8 Tips Pertolongan Pertama Atasi Memar pada Anak, Simak Parents!

Agar kondisinya segera membaik, segera atasi luka atau memar yang dialami si kecil dengan cara-cara berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjatuh dan terbentur, bisa saja terjadi ketika anak sedang bermain atau beraktivitas. Dampaknya, tumbuh si kecil berisiko mengalami memar. Agar kondisinya tidak semakin parah, Parents patut mengetahui pertolongan pertama atasi memar anak.

Terlebih jika memar atau luka yang dialami si kecil terjadi di bagian tubuh yang vital, yakni kepala. Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebab utama cedera kepala pada anak yang berusia di bawah 9 tahun adalah terjatuh ketika bermain.

Artikel Terkait: Anak 3 tahun cedera parah saat main trampolin, peringatan keras bagi para orangtua

Tentunya Parents tidak ingin sang buah hati mengalami hal itu, bukan? Namun, jika anak sudah terlanjur mengalami luka dan memar, terlebih lagi di bagian kepala, apa yang harus orangtua lakukan?

Agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada anak, Bunda bisa menyimak 7 cara memberikan pertolongan pertama untuk atasi memar anak yang telah theAsianparent rangkum berikut ini.

Pertolongan Pertama Atasi Memar Anak

1. Mencari Tahu Penyebab Terjadinya Memar atau Cedera di Tubuh Anak

Gambar: Freepik

Mencari tahu apa yang menyebabkan memar di tubuh anak adalah hal pertama yang perlu Bunda lakukan. Kebanyakan anak mengalami memar di bagian tubuhnya akibat terjatuh pada saat bermain, misalnya terjatuh ketika bermain sepeda, memanjat kursi, terbentur pintu, berlari, dan sebagainya.

Salah satu hal yang berbahaya adalah jika terjadi cedera di bagian kepala. Kepala adalah anggota tubuh yang bersifat sangat penting. Jika cedera di kepala cukup serius, maka dapat menyebabkan terjadinya gegar otak.

Dr. Bill Sears, seorang ahli kesehatan anak di Universitas Toronto, Kanada, menyebutkan bahwa tengkorak yang dilapisi oleh kulit kepala penuh dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai helm pelindung bagian otak yang lunak. Jika cedera yang terjadi di kepala anak bersifat ringan, maka biasanya hanya akan melukai kulit kepala.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Mengenali Perbedaan dari Kondisi Cedera yang Dialami Anak

Gambar: Freepik

Setelah mengetahui penyebab memar pada anak, selanjutnya Bunda bisa mengenali bagaimana kondisi memar di tubuh anak. Jika cedera atau benturan terjadi pada bagian tubuh yang lunak, maka bekas benturannya akan menjadi memar. Bekas memar biasanya berwarna biru atau ungu, tergantung dari posisi kulit di mana pendarahan terjadi.

Pada bagian bawah kulit manusia, terdapat banyak pembuluh darah. Jika terjadi benturan, pembuluh darah tersebut akan pecah dan mengeluarkan darah. Namun, darah tersebut tidak bisa keluar melalui kulit, sehingga akan mengumpul di bagian tubuh yang terbentur dan menjadi memar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, jika cedera atau benturan terjadi dengan sangat keras, makan dapat menyebabkan darah mengumpul, sehingga terbentuklah benjolan di bawah kulit.

3. Setelah Mengenali Kondisi Cedera Anak, Lakukan Pertolongan Pertama

Gambar: Freepik

Berbeda kondisi cedera, maka berbeda cara penanganannya. Parents bisa melakukan beberapa cara berikut ini sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi memar anak:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Memar – jika anak mengalami memar, Bunda bisa mengompres bagian yang memar dengan air dingin atau es. Bungkus es terlebih dahulu dengan kain atau handuk. Lakukan pengompresan selama 15-20 menit, 24 jam setelah memar muncul. Ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan serta peradangan di area memar. Memar pun bisa hilang dengan sendirinya.
  • Benjol – kompres area benjolan dengan es batu yang dilapisi kain atau dimasukkan ke dalam kaos kaki bersih. Jangan langsung menempelkan es ke kulit, ya, Bun, karena dapat melukai kulit anak. Bunda juga jangan membersihkan luka pada benjol. Itu bisa memperparah pendarahan, bahkan menyebabkan komplikasi serius.
  • Lecet atau luka – jika yang terjadi adalah lecet atau luka, maka Bunda bisa membersihkannya dengan air bersih, kemudian dikeringkan tanpa diberi obat antiseptik. Selain itu, bisa juga menggunakan kain kasa steril. Berikan tekanan lembut pada luka selama 10 menit agar perdarahannya berhenti.

