TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Bacaan 4 menit
6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Perang pandan adalah tradisi yang dipersembahkan untuk Dewa Indra, dewa peperangan dalam masyarakat Hindu di Bali.

Bali menyimpan budaya dan sejarah yang begitu beragam. Perang pandan adalah salah satunya. Tradisi yang berasal dari Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali ini masih terus dilestarikan sampai sekarang.

Warisan budaya ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Dewa Indra, dewa peperangan dalam agama Hindu. Lalu, bagaimana awal mula tercetusnya rituah perang ini? Simak informasinya berikut.

6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Mengulik budaya dan sejarah di Pulau Bali memang tidak pernah ada habisnya. Pulau ini begitu kaya akan sejarah dan budaya yang hingga kini masih terus dilestarikan. Salah satunya adalah perang pandan yang merupakan tradisi dari Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem. 

Tradisi perang ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan bertahan hingga ratusan tahun. Setiap tahunnya, masyarakat setempat akan menggelar tradisi perang ini sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra, dewa peperangan dalam agama Hindu.

Lalu, bagaimana awal mula terjadinya perang ini? Simak fakta menarik tentang perang pandan berikut ini. 

1. Berawal dari Cerita Rakyat

perang pandan

Sumber: Tempo.co/Fardi Bestari

Dahulu kala, Tenganan merupakan sebuah wilayah yang dipimpin oleh seorang raja bernama Maya Denawa. Raja Maya Denawa memimpin wilayah Tenganan dengan semena-mena. Ia bahkan mengaku dirinya sebagai seorang dewa sehingga rakyat pun harus tunduk melakukan ritual keagamaan sesuai yang ia kehendaki. 

Karena kelancangannya, para dewata pun murka dengan Raja Maya Denawa. Diutuslah Dewa Indra untuk turun ke bumi guna memerangi sang raja yang semena-mena. Peperangan itu pada akhirnya berhasil dimenangkan oleh Dewa Indra. 

2. Ritual Tahunan

perang pandan

Sumber: Liputan6.com/Dewi Divianta

Kini, masyarakat Desa Tenganan rutin menjadikan ritual peperangan ini sebagai ritual tahunan. Meski mengandung unsur kekerasan, namun darah yang tumpah dilambangkan sebagai bentuk persembahan kepada Dewa Indra. Selain itu, tradisi ini juga digunakan untuk memohon kesuburan di tanah Tenganan. 

“Tradisi ini merupakan persembahan kepada Dewa Indra, dewa perang berupa darah. Selain itu, ritual ini juga untuk kesuburan tanah Tenganan,” kata Eyang Teruna Desa Tenganan, Kadek Sukadnyana seperti dikutip dari Liputan6.com.

Baca juga: 5 Fakta Unik Tari Mandau, Tarian Perang Menggunakan Senjata Tajam

3. Ritual Perang Pandan Butuh Persiapan Matang

6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Sumber: Qubicle

Tradisi ini memerlukan persiapan yang matang sebelum benar-benar dilaksanakan. Sedikitnya dibutuhkan waktu 10 hari sebelum ritual perang dimulai. Pelaksanaannya juga harus mengikuti penanggalan Desa Adat Tenganan. Biasanya, ritual ini dilakukan pada sasih kalima atau bulan kelima dalam kalender Desa Adat Tenganan. Ritual peperangannya sendiri memakan waktu selama 2 hari berturut-turut dimulai pukul 14.00 WITA hingga selesai.

Baca juga: Punya Banyak Keunikan, Inilah Jenis Tarian Papua dan Fakta Menarik di Baliknya

4. Tidak Ada Batas Usia dalam Perang Pandan

perang pandan

Sumber: Goodnewsfromindonesia.id

Meskipun melibatkan kekerasan di dalamnya, namun tidak ada batasan usia dalam tradisi peperangan ini. Duel dilakukan satu lawan satu dan siapa saja boleh ikut asalkan sudah siap mental. 

“Usia tidak ada batasan. Kalau sudah berani, silakan saja ikut perang pandan,” kata Sukadnyana seperti dikutip dari Liputan6.com.

Walaupun terlibat duel hingga berdarah-darah, namun usai perang selesai tak boleh ada pihak yang sakit hati. Semua harus kembali seperti semula karena ritual ini hanya untuk melestarikan tradisi. 

Baca juga: Tari Pendet: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya

5. Pandan sebagai Senjata

6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Sumber: Shutterstock

Perang ini disebut perang pandan karena senjata yang digunakan oleh para pemain adalah daun pandan berduri. Daun ini diikat menjadi satu hingga membentuk gada lalu masing-masing petarung dibekali tameng yang terbuat dari anyaman rotan.

Fungsi dari tameng tersebut adalah untuk melindungi diri agar tidak terkena sabetan daun pandan. Sebab, sekali terkena sabetan maka darah akan mengucur dengan deras. 

Cerita mitra kami
7 Cara Mencegah Gigitan Nyamuk pada Bayi
7 Cara Mencegah Gigitan Nyamuk pada Bayi
Penting! Ini Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Mobil Keluarga
Penting! Ini Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Mobil Keluarga
Dukung Tumbuh Kembang Anak Indonesia yang Serba Bisa, Tempo Scan Group Hadirkan Event Explore Wonderland
Dukung Tumbuh Kembang Anak Indonesia yang Serba Bisa, Tempo Scan Group Hadirkan Event Explore Wonderland
5 Hal Ini Dukung Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Si Kecil Optimal
5 Hal Ini Dukung Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Si Kecil Optimal

6. Perang Pandan Diiringi Gamelan Seloding

6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 

Sumber: Detik Travel

Selama ritual peperangan, penonton akan mendengar gamelan seloding. Seloding adalah alat musik tradisional dari Tenganan yang tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang. Hanya orang yang telah disucikan saja yang boleh memainkan alat musik ini.

Selain itu, gamelan seloding juga hanya dimainkan pada acara tertentu saja. Alat tersebut juga memiliki pantangan yang tidak boleh dilanggar, yaitu tidak boleh menyentuh tanah.

***

Parents, itulah sederet fakta menarik dan sejarah perang pandan dari Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem. Jadi penasaran ya ingin menyaksikannya secara langsung. Jika ada kesempatan berkunjung ke Pulau Dewata, jangan lupa saksikan ritual ini ya Parents. Siapa lagi yang melestarikan budaya nusantara kalau bukan kita. Selamat menyaksikan!

Baca juga:

Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong

Kenali Fungsi dan Filosofinya, Ini 9 Jenis Rumah Adat Bali

7 Wisata Kuliner Rekomendasi di Bali yang Perlu Parents Kunjungi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kebudayaan
  • /
  • 6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali 
Bagikan:
  • Kalender Jawa Desember 2025: Tanggal Weton, Hijriah, Masehi

    Kalender Jawa Desember 2025: Tanggal Weton, Hijriah, Masehi

  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

  • 8 Jenis Motif Batik Cirebon yang Bersejarah, Motifnya Memikat Hati!

    8 Jenis Motif Batik Cirebon yang Bersejarah, Motifnya Memikat Hati!

  • Kalender Jawa Desember 2025: Tanggal Weton, Hijriah, Masehi

    Kalender Jawa Desember 2025: Tanggal Weton, Hijriah, Masehi

  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

  • 8 Jenis Motif Batik Cirebon yang Bersejarah, Motifnya Memikat Hati!

    8 Jenis Motif Batik Cirebon yang Bersejarah, Motifnya Memikat Hati!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti