Sebuah penelitian menemukan dampak dari polusi udara yang ternyata memengaruhi kesehatan ibu hamil bahkan berpotensi menyebabkan persalinan dini atau bayi lahir prematur.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Fertility and Sterility ini menemukan, peningkatan kadar polusi nitrogen dioksida (NO2) yang umum terjadi hampir di seluruh dunia dapat meningkatkan risiko kehilangan kehamilan sebesar 16%.
Selain itu, polusi udara juga dinyatakan dapat membahayakan paru-paru bayi yang sedang berkembang. Bagaimana fakta sebenarnya terkait dampak dari polusi udara untuk kehamilan? Bagaimana pendapat dokter kandungan terkait bahaya polusi udara untuk kesehatan janin ini?
Artikel terkait : Komplikasi jangka pendek dan panjang yang rawan dialami bayi prematur, Parents perlu tahu
Dampak dari Polusi Udara dalam Meningkatkan Potensi Bayi Lahir Prematur
Setiap orang tua tentunya menantikan kelahiran bayi yang sehat, namun kadang kelahiran dapat terjadi lebih awal dari hari perkiraan lahir. Bila bayi lahir sebelum usia 37 minggu dapat dikatakan bayi ini terlahir prematur.
Dari sejumlah studi diketahui, salah satu penyebab bayi lahir prematur adalah terpaparnya polusi udara selama kehamilan. Terkait hal ini, dokter spesialis kandungan Mohammad Haekal SpOG turut menjelaskan bahaya polusi udara terhadap kehamilan kepada theAsianParent.
”Polusi udara dapat berakibat buruk terhadap kehamilan. Risiko terjadi kehamilan prematur meningkat, pertumbuhan janjn terhambat, berat badan lahir rendah, dan kelainan bawaan (kongenital),” jelas dokter yang biasa praktik di RS Brawijaya dan sering memberikan edukasi lewat akun IG @dokterkandungan.id ini.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dr Matthew Fuller, di departemen kedokteran darurat Universitas Utah dalam penelitiannya yang dipublikasikan di Journal Fertility and Sterility. Penelitiannya menemukan partikel polusi di plasenta.
“Jika Anda membandingkan peningkatan risiko polusi udara dengan penelitian lain tentang efek lingkungan pada janin, itu mirip dengan bahaya asap tembakau dalam menyebabkan keguguran trimester pertama,” jelas dokter Fuller.
Selain itu, menurut sebuah studi oleh The Stockholm Environment Institute (SEI) di University of York, hampir tiga juta bayi lahir prematur setiap tahun karena polusi udara.
Itu berarti 18 persen dari semua kelahiran prematur tahunan telah dikaitkan dengan paparan polusi partikel. Sementara itu, anak-anak yang lahir sebelum waktunya memiliki risiko yang signifikan terhadap gangguan neurologis hingga cacat fisik permanen.
Kelahiran prematur dapat terjadi pada siapa saja karena berbagai alasan, polusi udara adalah salah satu yang harus Anda coba hindari.
Artikel terkait : Mencegah Kelahiran Prematur
Jenis Polusi Udara yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Polusi udara datang dalam berbagai bentuk. Biasanya, udara yang tercemar terdiri dari ozon, partikel, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, knalpot kendaraan, emisi bangunan, asap rokok, debu, dan bahan kimia. Anda dapat terkena polusi udara apakah Anda berada di negara atau kota besar.
Gejala umum dari paparan polusi udara yang berkepanjangan meliputi:
- Batuk
- mengi
- Iritasi mata dan sinus
- Penyakit pernapasan tingkat lanjut seperti bronkitis, asma, dan emfisema
- Kelelahan kronis
- Penurunan kapasitas paru-paru dan sesak napas
- Kerusakan paru-paru dan jantung
Polusi udara tidak sehat bagi makhluk hidup mana pun. Polusi udara memiliki dampak paling parah pada ibu hamil, anak-anak, bayi, mereka yang memiliki masalah pernapasan, dan orang tua.