Artikel Terkait: Begini cara efektif menghilangkan bekas luka pada kulit anak

4. Berikan Air Minum pada Anak

Gambar: Freepik

Biasanya setelah anak terjatuh, ia merasa terkejut serta menahan rasa sakit. Jika seperti ini, maka Bunda perlu menenangkan si kecil. Salah satu yang bisa lakukan adalah dengan memberikannya air minum agar anak menjadi lebih tenang.

Selain itu, Bunda juga bisa mengalihkan perasaan tidak nyaman anak yang menahan rasa sakit dengan memberikannya camilan favorit, membacakan buku cerita, atau menonton kartun kesukaannya.

5. Biarkan Anak Berbaring atau Tidur

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gambar: Freepik

Jika anak menangis setelah terjatuh, biasanya ia juga akan mengantuk karena kelelahan saat menangis. Untuk itu, Bunda bisa mengajak anak untuk tidur agar ia benar-benar beristirahat. Bunda juga harus memeriksa kondisi anak setiap waktu untuk memastikannya dapat tidur dengan nyaman.

Hindari memaksa anak bangun saat masih mengantuk. Itu akan membuatnya menjadi lebih rewel sehingga bisa memperparah kondisinya. Bunda haru memastikan anak tidur nyenyak untuk membantu sel tubuhnya memperbaiki diri sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan.

6. Berikan Obat Pereda Nyeri Sesuai Dosis untuk Anak

Gambar: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika anak mengalami rasa sakit yang mengganggu, maka Bunda bisa memberikannya obat pereda nyeri, misalnya analgesik, obat pencegah peradangan, penurun demam seperti paracetamol atau acetaminophen. Namun, harus diberikan sesuai usia dan dosis yang tepat untuk anak.

Hindari memberikan aspirin karena dapat menyebabkan sindrom Reye’s pada anak. Bunda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Artikel Terkait: Bocah 6 tahun cedera parah akibat memakai seat belt, waspadai bahaya seat belt untuk anak

7. Perhatikan Jika Ada Gejala Lanjutan atau Tidak

Gambar: Freepik

Pada awalnya setelah anak terjatuh atau mengalami cedera, ia mungkin hanya menangis karena luka memar atau benjolnya. Namun, bukan tidak mungkin gejala lain yang lebih serius bisa menyusul. Jika ada gejala lanjutan, maka Bunda perlu berkonsultasi segera dengan dokter.

Informasi mengenai perilaku anak atau apa yang anak rasakan setelah terjadi cedera bisa menjadi petunjuk bagi dokter. Jika setelah Bunda memberikan pertolongan pertama, anak bisa beraktivitas seperti biasa, misalnya bangun dari tidurnya dan mampu berjalan, berbicara, serta makan, berarti tidak ada masalah yang terjadi.

Akan tetapi, jika setelah 24 jam muncul gejala lanjutan seperti sakit kepala, tidak bisa menggerakan leher, anak sulit bangun dari tidurnya, berbicara tidak jelas, sulit berjalan, hingga anak mengalami mual, muntah, atau demam, dan benjol yang membesar, maka Bunda harus membawa anak ke dokter dengan segera.

8. Tidaklanjuti Jika Memar Tidak Kunjung Hilang

Gambar: Freepik

Apabila memar yang dialami anak tidak kunjung hilang, terlebih lagi disertai dengan perdarahan atau nyeri, maka perlu ditindaklanjuti dengan perhatian khusus. Mungkin saja anak mengalami memar yang tidak normal, seperti memar berlangsung lebih dari dua minggu, memar terjadi tanpa sebab atau cedera.

Hal lain yang perlu Bunda ketahui adalah memar juga bisa disertai dengan peningkatan berat badan secara drastis. Jika anak mengalami hal tersebut, maka ia mungkin mengalami gejala Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP).

ITP adalah kondisi yang terjadi akibat kelainan darah yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh atau imun anak. Penyakit ini diakibatkan oleh kelainan pada sel pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga pendarahan pun terjadi.

Itulah 8 cara pertolongan pertama atasi memar atau luka pada anak. Bunda tetap harus memantau cedera yang dialami anak. Jika muncul gejala-gejala yang tidak normal, maka segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga:

Parents Jangan Lengah! Inilah Ciri Anak yang Kekurangan Gizi

 

Sebelum Kondisinya Makin Serius, Kenali Tanda Anak Depresi dan Tips Mengatasinya

 

Waspada! Ini Bahayanya Saat Anak Jatuh Mengenai Kepala Belakang