berinteraksi langsung dengan seseorang, tanda Anda memiliki rasa hormat pada orang tersebut. Jadi, stop phubbing mulai sekarang, ya!

Baca juga:

Anak Kecanduan Gadget karena Aku dan Suami Sibuk WFH, Ini Cara Kami Mengatasinya

Usia Terbaik Memberikan Gadget pada Anak Menurut Bill Gates sang Bos Teknologi

Bolehkah Membuka Handphone Pasangan? Ini Jawaban Psikolog