9 Ide Permainan Bayi Usia 8 Bulan yang Sederhana dan Menyenangkan

Sedang mencari ide permainan bayi usia 8 bulan? Ada banyak aktivitas sederhana dan menarik yang bisa dilakukan di rumah bersama bayi. Tak perlu mainan mahal untuk dapat mengembangkan kreativitas, motorik, dan kognitifnya.

Waktu bermain bayi bayi adalah waktunya untuk belajar. Dari beragam gerakan yang dilakukannya, ia akan belajar hal-hal sederhana yang menjad fondasi untuk kehidupannya kelak.

Kira-kira apa saja permainan bayi usia 8 bulan? Berikut adalah beberapa insipirasinya.

Artikel Terkait: Panduan Lengkap untuk Bunda: Perkembangan Bayi 8 Bulan

9 Ide Permainan Bayi Usia 8 Bulan

1. Bermain Air

Jadikan waktu mandi menyenangkan dengan mengajak si kecil bermain air. Cukup letakkan di di dalam bak mandi khusus bayi atau berikan ia satu baskom berisi air untuk dimainkan. Biarkan bayi berusaha menggenggam air, menepuknya, dan mencipratkan air ke seluruh arah.

Parents pun bisa memberikan beberapa mainan di dalam bak mandi atau baskomnya seperti bebek karet yang bisa mengapung dan bola berwarna-warni.

Bermain air dapat menjadi pengalaman sensorik yang menarik untuk anak. Ia dapat merasakan basah, mendengar percikan, melihat gelembung, hingga merasakan tetesan air di badannya.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2020, kegiatan ini juga membantu anak mengasah keterampilan berpikir dan kemampuan pemecahan masalahnya.

Secara tidak langsung bermain air juga mengenalkan anak pada konsep dasar matematika yaitu bagaimana kosong, penuh, lebih, kurang, berat, ringan, dangkal, dalam, lebih besar, dan kurang dari.

Keterampilan ilmiah anak juga didukung karena bermain air dapat membantu menciptakan rasa ingin tahunya. Anak-anak pun dapat mengembangkan keterampilan fisik dan koordinasi mata dan tangannya selama bermain air karena mereka menggunakan otot kecil dan besar saat mengangkat ember, menuang air, dan lain-lain.

2. Ide Permainan Bayi 8 Bulan Lainnya yaitu Menyembunyikan Benda

Di usia 9 bulan, si kecil mulai memahami mengenai konsep kehadiran sebuah benda sehingga periode ini merupakan waktu yang tepat untuk bermain petak umpet menggunakan benda atau mainan favoritnya.

Cara melakukan permainan ini cukup mudah, yaitu cukup pegang mainan favorit bayi di depan mereka kemudian sembunyikan. Misalnya di balik punggung Parents atau di balik selimut. Lihat apakah si kecil berhasil untuk menemukannya.

Permainan ini sangat bagus untuk mengajari anak mengenai rasa prediktabilitas mengenai apa yang menghilang dan kemudian muncul.

Kegiatan ini pun membantu mengatasi anak yang mengalami separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan. Kondisi ini biasanya umum dialami anak di usia 9 bulan dan akan terus berlanjut hingga akhir usia 2 tahun. Parents dapat mengajari ia memahami bahwa segala sesuatu yang hilang akan kembali.

3. Mengenal Berbagai Macam Tekstur

Ini merupakan waktu yang tepat untuk memperkenalkan anak-anak pada berbagai macam tekstur. Sediakan sebuah wadah berisi macam-macam benda, misalnya makaroni mentah, spageti yang sudah direbus, oatmeal, kapas, spons, dan semacamnya.

Ini merupakan kegiatan sensorik yang mendorong anak untuk bereksplorasi dan menyelidi. Anak pun akan menggunakan metode ilmiah sederhana seperti mengamati, membentuk hipotesis, bereksperimen, dan membuat kesimpulan.

Permainan sensorik memungkinkan anak untuk meningkatkan ambang batas otak untuk informasi sensorik yang berbeda, sehingga membantu otak untuk membuat koneksi yang lebih kuat ke informasi sensorik serta belajar apa saja yang berguna dan dapat disaring oleh otak kecil mereka.

Belajar melalui eksplorasi sensorik merupakan bagian penting dari perkembangan anak usia dini dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk secara aktif menggunakan panca indra yang sangat penting untuk perkembangan otak.

Kegiatan yang melibatkan sentuhan dan tekstur dapat membantu penguasaan bahasa anak. Orang tua pun terlibat secara aktif untuk membangun kosakata mereka serta memperkuat keterampilan motoriknya.

Artikel Terkait: 10 Makanan Bayi 8 Bulan untuk Kecerdasan Otak, Tambahkan dalam Menu MPASI

4. Bermain Balok

Meski sederhana, ternyata bermain balok memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan anak. Menyusun balok-balok dari berbagai macam bentuk dan warna akan mendukung kemampuan pemecahan masalah anak, imajinasi, ekspresi diri, konsep dasar matematika, hingga perkembangan motoriknya.

Permainan balok melibatkan indra spasial dan memperkuat berbagai macam pemahaman matematika dasar misalnya panjang, pengukuran, perbandingan, perkiraan, simetri, dan keseimbangan.

Melepas dan menyusun balok, memindahkannya secara bebas tanpa aturan dapat mengasah kreativitas anak dengan baik. Mereka juga dapat memiliki ide dan mewujudkan ide mereka dengan menciptakan, mengubah, atau menyusun. Hal ini sangat berpengaruh untuk self esteem atau kepercayaan diri anak.

5. Menari dan Menyanyi

Putar musik kesukaan si kecil dan ajak ia menyanyi serta menari. Semua bayi sangat menyukai kegiatan menari dan menyanyi!

Tahukan Parents bahwa para peneliti menemukan bahwa bayi merespons ritme dan tempo musik dengan lebih cepat daripada berbicara? Musik dapat mendukung pembentukan koneksi otak penting yang dibangun selama tiga tahun pertama kehidupan.

Bernyanyi dapat membantu bayi mempelajari kata-kata menggambarkan pengalaman emosional mereka. Sebuah studi bahkan menemukan bayi di usia 5 bulan dalam beberapa kondisi dapat membedakan musik yang ‘bahagia’ dan yang ‘sedih’.

Menari dan bergerak mengikuti musik juga dapat membangun otot-otot di lengan, kaki, dan tubuh kecil mereka. Dalam menggerakkan tubuh mengikuti musik, anak dapat duduk sambil begoyang atau memindahkan berat badan dari satu sisi tubuh ke sisi yang lainnya yang bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan mereka.

Menggerakkan bagian-bagian tubuh yang berbeda dan mendorong bayi untuk menggerakkan tubuhnya sendiri saat menyanyi sebuah lagu juga memberikan pemahaman mengenai bagian-bagian tubuh milik mereka tersebut.

6. Coba Permainan Merangkak dalam Kardus untuk Bayi 8 Bulan

Bayi usia 8 bulan sudah mulai menguasai kemampuan untuk merangkak. Jadikan sesi merangkak mereka menyenangkan dengan membuat terowongan kecil yang terbuat dari kardus, dan letakkan mainan di ujung terowongan untuk ia raih.

Penelitian mendukung gagasan bahwa merangkak menggunakan tangan dan lutut adalah pola koordinasi antar anggota badan yang merupakan fase persiapan untuk berjalan. Oleh karena itu, merangkak adalah salah satu tonggak penting dalam perkembangan anak.

Saat anak merangkak, otak mereka membuat koneksi antar selnya. Setiap koneksi adalah solusi untuk masalah yang telah mereka pecahkan. Semakin mereka sering merangkak, semakin kompleks koneksi ini dan semakin otomatis pula keterampilannya.

