Apakah Bunda pernah mendengar tentang penyakit hati berlemak pada ibu hamil? Ini merupakan salah satu penyakit yang berisiko bila dialami oleh ibu hamil, karena adanya penumpukan lemak di hati, atau sering disebut dengan fatty liver.
Penyakit hati berlemak atau fatty liver yang menyerang ibu hamil bisa saja memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Oleh karena itu, yuk, gali informasi lebih dalam seputar fatty liver, agar Bunda bisa mewaspadainya.
Artikel Terkait: Dapat Mengancam Keselematan Buah Hati, Kenali Gejala dan Penyebab Hipoksia pada Janin!
Apa Maksud dari Penyakit Hati Berlemak atau Fatty Liver?
Hati yang berlemak atau perlemakan hati disebut dengan istilah medis hepatic steatosis, yakni kondisi penumpukan lemak berlebih pada organ hati. Hati berfungsi untuk memproses makanan, minuman, serta menyaring zat berbahaya dari darah. Kondisi hati yang berlemak dapat mengganggu fungsi optimal dari hati.
Meskipun jarang ditemukan, tetapi kondisi hati berlemak ini dapat saja terjadi pada ibu hamil. Seseorang dinyatakan mengidap penyakit perlemakan hati apabila 5-10% dari organ hatinya diselimuti oleh lemak. Penyakit hati berlemak pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius lain dan membahayakan janin.
Penyebab Fatty Liver pada Ibu Hamil
Fatty liver terjadi ketika tubuh menghasilkan banyak lemak, sedangkan organ hati tidak cukup cepat memecah lemak tersebut, sehingga kelebihan lemak menumpuk pada jaringan hati.
Secara umum, penyakit fatty liver ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa sumber juga menyatakan bahwa penyebab paling sering perlemakan hati adalah konsumsi alkohol yang berlebihan.
1. Kelainan Genetik
Menurut laman Stanford Children Health, penyebab ibu hamil mengalami fatty liver belum diketahui secara spesifik. Diduga kejadian pada ibu hamil disebabkan oleh kelainan genetik, di mana fungsi mitokondria di dalam hati tidak dapat memecah asam lemak menjadi molekul yang lebih kecil.
Menurut laman Preeclampsia, mutasi genetik pada ibu hamil menjadi penyebab yang paling sering ditemukan. Mutasi genetik ini mengakibatkan lemak tertimbun di hati, ginjal, plasenta, bahkan organ lainnya.
Fungsi hati pada ibu hamil yang terganggu dapat memengaruhi janin. Sebab, racun yang seharusnya disaring oleh organ hati ibu, justru bisa sampai ke janin.
2. Kondisi Kehamilan Khusus
Kasus penyakit fatty liver pada ibu hamil juga berisiko tinggi pada kondisi kehamilan pertama, hamil dengan anak kembar, hamil dengan janin berjenis kelamin laki-laki, dan kondisi ibu yang terlalu kurus.
Gejala Hati Berlemak pada Ibu hamil
Gejala penyakit fatty liver yang dialami ibu hamil antara lain:
- Mual dan muntah, terutama di trimester ketiga
- Nyeri pada perut bagian kanan atas
- Pusing
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Jaundice atau kuning pada kulit dan mata
Artikel Terkait: Sakit kepala saat hamil? Ini penyebab dan cara alami mengatasinya
Risiko Penyakit Hati Berlemak bagi Ibu Hamil
Penyakit hati berlemak pada ibu hamil sangat berisiko, baik bagi ibu hamil dan janinnya. Berikut ini beberapa risiko penyakit fatty liver pada ibu hamil.
1. Penumpukan Racun di Tubuh Ibu dan Janin
Salah satu fungsi organ hati yaitu untuk menyaring zat-zat berbahaya yang ada dalam tubuh. Fungsi ini akan tidak optimal ketika ibu hamil mengalami penyakit hati berlemak.
Zat berbahaya atau racun di tubuh ibu hamil tidak dapat dibersihkan oleh hati, sehingga berakibat menumpuk di tubuh bahkan dapat tersalurkan ke janin.
Artikel Terkait: Dianggap berbahaya, apa sebenarnya efek zat toksin bagi kehamilan?
2. Kegagalan Fungsi Organ Lain
Organ tubuh lain yang akan terbebani kerjanya ketika terjadi kerusakan pada hati yaitu ginjal. Penyakit perlemakan hati sering kali berimbas pada kerusakan ginjal juga. Kerusakan organ lain seperti paru-paru dan plasenta juga sangat mungkin terjadi.
3. Trombositopenia atau Kadar Trombosit Rendah
Penyakit hati berlemak juga dapat mengakibatkan kadar trombosit dalam darah ibu hamil menjadi rendah. Trombosit sangat penting fungsinya, karena dapat membekukan darah atau menghentikan perdarahan.
Kadar trombosit yang rendah akan berakibat fatal bila ibu hamil mengalami perdarahan. Sebab, perdarahan akan sulit berhenti.
Mencegah Penyakit Hati Berlemak pada Ibu Hamil
Menurut laman Children Hospital of Philadelphia, penyakit hati berlemak pada ibu hamil tidak dapat dicegah maupun diprediksi. Deteksi dini penyakit ini sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi dengan penyakit lain.
Penerapan gaya hidup yang sehat dapat mengurangi risiko terpapar penyakit selama kehamilan. Ibu hamil diharapkan mengonsumsi sayur dan buah, berolahraga secara teratur, serta mengurangi konsumsi makanan berlemak jenuh seperti gorengan.
Penanganan Penyakit Hati Berlemak
Pada beberapa kasus, kondisi fatty liver mengakibatkan bayi harus segera dilahirkan untuk meminimalkan efek penyakit pada ibu dan bayi. Ibu akan mendapat perawatan secara intensif sampai kondisinya membaik. Fungsi hati akan kembali normal setelah ibu mendapat perawatan selama beberapa minggu.
Nah, demikianlah informasi seputar penyakit hati berlemak yang perlu bumil waspadai. Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga:
Normalkah Jantung Lebih Sering Berdebar saat Hamil, ? Ini Penjelasannya!