Kematian adalah misteri. Tak ada yang bisa menebak kapan ajal akan tiba. Seseorang bisa meninggal dunia karena kecelakaan, sakit, atau bahkan tanpa sebab apapun. Seperti yang belum lama ini terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Seorang pengantin meninggal saat dirias diduga karena kelelahan.
Peristiwa ini sontak membuat geger warga setempat. Pasalnya, calon mempelai perempuan justru meninggal dunia persis ketika hajatan besar akan digelar di rumahnya, sesaat sebelum ijab kabul dilaksanakan. Seperti apa cerita lengkapnya? Berikut laporannya.
Pengantin Meninggal Dunia Saat Dirias, Sempat Dikira Tertidur
Pelaminan Angsori dan Finda dibongkar karena mempelai perempuan meninggal dunia (Sumber: Indozone)
Pernikahan seharusnya menjadi hari bahagia. Namun, yang terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini justru sebaliknya. Acara pernikahan yang digelar pada hari Rabu (30/9/2020) itu justru dipenuhi kemelut duka. Pasalnya, calon pengantin perempuan meninggal dunia secara mendadak.
Pernikahan tersebut seyogyanya akan berlangsung di rumah pengantin perempuan di di rumah pengantin di RT 04 RW 03 Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Namun, calon pengantin perempuan yang bernama Siti Finda Yuni Atiqoh meninggal dunia saat dirias.
Awalnya, keluarga pengantin saat itu mengira bahwa Finda tertidur saat sedang dirias. Namun, keluarga semakin curiga ketika mendapati perempuan berusia 21 tahun itu tak bergerak sama sekali.
Mengutip Tagar.id, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kelurahan Pelutan, Caryono mengatakan, ijab kabul seharusnya berlangsung pukul 08.00 WIB. Namun, terpaksa dibatalkan karena mempelai perempuan dilarikan ke rumah sakit.
“Rencana ijab kabulnya jam 08.00 WIB. Jadi belum sempat ijab kabul meninggal,” kata Caryono, Rabu (30/9/2020).
Pengantin Meninggal Dunia Saat Dirias, Ini Kata Perangkat Desa
Sumber: Shutterstock
Menurut Caryono, Finda sang pengantin perempuan memang sempat pingsan saat sedang dirias. Keluarga awalnya mengira bahwa almarhum kelelahan akibat mempersiapkan pernikahan. Namun, setelah beberapa saat, tubuh perempuan berusia 21 tahun itu tetap tak bergerak.
“Tapi karena tidak sadar-sadar, akhirnya dibawa ke RSUD Dokter Ashari. Sampai di rumah sakit katanya sudah meninggal sehingga dibawa pulang lagi,” lanjutnya.
Ia mengaku tak tahu pasti apa penyebab kematian Finda, namun sempat beredar kabar bahwa pengantin menjalani puasa mutih sebelum hari H pernikahan. Menurut keluarga, Finda diduga bahwa pengantin mengalami kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia.
“Keluarga menduga penyebab meninggal mungkin karena kelelahan. Tidak ada hal-hal aneh lain. Kalau riwayat penyakit juga saya kurang tahu karena belum sempat menanyakan detail ke pihak keluarga,” katanya.
Pengantin Meninggal Dunia Saat Dirias, Dimakamkan Saat Hari Pernikahan
Ilustrasi pasangan pengantin (Sumber: Shutterstock)
Kabar meninggalnya calon mempelai perempuan di Pemalang membuat pilu keluarga dan para kerabat. Pasalnya, mereka telah berkumpul di rumah Finda dan bersiap untuk menyambut hari besar.
Meski panggung telah dipasang, makanan telah disiapkan, dan undangan juga telah disebar namun, lagi-lagi kematian memang tak ada yang bisa menebak. Jenazah almarhumah Finda pun segera dimakamkan hari itu juga pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.
“Keluarga pengantin dan warga kaget karena tak menyangka. Akhirnya acara ijab kabul tidak jadi dilaksanakan,” kata Caryono.
Sementara itu, Angsori, calon pengantin pria tak bisa menutupi kesedihannya. Ia justru kehilangan pujaan hatinya tepat di momen pernikahan. Para tamu undangan yang telah hadir di lokasi akhirnya datang untuk bertakziah, bukan untuk merayakan pernikahan.
Sekilas tentang Puasa Mutih yang Dilakukan Sebelum Menikah
Ilustrasi pernikahan adat Jawa (Sumber: Shutterstock)
Bagi pengantin Jawa, puasa mutih kerap dilakukan sebagai bentuk tradisi. Biasanya, puasa mutih dilakukan berbarengan dengan tradisi pingitan. Tujuannya adalah agar pengantin perempuan bisa mendapatkan penampilan yang sempurna saat hari pernikahan.
Untuk caranya, selama menjalani puasa mutih, calon pengantin perempuan hanya diperbolehkan makan nasi putih dan minum air putih. Tak boleh dengan lauk atau jenis makanan lainnya. Berdasarkan situs Weddingku.com, puasa mutih juga diniatkan seperti ibadah puasa lainnya, yaitu untuk mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa.
Nantinya, pengantin yang melakoni ibadah puasa mutih diharapkan bisa mendapatkan penampilan yang mangklingi atau tampak berbeda ketika hari pernikahan.
Namun sebaiknya jika memang tak sanggup menjalani puasa mutih, tidak perlu dilaksanakan. Harus mempertimbangkan kondisi kesehatan calon mempelai wanita. Apalagi hukumnya tidak wajib. Jangan sampai apa yang terjadi pada Finda terjadi pada calon pengantin yang lainnya.
Parents, sungguh tragis ya peristiwa yang menimpa pasangan Angsori dan Finda. Cinta mereka justru kandas tepat di hari pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagia. Kita doakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan ya.
Baca juga:
"Saya dijanjikan hidup sejahtera, tapi dusta" Perempuan Indonesia jadi pengantin pesanan Cina
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.