Penyebab Stunting pada Anak Bisa Terjadi Sejak Masa Kehamilan Loh!

Kondisi stunting bisa mulai terjadi sejak bayi dalam kandungan. Simak penyebab stunting yang terjadi pada masa kehamilan dan langkah pencegahannya di sini, Bun!

Masalah stunting merupakan salah satu kondisi yang mempritinkan karena berdampak negatif pada pertumbuhan anak. Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk mengetahui apa saja penyebab stunting.

Masalah gizi kronis ini memang berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan ini sering kali berkaitan dengan permasalahan pola makan pada anak, atau pun kesalahan dalam pemberian MPASI. Selain itu, penyebab stunting juga bisa terjadi pada masa kehamilan.

Artikel terkait: Anak pendek tidak selalu stunting, berikut ini ciri-cirinya menurut pakar

Beberapa penyebab stunting yang terjadi selama masa kehamilan

Kondisi stunting pada anak biasanya terlihat dari perawakan anak pendek atau memiliki tinggi di bawah standar.Kondisi tersebut mulai terlihat saat anak mencapai usia 2 tahun. Selain pendek, stunting juga ditandai dengan tubuh yang kurus.

Meski demikian, tidak semua anak yang bertubuh pendek dan kurus termasuk ke dalam kondisi stunting. Pasalnya, anak yang mengalami stunting juga mengalami beberapa permasalahan lainnya. Seperti penurunan tingkat kecerdasan, kerap menemui kesulitan dalam belajar, hingga mengalami kesulitan atau gangguan bicara.

Stunting memang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang signifikan pada anak. Namun sebenarnya, kondisi stunting ini juga sudah terjadi ketika bayi masih dalam kandungan.

Faktanya, seorang bayi yang berada dalam tubuh seorang ibu hamil yang kondisi kesehatannya tidak optimal, maka gangguan tubuh kembang pada bayi pun bisa terjadi.

Penjelasan tersebut dipaparkan oleh dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG. Ia mengatakan, gangguan tumbuh kembang yang terjadi selama kehamilan pada akhirnya bisa terjadi berkelanjutan. Yakni dari bayi lahir hingga ia memasuki masa kanak-kanak.

“Jadi, stunting sendiri sudah terjadi dalam masa kandungan. Oleh karena itu, kita perlu tahu faktor yang bisa menyebabkan stunting sejak bayi masih berada dalam kandungan. Hingga kondisi ini bisa dicegah lebih awal,” ungkap dokter Ivander melalui sebuah video yang ia bagikan dalam akun Youtube miliknya.

Beberapa penyebab yang perlu diketahui

Selengkapnya, berikut merupakan penyebab stunting pada masa kehamilan yang perlu Bunda pahami:

  • Kehamilan dengan anemia

 

Dokter Ivander menjelaskan, sekitar 50% ibu di Indonesia ternyata mengalami anemia pada masa kehamilan. Anemia yang terjadi sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi.

“Biasanya keadaan ini disebabkan oleh kekurangan zat besi seperti talasemia atau kelainan pembentukan sel darah merah. Belum lagi, anemia ini bisa disebabkan oleh hal-hal lain. Jika tidak ditangani, maka akan berpengaruh pada pertumbuhan bayi,” ungkap dokter yang praktik di RSIA Bunda Jakarta tersebut.

Anemia yang terjadi selama kehamilan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Misalnya, dalam hal pembentukan atau pun pematangan organ janin.

Apabila dibiarkan, seperti penjelasan dokter Ivander, tentunya kondisi tersebut juga akan menimbulkan permasalahan tumbuh kembang seperti stunting.

Artikel terkait: Bahaya anemia pada ibu hamil dan janin, kenali 9 gejalanya

  • Kurangnya asupan gizi saat hamil

Tumbuh kembang seorang anak sangat ditentukan oleh pemberian gizi selama kehamilan. Sejak trimester awal hingga trimester akhir.

Apalagi jika mengingat perkembangan sel otak serta terbentuknya saraf otak yang dimulai sejak awal kehamilan sangat dipengaruhi oleh gizi yang disalurkan ibu pada janin.

Sayangnya, hal ini cenderung luput dari perhatian. Karena faktanya, hasil Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan pada 2013 menyebutkan, konsumsi makanan bergizi ibu hamil masih kurang.

Dibuktikan dengan data bahwa 1 dari 5 ibu hamil dinyatakan kurang gizi, serta 7 dari 10 ibu hamil dinyatakan kekurangan kalori dan protein.

Keadaan tersebut merupakan penyebab stunting yang perlu dibenahi. Seorang ibu perlu memerhatikan asupan nutrisi yang tepat selama kehamilan agar pertumbuhan bayi bisa optimal.

“Jadi bukan sekadar bayi asal lahir dengan selamat, ya. Bukan sekadar, tidak apa-apa bayinya kecil asal lahirannya normal dan gampang. Melainkan bagaimana kita membekali bayi dengan gizi yang tepat. Sehingga bayi tumbuh sehat di dalam kandungan sampai ia lahir dan beranjak dewasa,” jelas dokter Ivander.

  • Faktor kesehatan ibu secara keseluruhan

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, penyebab stunting yang bisa terjadi selama kehamilan adalah kesehatan ibu secara keseluruhan. Seperti infeksi pada ibu hamil, gangguan mental yang terjadi selama kehamilan, hingga kehamilan remaja.

Tidak hanya itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan selama hamil juga menjadi faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak.

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan 

Karena faktor penyebab stunting bisa dimulai sejak kehamilan, maka langkah pencegahan stunting pun bisa Bunda lakukan sejak bayi masih dalam kandungan. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting di antaranya adalah:

  • Perbanyak mengonsumsi makanan bergizi dan cukupi kebutuhan zat besi selama hamil.
  • Hindari asap rokok, dan upayakan untuk tidak merokok saat hamil.
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala.
  • Jalani pola hidup yang sehat selama hamil.
  • Pastikan lingkungan tempat tinggal sehat sehingga akses sanitasi dan air bersih bisa didapatkan.

Artikel terkait: Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!

Itulah beberapa penyebab stunting yang bisa terjadi selama kehamilan dan langkah pencegahannya. Apabila Bunda merasa ada yang salah dengan kandungan Anda, maka jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter, ya.

“Asupan gizi dan pemeriksaan laboratorium secara berkala selama hamil sangat berperan penting untuk mencegah stunting. Jadi, pemeriksaan yang benar bukan hanya di awal kehamilan saja. Melainkan perlu dilakukan pada saat awal, tengah, hingga akhir masa kehamilan,” tutup dokter Ivander.

***

Referensi: Kemenkes, Youtube

Baca juga:

id.theasianparent.com/anak-stunting