Jelang menikah, tidak sedikit pasangan yang ingin segera memiliki momongan. Namun, ada saja tantangan dalam menjadi orang tua, misalnya kondisi medis tertentu. Baru-baru ini, viral sebuah video TikTok yang menampilkan perjuangan istri bisa hamil.
Perjuangan Istri Bisa Hamil
Adalah Dela Septira Putri, seorang ibu rumah tangga asal Karawang yang harus melewati rintangan demi mendapatkan momongan. Melalui akun tiktoknya, ibu berusia 26 tahun ini membagikan kisahnya.
Dalam video yang sudah ditonton lebih dari 5 juta kali itu, Dela menceritakan momen-momen ketika pertama kali mengetahui suaminya mengidap kelainan sperma. Ia mengaku, dirinya dan suaminya cukup terpukul ketika mengetahui kondisi tersebut.
Dela mengisahkan bagaimana perjuangannya menjalani program kehamilan di rumah sakit. Hal ini semata dilakukannya kala ia sempat gagal hamil di tahun sebelumnya.
Selama melakukan program, diketahui Dela memiliki kondisi kesuburan yang sangat baik. Ia sangat ingin memiliki anak dalam pernikahannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, ternyata sang suami mengidap kondisi Oligoteratozoospermia dengan angka morfologi yang hanya menginjak 3 persen dan berjumlah di bawah 11 juta. Menurut dokter yang menangani kasus tersebut, kondisi normal sperma agar bisa membuahi perlu menyentuh angka 4 persen.
Keduanya pun sangat terpukul. Bahkan, sang suami mengutarakan ketakutannya Dela akan meninggalkannya. Namun, Dela meyakinkan bahwa pernikahan bukanlah semata menyoal anak. Tetapi bagaimana ia dan suami bisa bahagia dengan rumah tangga yang dijalaninya.
Artikel terkait: Kisah Misteri Driver Ojol Antar Paket, Malah Nyasar ke Alam Lain!
Semangat Mengubah Gaya Hidup
Menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dugaan penyebabnya adalah suami Dela memiliki varikokel di testis sebelah kiri. Dokter menyarankan USG testis dan operasi sesegera mungkin apabila ingin memiliki keturunan.
Namun, Dela dan suami memutuskan untuk tidak menjalani operasi karena mengkhawatirkan efek samping yang bisa ditimbulkan kedepannya. Sebagai gantinya, mereka mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Dokter pun mengiyakan dan menganjurkan agar suami Dela berhenti merokok.
Sang suami juga dianjurkan untuk tidak menggunakan celana ketat dan berhenti mengonsumsi teh dan kopi. Selain itu, ia juga menghindari meletakkan alat elektronik di kantung celana, tidak mengonsumi makanan yang pahit, dan menghindari produk-produk kedelai.
Berbagai cara alternatif juga dilakukan. Mulai dari mengonsumsi buah pinang yang belum menjadi buah secara rutin, kuning telur bebek sebanyak tiga butir tiga kali dalam satu minggu, dan kelapa kulit merah selama satu minggu.
“Dan masyaAllah lewat perantara pak ustad dan terapi-terapi yang kami lakukan berdua, nggak sampai setahun aku hamil.
Hamilnya lucu banget, aku nggak merasakan gejala apapun dan aku nggak haid selama satu bulan. Jadi bisa dibilang aku hamil nggak melewati masa subur,” tutur Dela mengutip laman Apahabar Banjarmasin.
“Itulah keajiban dari Allah yang nggak pernah aku sangka-sangka. Di saat aku udah pasrahin semuanya, udah nggak peduli lagi yang penting aku bisa hidup bahagia sama abang, Allah hadirkan malaikat kecil di rahimku,” lanjut Dela.
Video ini mendapatkan aneka respon dari warganet. Tidak sedikit yang juga mengungkap bahwa mereka sedang berjuang untuk hal yang sama, yakni mendapatkan momongan.
Artikel terkait: Kisah Ibu:”Trauma Masa Kecil Membuat Saya Bersikap Keras pada Anak”
Apa Itu Oligoteratozoospermia?
Tak bisa dipungkiri, kelainan sperma tentu akan menghambat pasangan dalam memiliki anak. Adapun Oligoteratozoospermia adalah kondisi di mana jumlah sperma pada pria berada di bawah 16 juta per mililiter atau di bawah 39 juta per ejakulat dan bentuk sperma yang normal berada di bawah 4 persen.
Kondisi ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya genetik dapat memengaruhi setiap tahapan yang memicu fertilitas pada pria. Mulai dari kerusakan DNA pada sel sperma, kelainan genetik pada kromosom Y, dan kelainan genetik lainnya seperti sindrom Klinefelter.
Faktor gaya hidup juga memengaruhi kualitas sperma. Sebagian besar faktor-faktor ini memengaruhi kualitas sperma melalui stres oksidatif, di mana terbentuk radikal bebas yang berlebihan. Oleh sebab itu, mengoreksi gaya hidup penting dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
- Minum obat-obatan tertentu seperti steroid anabolik, cimetidine (obat mag), sulfasalazine (obat artritis reumatoid), dan nitrofurantoin (antibiotik untuk infeksi kandung kemih)
- Paparan panas pada testis. Kondisi lingkungan testis yang terlalu hangat atau panas dapat menurunkan jumlah sperma. Ini bisa disebabkan kebiasaan sering mandi air panas, sauna, bersepeda, atau menggunakan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
- Merokok. Kebiasaan ini diketahui dapat menurunkan jumlah sperma hingga 17,5 persen dan pergerakan sperma hingga 16,6 persen
- Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti bersepeda dalam waktu lama atau berkuda
- Obesitas diketahui memicu perubahan hormon yang berdampak pada kesuburan. Terlalu kurus atau indeks massa tubuh di bawah 18,5 membawa efek negatif.
Kisah Nyata: “Menangis di Tengah Malam karena Ngidam Pistol Mainan, Ini Reaksi Suamiku”
Kisah Pilu Korban Gempa Cianjur, Harus Tegar Terima Kenyataan Pahit
Unik! Ini Kisah Perempuan Menabung di Sumur dan Alasannya