“Polusi udara yang dapat mengakibatkan keadaan buruk pada kehamilan meliputi asap rokok dari orang sekitar, asap knalpot motor dan mobil, polusi udara di jalan yang didapatkan saat macet berkendara, polusi udara akibat asbes atap rumah, dan lainnya,” jelas Dokter Haekal saat dihubungi theAsianParent.
Artikel terkait: Hati-hati! Rokok elektrik bisa sebabkan kematian mendadak pada bayi!
Cara Melindungi Diri Dari Polusi Udara Saat Hamil
Memang, tidak mungkin menghindari setiap potensi ancaman terhadap kesehatan Anda dan bayi Anda, tetapi ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi paparan polusi udara.
Gunakan Air Purifier
Polusi udara tidak hanya ada di luar ruangan namun juga di dalam rumah. Selesaikan masalah ini dengan membeli pembersih udara untuk rumah Anda. Perangkat ini mampu menghilangkan segala sesuatu mulai dari asap rumah tangga hingga jamur dan bakteri dari udara. Hal ini tentu membantu Anda dan bayi Anda tumbuh di lingkungan yang lebih sehat.
Jaga Kebersihan Rumah dari Polusi
Ciptakan lingkungan yang sehat dengan menggunakan pembersih rumah tangga alami, menggunakan tudung ventilasi saat memasak, melakukan pemeriksaan rutin terhadap jamur, dan menggunakan detektor karbon monoksida.
“Yang dapat dilakukan adalah yang paling penting selalu menghindari terpapar dari polusi udara, seperti menjauh dari asap rokok, lalu menghindari terkena macet di jalan raya, mengganti atap rumah yang terdiri dari asbes, memakai masker jika berkendara motor dan jika bekerja di pabrik yang menghasilkan udara,” jelas dokter Haekal.
Tanam Tanaman Pemurni Udara
Tanaman secara alami dapat menyaring udara Anda dan membantu Anda dan bayi Anda yang sedang tumbuh menghirup udara yang lebih sehat. Tanaman trembesi, lidah mertua, lidah buaya, lili, anggrek, mawar, dan beragam tanaman lainnya dipercaya mampu menyerap dan mengurangi polusi udara.
Gunakan Masker
Jika hidup kita tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang terkait erat dengan polusi udara, dokter Haekal merekomendasikan untuk selalu memakai masker.
“Sebaiknya gunakan masker, sebisa mungkin hindari paparan polusi, selalu minum air yang cukup, hindari kemacetan jalan raya,” jelasnya.
Demikian dampak dari polusi udara untuk kehamilan beserta cara yang direkomendasikan untuk menjaga pertumbuhan janin dan mencegah risiko bayi lahir prematur.
1 Baby 1 Tree
Atas dasar kepedulian dan keinginan untuk menciptakan lingkungan yang bersih bagi generasi penerus kita, di awal tahun 2022 ini theAsianparent Indonesia bekerja sama dengan ASRI menggagas sebuah kampanye bertajuk ‘1 Baby 1 Tree, Selamatkan Rumah Generasi Mendatang’.
Lewat kampanye ‘1 Baby 1 Tree, Selamatkan Rumah Generasi Mendatang’ theAsianparent Indonesia ingin mengajak serta seluruh lapisan masyarakat, terutama para orangtua untuk terlibat langsung dan melakukan aksi nyata untuk menjaga udara dan lingkungan di kawasan Indonesia sebagai rumah generasi mendatang.
theAsianparent Indonesia percaya, langkah kecil dapat membuahkan perubahan besar yang bisa melindungi keluarga kita di masa depan.
Dalam kampanye ini, theAsianparent dan ASRI akan memberikan bibit pohon yang nantinya akan ditanam di hutan terdegradasi di Kalimantan barat. Lengkap dengan proses penanaman (planting) dan perawatan (growing) untuk para pengguna setia aplikasi theAsianparent yang memenuhi syarat, tanpa dikenakan biaya.
Parents yang tertarik untuk bergabung dalam program 1 Baby 1 Tree ini juga akan mendapatkan sertifikat khusus.
Baca juga:
10 Fakta Hormon Testosteron, Punya Fungsi Penting untuk Perempuan dan Laki-laki
Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi, Waspada!
Mencegah Kelahiran Prematur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.