6 Perbedaan Buaya dan Aligator, Serupa Tapi Tak Sama!

Aligator dan buaya termasuk dalam ordo taksonomi yang disebut Crocodylia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Umumnya orang berpikir buaya dan aligator adalah hewan yang sama. Namun faktanya tidak, meski keduanya serupa. Di sini kita akan membahas tentang perbedaan buaya dan aligator.

Aligator dan buaya termasuk dalam ordo taksonomi yang disebut Crocodylia. Crocodylia kemudian dibagi menjadi tiga keluarga besar; Alligatoridae, Crocodylidea, dan Gavialidae, menurut jurnal Pathology of Wildlife and Zoo Animals.

Hal tersebut yang membuat aligator dan buaya memiliki visual fisik yang sama. Lantas apa perbedaan buaya dan aligator? Berikut ini ulasannya seperti dikutip dari Live Science.

Artikel terkait: Mengenal 11 Jenis Hewan Endemik Indonesia, Sebagian Terancam Punah

Perbedaan Buaya dan Aligator yang Perlu Diketahui

Buaya dan aligator memiliki nenek moyang evolusioner yang sama. Akan tetapi, sekitar 80 juta tahun yang lalu, selama periode Kapur Akhir, buaya dan aligator berpisah dan melanjutkan perjalanan evolusi mereka masing-masing.

Selama jutaan tahun evolusi, baik buaya maupun aligator tetap relatif serupa dalam penampilan mereka, tetapi ada beberapa perbedaan mengejutkan yang mudah dikenali, di antaranya:

1. Bentuk Gigi

Perbedaan buaya dan aligator dapat dilihat dari bentuk gigi.

Gigi aligator memiliki overbite, tampak gigi di rahang bawah agak masuk ke rahang atas dan tersembunyi sehingga tidak terlihat. Di sisi lain, gigi buaya selalu terlihat meskipun sedang menutup mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Perbedaan Buaya dan Aligator Terlihat pada Bentuk Moncong

Apabila dilihat lebih dekat, moncong aligator dan buaya sangat berbeda. Moncong aligator bentuknya lebih lebar, seperti huruf U. Sementara moncong buaya bentuknya runcing seperti huruf V.

"Namun ada beberapa pengecualian, seperti buaya rawa (Crocodylus palustris) yang memiliki moncong bulat seperti aligator," kata San Diego Zoo Wildlife Alliance.

3. Letak Organ Sensoris Pendeteksi Buruan

Baik aligator dan buaya memiliki bintik hitam kecil yang disebut organ indra integumen (ISO) di kepala mereka. Organ sensorik ini memungkinkan predator untuk mendeteksi perubahan tekanan dalam air yang disebabkan mangsa potensial.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, letak ISO aligator dan buaya berbeda. Menurut Journal of Experimental Biology, aligator memiliki ISO di kepala dan di sekitar mulut. Sedangkan buaya memiliki ISO di hampir setiap bagian tubuh mereka.

Artikel terkait: Berapa Kali Mata Berkedip dalam Sehari? Ini Penjelasan dan Manfaatnya

4. Tulang Kaki

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di jurnal Royal Society Open Science, para peneliti menemukan bahwa kaki depan aligator memiliki tulang humerus yang lebih pendek dan kaki belakangnya memiliki tulang paha yang lebih pendek, dibandingkan dengan buaya.

5. Kecepatan dalam Bergerak Maupun Memburu Mangsa

Saat berada di darat, buaya dan aligator sama-sama cepat. Keduanya bisa berlari, tetapi hanya untuk jarak pendek atau jika mereka merasa terancam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika dibandingkan siapa yang lebih cepat, aligator memiliki kecepatan berjalan atau berlari lebih cepat dibanding buaya. Kecepatan aligator bisa mencapai 18 kilometer per jam. Sedangkan buaya hanya memiliki kecepatan maksimum sekitar 14 kilometer per jam.

Saat berenang di dalam air, aligator dan buaya menggunakan ekornya untuk mendorong tubuh mereka ke depan. Tetapi yang paling cepat tetap aligator, karena hewan ini bisa berenang dengan kecepatan maksimum 32 kilometer per jam. Sedangkan buaya, kecepatan maksimumnya hanyalah 15 kilometer per jam.

Artikel terkait: Sejarah Listrik Salah Satu Penemuan Tidak Sengaja yang Berhasil Mengubah Dunia

6. Perbedaan Buaya dan Aligator, Mana yang Lebih Agresif

Aligator dan buaya sama-sama hewan buas dan berbahaya. Tetapi ternyata aligator lebih penakut dan berusaha melarikan diri jika didekati manusia. Aligator hanya akan menyerang manusia jika merasa terancam dan anaknya diganggu.

Secara naluriah, aligator takut kepada manusia. Tetapi rasa takutnya akan menghilang jika antara aligator dan manusia menjalin kontak biasa, seperti tidak sengaja bertemu.

Rasa takut aligator terhadap manusia akan hilang justru saat diberi makanan. Karena mereka menganggap manusia juga merupakan sumber makanannya, sehingga mereka bisa menyerang anjing atau anak kecil kapan saja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbeda dengan aligator, buaya memiliki sifat yang mudah marah dan suka menyerang manusia, tanpa alasan. Buaya tidak memiliki sikap yang ramah kepada manusia, makanya kasus penyerangan manusia oleh buaya cukup sering terjadi.

Itulah beberapa perbedaan buaya dan aligator. Selalu berhati-hati jika bertemu keduanya, ya, Parents.

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/hybrid-learning

id.theasianparent.com/mengatasi-bullying-dengan-membacakan-si-kanchil

id.theasianparent.com/rumus-luas-lingkaran

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

alikarukhan