Bermain adalah aktivitas yang tidak bisa lepas dari dunia anak-anak. Permainan yang membuat anak tetap aktif akan lebih baik daripada duduk menonton TV seharian. Untuk mengisi waktu senggang, yuk, ajak si kecil bermain permainan tradisional khas Sunda.
Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak
Anak-anak zaman dahulu belum mengenal teknologi sehingga belum ada permainan-permainan yang terdapat di gawai. Bermain bagi anak-anak zaman dahulu adalah melakukan aktivitas di luar bersama teman-temannya.
Tidak heran jika banyak sekali permainan tradisional menggunakan peralatan sederhana yang tercipta pada masa itu. Termasuk juga permainan tradisional khas Sunda.
Berikut ini adalah rekomendasi permainan khas Tanah Sunda yang bisa si kecil coba lakukan di rumah.
1. Sondah atau Engklek
Sondah atau engklek adalah salah satu permainan sederhana yang bisa dimainkan anak. Permainan ini menggunakan media keramik atau gambar berupa petak-petak di lantai atau tanah.
Untuk memainkannya, Parents bisa menggambar petak-petak di lantai menggunakan kapur. Biasanya terdapat 7-9 petak yang dibuat berdempetan. Setelah itu siapkan gacuk atau benda untuk dilempar ke salah satu petak yang sudah digambar.
Pemain harus melompati tiap petak menggunakan satu kaki, kecuali pada bagian petak yang terdapat gacuk. Pemain yang berhasil menyelesaikan satu putaran bisa memilih petak miliknya agar tidak bisa dilompati pemain lain. Pemenang permainan ini adalah yang memiliki petak paling banyak.
Engklek biasanya dimainkan lebih dari dua orang secara bergantian. Parents bisa mengajak anak untuk bermain sekeluarga di dalam rumah. Engklek juga akan asyik dimainkan di halaman rumah sambil berjemur di pagi hari.
2. Ucing Sumput
Ucing sumput bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya ‘kucing sembunyi’. Permainan ini pada dasarnya mirip dengan petak umpet. Permainan ini juga seru untuk dimainkan meskipun di dalam rumah.
Pertama siapkan benteng sebagai tempat awal permainan. Pemain pertama harus berjaga dengan cara menutup mata dan berhitung sampai 10 di bentengnya, sementara pemain lain mencari tempat persembunyian.
Begitu hitungan selesai, pemain pertama akan mencari teman-temannya. Bila sudah berhasil ditemukan, ia harus kembali ke bentengnya dan menyebutkan nama pemain yang berhasil ditemukannya. Permainan berakhir ketika semua yang bersembunyi sudah berhasil ditemukan.
Artikel terkait: Tak Perlu Repot, Bikin Sensory Play Bayi dengan 9 Bahan Makanan Ini
3. Endog-endogan
Permainan berikut ini sangat sederhana. Endog-endogan jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya ‘telur-teluran’. Untuk memainkan permainan ini, cukup menggunakan tangan yang dikepal menyerupai telur dan ditumpuk ke atas.
Permainan ini semakin seru dengan diiringi nyanyiannya.
Endog-endogan peupeus hiji pre.
Endog-endogan peupeus hiji pre.
Ketika nyanyian menyebut kata ‘pre’, kepalan tangan di atas akan ditabrakkan ke bagian bawahnya. Kemudian kepalan tangan paling bawah akan terbuka, seakan-akan menjadi telur yang pecah. Permainan akan selesai jika semua kepalan tangan sudah terbuka sambil bernyanyi
Goleang-goleang mata sapi bolotot.
4. Sorodot Gaplok
Permainan sorodot gaplok dinilai sebagai permainan yang sarat akan nilai edukasi. Permainan ini bisa melatih jiwa kepemimpinan serta kerja sama tim.
Sorodot artinya meluncur, sedangkan gaplok artinya tamparan. Sorodot gaplok dimainkan dengan meluncurkan batu ke batu lainnya hingga menimbulkan suara ‘plok’ seperti tamparan. Untuk memainkannya di rumah dan tetap aman untuk si kecil, Parents bisa mengganti batu tadi dengan media lain yang lebih aman.
Setiap pemain akan memiliki satu batu atau media lainnya. Ketika salah satu kelompok bermain, kelompok lawan akan meletakkan batu yang diberi jarak tertentu. Pemain harus menendang batu miliknya hingga mengenai batu milik lawan.
Jika setiap pemain dari kelompok tersebut berhasil mengenai batu milik lawan, maka kelompok tersebut dinyatakan menang. Namun jika salah satu pemain tidak berhasil, maka giliran bermain jatuh ke kelompok lawan.
5. Gatrik
Permainan berikutnya juga bisa dilakukan secara berkelompok. Permainan gatrik membutuhkan media dua potong kayu. Satu kayu berukuran lebih panjang atau sekitar 30 cm, sedangkan kayu kedua berukuran lebih pendek.
Cara memainkannya yaitu dengan meletakkan potongan kayu yang lebih pendek secara melintang diatas permukaan dua batu atau media lainnya. Gunakan kayu yang lebih panjang untuk memukul kayu pendek tadi hingga melayang.
Kelompok lain akan berjaga dan menangkap potongan kayu yang melayang tadi. Apabila kayu tertangkap oleh kelompok penjaga maka terjadi pergantian giliran bermain.
Artikel terkait: Asah kreativitas anak dengan 5 ide mainan edukatif di rumah
6. Congklak
Sebagian dari Parents tentu sudah tidak asing lagi dengan permainan satu ini. Congklak merupakan permainan tradisional sederhana yang dapat dimainkan oleh dua orang saja.
Permainan ini menggunakan alat seperti papan yang biasanya terbuat dari plastik, tanah, mapun kayu, dibentuk dengan 7×2 lubang sejajar, serta masing-masing satu lubang lebih besar di tiap ujung sisi. Pemain harus mengisi lubang-lubang tersebut menggunakan biji congklak yang biasanya sudah disediakan satu paket dengan papannya.
7. Anjang-anjangan
Sederhananya anjang-anjangan merupakan permainan peran. Anak-anak yang memainkannya berperan layaknya orang dewasa yang sedang melakukan aktivitas sehari-sehari. Di Tanah Sunda, permainan ini juga kerap dikenal dengan sebutan Imah-imahan dan Sesemahan.
Artikel terkait: 7 Tips dan ide seru merencanakan playdate untuk balita
8. Ucang-ucang Anggé
Permainan ini biasanya dilakukan orangtua ketika mengasuh anaknya, terutama yang masih balita. Cara melakukannya yaitu orangtua duduk dengan kaki yang menggantung dan diluruskan. Kemudian, anak duduk di punggung kaki, lalu diayunkan perlahan ke atas dan ke bawah sambil menyanyikan:
“Ucang-ucang anggé, mulung muncang ka papanggé,
Diudah ku anjing gedé, anjing gedé nu ki lebé,
Ari gog..gog cungunguuung”
9. Paciwit-ciwit Lutung
Jenis permainan ini cukup unik, karena mengharuskan pemainnya saling mencubit punggung tangan, hingga tangan para pemain tersusun ke atas. Sambil menyusun tangan ke atas, tidak lupa pula menyanyikan lagunya, seperti:
Paciwit-ciwit lutung
Si lutung pindah ka luhur
Atau lagu lainnya:
Paciwit-ciwit lutung
Si lutung pindah ka tungtung
Itulah 9 refernsi permainan tradisional khas Sunda. Nah, sekarang waktunya untuk memainkannya di rumah, deh!
Baca juga:
Tingkatkan Bonding, Coba 5 Permainan yang Bisa Dilakukan Bersama Si Kecil