Jennifer Bachdim tengah menanti kelahiran anak ketiga, yang diperkirakan akan lahir pada Februari 2021 mendatang. Meski ini bukan pengalaman pertamanya melahirkan, seribu pertanyaan seputar kehamilan dan metode kelahiran tetap menggantung di pikirannya. Adakah perbedaan antara kelahiran pertama dan kedua dengan kelahiran yang ketiga nanti? Metode kelahiran apa yang tepat untuk anak ketiganya ini? Lalu, apa saja yang harus dipersiapkannya untuk menghadapi persalinan ketiga?
Jennifer Bachdim diketahui melakukan proses persalinan normal di dua kelahiran sebelumnya. Tapi, karena setiap kondisi kehamilan berbeda-beda, ia belum tahu apakah untuk kehamilannya kali ini tetap bisa melahirkan secara normal atau tidak.
Bagi Mama yang kini juga sedang hamil kedua atau ketiga, dan masih belum mengetahui metode melahirkan apa yang nanti akan dipilih, Tes Potensi Caesar bisa jadi salah satu cara untuk mengetahui metode kelahiran yang tepat. Tes ini akan memberikan hasil yang terverifikasi dan personalized, sehingga Mama yang berpotensi melahirkan secara Caesar bisa melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi persalinan nanti.
Tes Potensi Caesar bisa Mama lakukan di bit.ly/tespotensicaesar. Dan setelah itu, Mama bisa mengonsultasikan kondisi kehamilan ke dokter kandungan untuk menentukan pilihan metode melahirkan yang terbaik.
Perbedaan Persalinan Normal dan Persalinan Caesar
Banyak Mama yang takut menghadapi persalinan Caesar, karena mungkin kerap mendengar sederet mitos tentang dampak pasca operasi. Padahal, persalinan Caesar yang dilakukan sesuai prosedur oleh dokter kandungan yang kompeten sangatlah aman.
Bahkan, dalam kondisi tertentu, persalinan Caesar lebih aman bagi Mama dibandingkan persalinan normal, misal pada Mama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti plasenta previa, hipertensi, atau diabetes.
Dan bagi Mama yang sebelumnya melakukan persalinan normal seperti Jennifer Bachdim, Mama mungkin penasaran, apa bedanya persalinan normal dengan persalinan Caesar. Berikut beberapa perbedaan antara persalinan normal dan Caesar.
- Persalinan Caesar membuat Mama bisa menentukan waktu melahirkan, sehingga Mama bisa melakukan persiapan dengan lebih matang.
- Persalinan Caesar mengharuskan Mama tinggal di rumah sakit lebih lama untuk proses pemulihan pascaoperasi, umumnya 3-4 hari. Sedangkan persalinan normal umumnya hanya butuh waktu perawatan 1-3 hari.
- Persalinan Caesar memiliki risiko infeksi atau komplikasi akibat operasi, misal infeksi pada bekas luka sayatan, serta mual dan pusing akibat efek anestesi.
- Metode persalinan Caesar menurunkan risiko cedera kelahiran, seperti distosia bahu (tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan) atau janin mengalami patah tulang.
- Persalinan Caesar tidak akan merasakan sakit karena Mama berada di bawah pengaruh anestesi.
Persiapan Persalinan Caesar
Faktor usia, kondisi kesehatan, serta kondisi kehamilan, semua itu terkait erat dengan keputusan dokter apakah Mama bisa melahirkan secara normal atau harus melalui operasi Caesar. Jika hasil konsultasi dokter akhirnya menghasilkan keputusan bahwa Mama harus melakukan persalinan Caesar, pastikan Mama melakukan persiapan-persiapan berikut agar proses persalinan berjalan lancar.
Ini dia persiapan persalinan Caesar yang harus Mama tahu.
1. Pilih dokter yang terpercaya
Tak sekadar mumpuni dan berpengalaman dalam menangani persalinan Caesar, yang terpenting adalah Mama memilih dokter yang dapat membuat Mama merasa nyaman menghadapi persalinan, apapun pilihan persalinannya nanti.
2. Konsultasi dengan dokter
Bicarakan semua hal yang Mama rasakan selama kehamilan pada dokter, mulai dari gejala, kondisi kesehatan, hingga perasaan Mama menghadapi persalinan. Dari hasil konsultasi ini, dokter akan memberikan saran-saran terbaik agar Mama bisa mempersiapkan diri menghadapi persalinan Caesar.
3. Sharing pengalaman dengan sesama Mama yang pernah menjalani persalinan Caesar
Teori dan penjelasan dokter mungkin tak akan seakurat pengalaman langsung dari para mama yang pernah melakukan persalinan dengan operasi Caesar. Meski begitu, bukan berarti apa yang dialami mereka sudah pasti akan Mama alami juga, ya. Ingat, tak ada yang sama dalam hal kehamilan dan persalinan.
4. Pilih waktu yang diinginkan
Mama bisa memilih waktu yang diinginkan sebagai tanggal kelahiran si Kecil, misalnya tanggal cantik atau hari tertentu yang Mama anggap spesial.
5. Minta dukungan keluarga
Jangan lupa untuk minta dukungan seluruh anggota keluarga. Karena, setelah melahirkan nanti, selama beberapa hari pertama Mama mungkin akan membutuhkan banyak bantuan dari anggota keluarga untuk mengurus si Kecil karena belum bisa bangun atau banyak bergerak pascaoperasi.
Nah, setelah tahu hal-hal penting seputar persalinan Caesar, semoga Mama semakin #SiapLewatiCaesar di persalinan nanti ya. Tekankan bahwa tidak perlu khawatir apapun metode melahirkan yang dijalankan karena intinya semua itu adalah untuk kebaikan Mama & si Kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.