Sebagai orang tua, kita perlu memahami pentingnya menjaga privasi anak. Terlebih, saat anak sudah beranjak remaja dan memiliki kehidupannya sendiri.
Di fase ini, Parents mungkin khawatir anak akan terlalu ‘bebas’ dan ‘nakal’ jika dibiarkan mengeksplor dunia sendirian.
Namun, terlalu mengekang dan mengontrol kehidupan buah hati sampai melewati batas privasinya juga tidaklah baik untuk tumbuh kembang anak, lho.
Bahkan, salah satu dampak negatif apabila tidak menghargai privasi anak adalah hubungan Anda dan buah hati mungkin akan merenggang di masa akan datang.
Artikel Terkait: Usia Berapa Anak Remaja Sudah Boleh Mulai Pacaran? Ini Kata Psikolog, Parents
Pentingnya Orang Tua Menjaga Privasi Anak
Ketika anak bertumbuh, mereka membutuhkan lebih banyak privasi dan ruang pribadi.
Hal ini karena dia sedang masa-masanya mengeksplorasi beragam hal seperti mencari hobi, cita-cita, hingga mencoba mengenal sosok dirinya sendiri.
Maka, sangat wajar apabila anak membutuhkan ruang sendiri untuk mencari tahu minatnya tersebut.
Nah, memberikan anak privasi sama dengan memberikannya ruang untuk bertumbuh.
Dengan memberikan dia kebebasan yang baik, maka dirinya akan menjadi lebih percaya diri, mandiri, hingga bertanggung jawab akan hidupnya.
Menghormati privasi anak juga membuat anak merasa lebih dihargai dan dimengerti. Sehingga, hal ini pada akhirnya bisa membantu membangun hubungan yang sehat antara Parents dengannya.
Dengan menjalin hubungan yang sehat, anak pun akan datang sendiri pada Anda ketika dia membutuhkan bantuan. Pasalnya, mereka percaya pada Anda sebagai orang tua.
Ketika anak percaya pada orang tuanya, maka ini juga akan sangat bermanfaat untuk kesehatan mental serta perkembangan emosional dan psikologis si kecil.
Artikel Terkait: 5 Penyebab Anak Malas Mengobrol dengan Orang Tua, Jangan Diabaikan!
Adakah Batasan Privasi Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui?
Ada beberapa hal penting yang perlu kita tahu dari anak sebagai orang tua.
Misalnya, anak sedang pergi ke mana, dengan siapa, dan apa tujuannya. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan keselamatan anak.
Selebihnya, seperti apa saja yang anak bicarakan dengan teman-temannya di tempat tersebut, itu menjadi bagian dari privasinya.
Artikel Terkait: 9 Tips Memotivasi Anak Remaja untuk Bisa Menemukan Tujuan Hidupnya
Tips Menjaga Privasi Anak
Lalu, apa yang perlu orang tua lakukan untuk menjaga privasi anak?
Menjaga privasi anak bisa dilakukan dari hal-hal kecil kok, Parents. Melansir laman Raising Children, berikut yang bisa diterapkan:
- Mengetuk pintu kamar anak sebelum masuk
- Memberikan ruang ketika dia sedang berbicara dengan teman-temannya
- Bertanya lebih dulu ketika ingin melihat barang pribadinya seperti tas sekolah, dompet, dan lainnya
- Memberinya kepercayaan dengan tidak melacak atau ‘menguntit’ kesehariannya
- Tidak membaca buku hariannya tanpa izin
- Tidak menghubunginya terus-menerus dan membuatnya risih
- Tidak merekam dan mengunggah keseharian atau aktivitas anak berupa foto atau video tanpa persetujuannya.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Ketika anak, terutama yang sudah beranjak remaja, ingin memiliki waktu sendirian, itu sebenarnya hal yang wajar, kok.
Namun, jika remaja menghabiskan terlalu banyak waktu di kamar selama berjam-jam seperti mengurung diri, tidak mau berbicara dan sangat tertutup dengan Parents, maka hal ini perlu diwaspadai.
Ini bisa menjadi peringatan atau tanda anak mengalami depresi, kecemasan, kecanduan atau bahkan melakukan hal tidak baik sebelum waktunya seperti merokok, vaping, hingga mengonsumsi obat terlarang.
Maka itu, jika anak cenderung terlalu tertutup atau mengurung diri, ada baiknya Parents mencari bantuan ahli seperti psikolog untuk berkonsultasi.
Artikel Terkait: Anak Remaja Patah Hati? Ikuti 7 Cara Bantu Pulihkan untuk Cegah Galau Berkepanjangan!
Itulah penjelasan tentang pentingnya menjaga privasi anak.
Yang perlu menjadi catatan, membiarkan anak terlalu bebas juga bukan pilihan yang tepat.
Anak bisa merasa kurang terarah dan kesulitan membedakan mana yang baik dan buruk.
Namun, terlalu mengekang juga dapat menghambat pertumbuhan mereka.
Maka, sebagai orang tua, menemukan keseimbangan sangat penting.
Dengan menghargai privasi mereka, kita memberi ruang untuk tumbuh. Tapi, kita juga perlu membimbing mereka dengan jelas tentang nilai-nilai yang benar, sehingga mereka tidak kehilangan arah.
***
Baca Juga:
Tips Menanamkan Empati Pada Anak Sejak Usia Dini, Catat Parents!
8 Contoh Sikap Empati untuk Diajarkan pada Anak, Dimulai dari Orang Tua
Agar Anak Memiliki Etika yang Baik, Ini 7 Cara Ajarkan Sopan Santun Sejak Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.