Apa perbedaan gejala omicron dan pilek biasa? Ini adalah pertanyaan banyak orang. Mari kita bahas sebagai bekal kewaspadaan kita.
Di tengah wabah Omicron yang melanda hampir seluruh dunia, kita perlu terus mawas diri. Penting pula untuk tetap menjaga daya tahan tubuh, serta menjalankan protokol kesehatan.
Di Indonesia, kasus COVID-19 yang disinyalir disebabkan oleh varian Omicron telah mencapai angka 840 kasus. Menurut Kementerian Kesehatan, kebanyakan pasien Omicron di Indonesia tidak bergejala sama sekali, atau gejala ringan seperti batuk dan pilek.
Meski begitu, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan bahwa gejala ringan tersebut tak sepenuhnya pertanda baik. Hal ini karena kemungkinan pasien Omicron tak sadar dirinya tengah terinfeksi Virus Corona. Ditambah lagi, Omicron lebih cepat menular.
“Kalau dari data kita melihat bahwa Omicron ini kan tadi 98 persen tidak bergejala atau gejalanya sangat ringan dan risiko perawatan yang masuk rumah sakit itu hanya 25 persen kasus. Jadi yang masuk rumah sakit itu sangat sedikit, lebih banyak yang tidak bergejala atau gejala sangat ringan,” Nadia menjelaskan dalam webinar Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga, Selasa 18 Januari 2022.
“Tapi kalau Omicron ini sangat cepat menular, tiga kali lebih cepat menular. Kita lihat penambahan kasus positif sangat cepat per harinya,” lanjut Nadia.
Artikel terkait: Liburan ke Amerika, Bunga Zainal Kisahkan Kasus Omicron di Sana yang Jumlahnya Fantastis!
Perbedaan Gejala Omicron dan Pilek Biasa
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan sederet gejala yang paling banyak dikeluhkan pasien COVID-19 varian Omicron, di antaranya:
- Batuk
- Kelelahan
- Penyumbatan
- Pilek
Selain itu, sebelumnya gejala COVID-19 dikaitkan dengan penurunan indra penciuman dan perasa. Namun tidak disebutkan apakah Omicron juga menyebabkan gejala ini.
CDC juga menambahkan, COVID-19 dan flu biasa adalah sama-sama penyakit pernapasan menular. Namun, COVID-19 menular lebih cepat dan mudah dibandingkan flu biasa. Pada beberapa orang, gejala COVID-19 bisa lebih berat.
Sementara itu, gejala flu biasa mencakup:
- Demam atau merasa demam atau menggigil
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung berair atau tersumbat
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kelelahan
Jika Anda mengalami gejala yang sepertinya mengarah kepada COVID-19, Anda disarankan untuk mengisolasi diri atau segera melakukan tes COVID-19.
Artikel terkait: Kasus Kematian Pertama yang Disebabkan Varian Virus Omicron
Tak Perlu Takut Tes COVID-19
Mengingat gejala COVID-19 varian Omicron sangat mirip dengan batuk dan pilek biasa, Nadia mengimbau masyarakat supaya tidak takut menjalani tes COVID-19. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui dirinya terinfeksi virus COVID-19 atau tidak.
“Kita tidak pernah tahu apakah dia positif atau tidak. Kedua, kita nggak pernah tahu kita ini sebenarnya batuk pilek itu apakah karena Covid atau tidak? Bahkan bisa jadi kita juga terkena Omicron. Jadi jangan pernah takut ‘di-covid-kan,” jelas Nadia.
Artikel terkait: Parents, Inilah Gejala Awal dan Tidak Biasa Virus Omicron Menurut Ahli
Fakta tentang Virus Omicron
Omicron disebut cukup meresahkan karena sangat mudah menular. Selain itu, beberapa waktu lalu, virus ini juga disebutkan kebal vaksin. Jadi, meskipun seseorang sudah divaksin, kemungkinan masih dapat terinfeksi Omicron.
Dr dr Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberi penjelasan tentang seberapa kuat varian Omicron jika dibandingkan dengan varian Corona lainnya.
Dalam pemaparannya, seperti dikutip dari CNBC, dr Ceva menyebut varian Omicron ini tidak ternetralisasi dengan berbagai vaksin tunggal yang ada, baik yang bersifat mRNA maupun vaksin lainnya.
“Tampaknya memang Omicron masih relatif tidak ternetralisasi dengan berbagai vaksin tunggal yang sudah ada, baik yang sifatnya mRNA maupun pengobatan vaksin yang lainnya. Ini yang bisa menjelaskan kenapa ‘breakthrough‘ atau tetap terinfeksinya seseorang pasien walaupun sudah divaksinasi,” ujar dr. Ceva pada Minggu, 16 Januari 2022 mengutip CNBC.
“Jadi, tampaknya berbagai varian VoC (Alpha, Beta, Gamma, dan Delta) itu menunjukkan adanya peningkatan 3-4 kali resistensi terhadap netralisasi vaksin. Dan varian omicron itu bisa dikatakan ratusan kali peningkatan resistensi terhadap vaksin,” ujar dr. Ceva.
Nah, Parents itulah penjelasan tentang perbedaan gejala Omicron dan pilek biasa. Tetap waspada dan jaga kesehatan, ya.
***
Baca juga:
Bersiap Gelombang Ketiga, Ini Alasan Omicron Disebut Kebal Vaksin
Dian Sastro Hingga Najwa Shihab, 5 Artis Ini Lelang Benda Kesayangan untuk Amal
Jadi yang Pertama di ASEAN, Thailand Umumkan Kasus Kematian Akibat Omicron
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.