Persiapan program bayi tabung apa saja yang perlu dilakukan? Mau program bayi tabung, tapi menunda usia pernikahan lanjut lebih dulu, bisa tidak ya?
Terkait hal ini, dr. Caroline Hutomo, Msc (HumanRepro), SpOG dari Morula IVF Jakarta-Indonesia memaparkan, waktu dan persiapan apa saja yang perlu dipahami para pejuang dua garis merah di testpack.
Artikel Terkait: Ingin program bayi tabung? Ini dana yang harus disiapkan
Kapan Waktu Tepat untuk Pemeriksaan Kehamilan?
Sebelum sampai ke proses bayi tabung, hal yang mungkin kerap menjadi petanyaan kita bersama adalah, kapan sih waktu yang benar-benar mendesak bagi pasangan suami istri yang melakukan pemeriksaan kehamilan.
Terkait hal ini, Dr. Caroline Hutomo, MSc, SpOG menyampaikan batas usia pasangan melakukan pemeriksaan dan lebih perhatian terhadap kemungkinan infertilitas.
“Jadi tenang kalau yang merried 3 bulan dan belum hamil belum dibilang infertilitas. Yang perlu menjadi perhatian adalah ketika sudah menikah 1 tahun (dan udah berusaha hamil) namun belum hamil. Jika pasangan dalam kondisi tersebut, segera datang ke dokter untuk pemeriksaan,” tegas Dr. Caroline Hutomo, MSc, SpOG dalam Webinar di IG Live TheAsianParent.
Dr. Caroline Hutomo juga menyampaikan satu pengecualian terkait pemeriksaan kehamilan ini.
“Kecuali si istri sudah berusia 35 tahun atau mendekati 35 tahun saat menikah, Jika di usia ini, setelah married langsung diperiksakan saja,” lanjutnya.
Artikel Terkait: Program bayi tabung, ini 6 tahap proses pembuahan hingga hamil
Persiapan Program Bayi Tabung: Adakah batasan usia untuk melakukan bayi tabung?
Bayi tabung atau in vitro fertilisation (IVF) adalah jenis teknologi reproduksi bantu. Persiapan program bayi tabung ini melibatkan pengambilan sel telur dari indung telur wanita dan membuahinya dengan sperma. Telur yang dibuahi ini dikenal sebagai embrio. Embrio kemudian dapat dibekukan untuk disimpan atau dipindahkan ke rahim wanita.
Sebagaimna dikutip laman kesehatan Healthline, tergantung pada situasi Anda dan pasangan, IVF dapat menggunakan:
- sel telur Anda dan sperma pasangan Anda
- sel telur dan sperma donor Anda
- Lalu sel telur donor dan sperma pasangan Anda
- donor telur dan sperma donor
- embrio yang disumbangkan
Tingkat keberhasilan IVF bervariasi. Menurut American Pregnancy Association, tingkat kelahiran hidup untuk wanita di bawah usia 35 tahun yang menjalani IVF adalah 41 hingga 43 persen. Angka ini turun menjadi 13 hingga 18 persen untuk wanita di atas usia 40 tahun.
Pertanyaan selanjutnya adalah, adakah batasan usia pasangan untuk melakukan bayi tabung?
“Di Indonesia belum ada batasan umur, selama si ibu masih memproduksi telur dan suami bisa menghasilkan sperma, semua pasangan bisa melakukan bayi tabung,” jelas dokter Caroline Hutomo.
Artikel Terkait: 10 Tips Meningkatkan Peluang Keberhasilan Program Bayi Tabung, Patut Dicoba!
Persiapan Program Bayi Tabung
Terkait persiapan program bayi tabung dan apa saja yang harus dilakukan sebelum memutuskan langkah ini, dokter Caroline Hutomo turut menjelaskan.
“Pada dasarnya memang kami akan membantu pasangan berdasar situasi dan kondisi. Masih muda usia pernikahan atau pengantin baru tentu akan berbeda dengan kondisi pernikahan lama 12 tahun (yang belum juga diberi keturunan). Jika sudah di taraf ini, kami akan menanyakan, Ibu bapak berkenan tidak untuk masuk bayi tabung?” kata dokter Caroline.
Ia juga menjelaskan, bayi tabung adalah program hamil berbantu yang paling tinggi tahapannya, angka keberhasilannya paling tinggi dibanding program bantu kehamilan yang lain.
“Contohnya misalnya Insemniasi kemungkinan berhasilnya hanya sekitar 10-16% persen, sementara bayi tabung kemungkinan berhasilnya bisa 40-50%,” jelasnya.
“Jika ada situasi mendesak ke arah sana, saya akan mengusulkan untuk pasangan tersebut memilih bayi tabung,” tambahnya.
Terkait persiapan yang sebaiknya dilakukan untuk program bayi tabung ini, dokter Caroline menjelaskan terdapat dua faktor yaitu kesiapan fisik dan kesiapan mental.
Kesiapan fisik sebelum perempuan menjalani bayi tabung
Dokter Caroline menekankan, seorang perempuan untuk menjadi hamil, harus menyiapkan tubuhnya.
“Tubuh harus sehat. Hindari polusi, makan sehat, supplemen diminum sebagai pelengkap,” tegasnya.
Kesiapan mental
Selain kesiapan fisik, dokter Caroline juga mengatakan pentingnya kesiapan mental untuk hamil. Karena kemungkinana gagal bayi tabung itu bisa jadi ada.
Ia juga menjelaskan, faktor yang mempengaruhi keberhasilan bayi tabung di antaranya adalah kesehaatan embrio 80% dan faktor lingkungan berupa kesehatan organ reproduksi ibu dan sekitarnya yang mengambil porsi 20%.
***
Demikian hal-hal terkait persiapan program bayi tabung dan penjelasan soal batas usia yang tepat untuk pemeriksaan kehamilan serta proses IVF itu sendiri. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Waspadai Dampak dari Polusi Udara saat Hamil, Benarkah Bisa Jadi Penyebab Bayi Lahir Prematur?
4 Manfaat Kehamilan Aterm bagi Janin dan Ibu Hamil, Bumil Wajib Tahu
Sukses Bayi Tabung, Mommy Louisse Scarlett Masih Punya 15 Calon Anak Berbentuk Telur