X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

Bacaan 4 menit
Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!

Seorang dokter anak di Amerika mengungkapkan, salah satu penyebab autis pada anak adalah kandungan bahan kimia yang sering ada dalam barang yang kita gunakan sehari-hari.

Penelitian terus dilakukan untuk mengetahui penyebab autis yang sering terjadi pada anak, namun alasan jelas mengapa autisme bisa terjadi pada anak masih belum ditemukan. Namun, seorang dokter anak mengklaim telah menemukan penyebab autis pada anak. Berikut ulasannya!

Penjelasan tentang gangguan spektrum autisme (autis)

penyebab autis

Gangguan spektrum autisme (autis) adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang memandang dan bersosialisasi dengan orang lain. Kondisi ini biasanya akan menimbulkan masalah dalam interaksi sosial dan komunikasi seseorang.

Mengingat gangguan ini cukup rumit dan tingkat keparahannya bervariasi, mungkin ada banyak penyebab autis. Baik genetika dan lingkungan dapat berperan.

  • Genetika. Beberapa gen yang berbeda tampaknya terlibat dalam gangguan spektrum autisme. Untuk beberapa anak, kelainan spektrum autisme dapat dikaitkan dengan kelainan genetik, seperti Rett syndrome atau fragile X syndrome. Untuk anak-anak lain, perubahan genetik (mutasi) dapat meningkatkan risiko gangguan spektrum autisme. Beberapa mutasi genetik tampaknya diwariskan, sementara yang lain terjadi secara spontan.
  • Faktor lingkungan. Para peneliti sedang mengeksplorasi apakah faktor-faktor seperti infeksi virus, obat-obatan atau komplikasi selama kehamilan, atau polutan udara berperan dalam memicu gangguan spektrum autisme.

Gangguan spektrum autisme memengaruhi anak-anak dari semua ras dan kebangsaan, tetapi faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko autis, yaitu:

  • Jenis kelamin anak. Anak laki-laki sekitar empat kali lebih mungkin mengalami gangguan spektrum autisme daripada anak perempuan.
  • Sejarah keluarga. Keluarga yang memiliki satu anak dengan gangguan spektrum autisme memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki anak lain dengan gangguan tersebut.
  • Gangguan lainnya. Anak-anak dengan kondisi medis tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan spektrum autisme atau gejala seperti autisme. Contohnya anak yang mengidap fragile X syndrome (kelainan bawaan yang menyebabkan masalah intelektual), tuberous sclerosis (tumor jinak berkembang di otak), dan sindrom Rett (suatu kondisi genetik yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kepala, kecacatan intelektual dan hilangnya kemampuan penggunaan tangan).
  • Bayi yang lahir sangat prematur. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 26 minggu mungkin memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan spektrum autisme.

Dokter temukan penyebab autis pada anak?

Dr. Harvey Karp, seorang dokter anak di Amerika, yang juga merupakan profesor di bidang kesehatan anak menyatakan bahwa dia telah menemukan penyebab autis terjadi pada anak-anak.

penyebab autis

Dr. Karp mengkalim dirinya telah menemukan penyebab autis yang sering terjadi pada anak-anak.

Paparan zat kmia EDC sebagai penyebab autis terjadi pada anak

Dr. Karp meyakini, salah satu bahan kimia tertentu yang disebut EDC ( endocrine disrupting chemicals) adalah penyebab autis yang terjadi pada anak-anak. Di Indonesia, bahan kimia ini juga dikenal sebagai BPA (bisphenol A).

EDC banyak terkandung dalam peralatan rumah tangga, terutama yang berbahan plastik, seperti botol air minum, kaleng makanan, bahkan botol susu bayi.

Menurut WHO, EDC bisa menghambat fungsi reproduksi, meningkatkan risiko kanker payudara, juga memengaruhi pertumbuhan fisik anak, perkembangan saraf, serta fungsi imunitas pada anak-anak.

“Setiap orang punya BPA di dalam tubuhnya, karena semua paparan zat kimia yang ia terima. Semua benda berbahan plastik yang Anda miliki mengandung zat berbahaya ini,” kata Dr. Karp.

Lebih lanjut, Dr. Karp juga menjelaskan bahwa BPA memengaruhi hormon dan berbagai dampak negatif lain terhadap tubuh.

“Karena hormon mengatur sinyal di dalam otak, EDC bisa memasuki otak janin sebelum dilahirkan dan mengubah perkembangan otak.”

Dr. Karp meyakini, perbedaan hormon memiliki pengaruh besar karena anak laki-laki lebih sering terkena autis dibandingkan anak perempuan.

Selengkapnya: Penelitian; Alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki

Mengurangi dampak negatif dari paparan zat kimia BPA dan BPS

makanan yang harus dihindari saat menyusui

Selain BPA, zat kimia BPS juga harus diwaspadai karena memiliki dampak negatif yang serupa. Dan BPS masih bisa terkandung di dalam produk yang memiliki label BPA-free.

Berikut adalah cara untuk mengurangi paparan zat kimia tersebut:

  • Jangan membeli terlalu banyak makanan kalengan, karena kaleng bisa mengandung zat kimia BPA atau BPS. Lebih aman membeli bahan makanan segar atau yang dibekukan.
  • Belilah produk dengan kemasan berbahan dasar silikon, karena bebas BPA dan BPS
  • Hindari penggunaan peralatan plastik yang memiliki label #7. Karena meskipun ia bebas BPA, namun kemungkinan masih menganudng BPS.

Semoga informasi di atas bermanfaat.

Artikel ini disadur dari theAsianparent Singapura

Baca juga:

Kenali Gejala Autisme pada Anak Sejak Dini

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Dokter anak ini klaim temukan penyebab autis pada anak!
Bagikan:
  • Autis Terkait Erat dengan Proses Kelahiran Induksi?

    Autis Terkait Erat dengan Proses Kelahiran Induksi?

  • Teknologi terbaru untuk deteksi autis sejak dini!

    Teknologi terbaru untuk deteksi autis sejak dini!

  • Autis Terkait Erat dengan Proses Kelahiran Induksi?

    Autis Terkait Erat dengan Proses Kelahiran Induksi?

  • Teknologi terbaru untuk deteksi autis sejak dini!

    Teknologi terbaru untuk deteksi autis sejak dini!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.