Saat jaman serba instan ini, rasanya sulit untuk menghindari anak-anak dari makanan yang mengandung Monosodium glutamat MSG. Untuk menyikapinya, Parents bisa mengenal lebih dekat dengan penyedap rasa alami.
Penyedap yang biasa disebut micin atau vetsin ini membuat sebagian orang tua khawatir saat memberikan asupan makanan untuk buah hatinya. Namun, terlepas dari apa yang mungkin Anda tahu, vetsin telah diterima secara luas secara ilmiah sebagai zat tambahan yang aman.
Faktanya, ada banyak penyedap rasa alami di berbagai makanan beraroma, beberapa di antaranya telah digunakan untuk meningkatkan rasa makanan selama ribuan tahun.
Penyedap rasa alami baik untuk dikonsumsi
Seperti yang kita tahu, MSG digunakan sebagai penambah cita rasa gurih pada makanan, sehingga menambah nafsu makan. Lalu bagaimana memperkenalkan rasa gurih yang aman bagi anak-anak?
Dilansir dari Unair News, menurut dokter spesialis anak FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo Dr. Irwanto dr., Sp.A(K), pengenalan rasa gurih melalui Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebenarnya bisa disiasati dengan memanfaatkan kandungan glutamat dari bahan alami.
Seperti dari sayuran dan penyedap rasa alami lainnya. Misalnya, memanfaatkan gurihnya kaldu ayam dan kaldu daging dalam menyajikan MPASI. Menurutnya cara ini efektif supaya anak mengenal rasa, namun tidak berlebihan dan bisa dibatasi.
Sebenarnya penggunaan garam lebih dulu populer sebelum MSG. Namun sejak tahun 1996 WHO memperbolehkan penggunaan MSG untuk mengurangi tingkat konsumsi garam yang diketahui cukup tinggi pada saat itu.
“Dulu garam banyak dikonsumsi, akibatnya banyak yang mengalami hipertensi. Untuk menghindari itu, WHO kemudian memperbolehkan MSG digunakan sebagai penyedap rasa. Itu saja sebenarnya,” ungkap Dr. Irwanto.
Kontroversi pemakaian MSG sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 1960an. Saat itu, New England Journal of Medicine mengungkap sebuah laporan terkait komplain dari sekelompok orang yang mengeluh pusing dan muntah setelah makan di sebuah restoran chinese food.
Namun, berdasarkan riset baru-baru ini oleh Staging di University of Iowa menyimpulkan bahwa MSG tidak berdampak pada anak yang mengalami hiperaktif atau gangguan perilaku yang lain.
Apa saja penyedap rasa alami pengganti vetsin?
Sebenarnya, MSG tidak hanya ada pada penyedap rasa saja. Beberapa bahan alami yang biasa kita konsumsi sebenarnya juga mengandung MSG. Seperti tomat, keju, susu, ayam, bebek, daging, makarel, salmon, telur, ikan, bayam, kentang, jagung, brokoli, kecap, bahkan daun pandan.
Menurut studi Australia/New Zealand food board dan LSM Jepang, berikut adalah makanan yang paling banyak mengandung penyedap rasa alami. Parents bisa mendapatkan glutamat gratis dalam makanan alami di bawah ini:
- Kelp: 230-3380 mg /100g
- Rumput Laut: 550-1350 mg
- Marmite 1960 mg
- Saus ikan: 727-1383 mg
- Saus kedelai: 400-1700 mg
- Keju parmesan: 1200-1680 mg
- Keju Roquefort: 1280 mg
- Jamur shiitake kering: 1060 mg
- Saus tiram: 900 mg
- Miso: 200-700 mg
- Teh hijau: 220-670 mg
- Ikan teri: 630 mg
- Cumi asin: 620 mg
- Cured Ham: 340 mg
- Keju emmental: 310 mg
- Sarden: 10-280 mg
- Jus anggur: 258 mg
- Kimchi: 240 mg
- Keju cheddar: 180 mg
- Tomat: 140-250 mg
- Kerang: 210 mg
- Kacang polong: 200 mg
- Kentang: 30-180 mg
- Kerang: 140-159 mg
- Cumi-cumi: 20-146 mg
- Jamur Shimeji: 140 mg
- Tiram: 40-150 mg
- Jagung: 70-130 mg
Ilmuwan makanan Steve Witherly mengatakan kepada Business Insider, bahwa jika Anda ingin menjadikan suatu agar terasa enak, berikan Parmesan . “Orang Italia telah mengetahui hal ini selama sekitar 2.000 tahun,” katanya.
Nah, bagaimana dengan Parents, apakah tetap memakai MSG, atau beralih ke penyedap rasa alami tersebut.
Baca juga:
Ilmuwan: MSG Aman Bagi Kesehatan dan Perkembangan Otak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.