Sebelum keterampilan ini menjadi otomatis, anak menggunakan banyak sel otak hanya untuk bergerak dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Ini mendukung kemandirian mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa merangkak memfasilitas pengembangan keterampilan kognitif, serta memori yang lebih fleksibel saat mempelajari keterampilan baru. Keterampilan spasial yaitu menemukan objek dalam tiga dimensi menggunakan penglihatan atau sentuhan juga akan dikembangkan melalui merangkak.

7. Bermain Gelembung

Permainan gelembung sederhana juga bisa menjadi kegiatan yang menarik untuk si kecil. Gelembung adalah cara terbaik untuk membantu bayi mengembangkan keterampilan visual, misalnya mengikuti, melacak, dan fokus pada gelembung yang terbang. Gelembung terbang dengan gerakan lambat sehingga menjadi cara bagus untuk membantunya belajar menggunakan matanya.

Ketika melihat ada gelembung melintas di depannya, bayi akan mulai bergerak meraih gelembung. Mulai dari menggerakkan tangan, mencondongkan badan, hingga merangkak semuanya melibatkan otot-otot dan melatih kemampuan motorik kasarnya.

Memecahkan gelembung, baik dengan seluruh tangan, dua tangan, satu jari, atau bahkan menggunakan kaki-kakinya juga melibatkan pengembangan koordinasi tangan-mata atau kaki dan mata.

Artikel Terkait: 5 Tanda Bayi Akan Merangkak dan Cara Menstimulasinya

8. Permainan Bayi Usia 8 Bulan Lainnya yaitu Mengambil Benda Kejutan dari Kotak Tisu

Isilah kotak tisu kosong dengan barang-barang yang aman, dapat dijangkau, dan dapat ditarik oleh bayi. Misalnya kain saputangan, handuk kecil, dengan berbagai macam tekstur dan warna yang berbeda-beda.

Tindakan sederhana ini mengajarkan anak tentang konsep sebab akibat, serta mengasah keterampilan motorik halusnya. Bayi akan mengembangkan keterampilan mengambil dan memegang objek untuk melihatnya lebih dekat, merasakan tekstur dan bentuknya, serta memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lainnya.

Meski terlihat mudah dan sederhana, belajar mengambil barang dari wadah bisa menjadi tugas yang cukup rumit untuk si kecil. Aktivitas ini membantu memperkuat perkembangan kognitif bayi dengan membantunya belajar berpikir bagaimana cara melakukannya.

Jika ia sudah cukup ahli mengeluarkan benda, maka ia akan tertarik belajar memasukkannya. Memasukan benda ke dalam wadah dan mengeluarkannya dapat meningkatkan fokus dan memperpanjang rentang perhatian bayi.

9. Memanjat Gunung Bantal

Tumpuklah bantal dan guling di tempat tidur untuk membuat bukit. Minta bayi untuk memanjatnya. Ini merupakan latihan menyenangkan untuk anak mengembangkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan.

Tantangan baru ini memperkuat inti tubuh, bahu, dan otot tangan bayi. Ia mendapatkan kesempatan melatih koordinasi dan keseimbangan saat kedua sisi tubuhnya bergerak secara berbeda. Aktivitas ini pun mendorong otak kiri dan kanan untuk berkomunikasi satu sama lain yang meningkatkan kemampuan pembelajaran.

Bantal yang empuk pun menjadi pelindung yang nyaman jika si kecil jatuh atau tergelincir.

***
Menyenangan bukan ide permainan bayi usia 8 bulan di atas? Berbagai aktivitas sederhana dengan barang-barang yang tersedia di rumah ternyata bermanfaat untuk mendukung perkembangan fisik dan otak si kecil. Selamat mencoba!

Baca Juga:

5 Resep MPASI sesuai anjuran WHO untuk bayi 8 bulan ke atas

MPASI untuk bayi: Instan vs rumahan, manakah yang lebih baik untuk kesehatan?

5 Resep Zucchini untuk MPASI Bayi, Berikan Mulai Usia 8 Bulan