Momen paling manis dapat berubah menjadi tragedi yang buruk. Seperti kasus kecelakaan helikopter yang menewaskan pasangan pengantin baru.
Will Byler dan Bailee Ackerman Byler adalah sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan sejak di bangku kuliah. Mereka begitu saling mencintai dan ditakdirkan untuk bersama selamanya sehingga mereka memutuskan untuk menikah.
Suasana saat pesta pernikahan sebelum tragedi maut terjadi.
Pernikahan yang indah tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 November 2018. Tak seorang pun mengharapkan terjadi tragedi pada pasangan pengantin baru ini.
Saat perayaan berakhir, mereka mengucapkan salam perpisahan kepada para tamu kemudian pergi dengan helikopter.
Teman, keluarga, dan warganet berduka atas kecelakaan helikopter
Madi Wagner, fotografer sekaligus teman dari pasangan pengantin baru itu mengunggah berita kematian tersebut di Facebook. Ia menuliskan, “Mereka berdua menghabiskan hari terakhir mereka di bumi ini untuk merayakan dengan orang-orang terkasih yang paling mereka sayangi. Saya percaya itu adalah hari terbaik dalam hidup mereka.”
Banyak orang mengomentari postingan Madi, mengucapkan belasungkawa.
Kakek Will, William Byler, memverifikasi ke stasiun berita lokal bahwa pasangan pengantin baru itu telah jatuh di peternakan keluarga mereka di Texas.
Selanjutnya, County Sheriff setempat mengungkapkan bahwa mereka diberitahu oleh pusat pemantauan penerbangan mengenai terjadinya kecelakaan helikopter pada Sabtu tengah malam.
Salah satu tamu yang hadir dalam acara pernikahan tersebut akhirnya membagikan cuplikan saat pasangan pengantin baru tersebut memasuki pesawat dan terbang – yang merupakan foto terakhir sebelum tragedi itu terjadi.
Kami masih belum mengetahui mengapa helikopter tersebut jatuh. Namun, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika menuliskan cuitan di Twitter pada hari Minggu (4/11) bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Selain itu, banyak layanan publik lokal, termasuk agen Patroli Perbatasan, telah membantu mencari helikopter.
Kami di theAsianparent menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga pasangan muda ini. Pasangan pengantin baru ini telah membuktikan bahwa cinta yang menyatukan mereka hingga maut memisahkan.
Move On Setelah Pasangan Meninggal
Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesedihan karena pasangan meninggal? Asian Parent sangat memahami betapa sulit hal itu untuk dilakukan. Kematian pasangan bisa sangat traumatis. Focus on the Family menyebutkan, untuk bisa move on, Anda harus bersabar dengan diri sendiri dan prosesnya.
Secara umum disepakati bahwa kesedihan tidak pernah “sepenuhnya selesai” ada beberapa aspek penting untuk tumbuh dan bangkit kembali setelah kehilangan. Anda harus perlahan-lahan mengatur diri sendiri. Ini adalah waktu untuk berada dekat dengan orang-orang yang mendukung Anda.
- Terima kenyataan kehilangan itu
Dalam tahap ini, Anda harus melawan penolakan dan menyadari bahwa orang yang Anda cintai secara fisik sudah tiada. Kegiatan seperti melihat jenazah pasangan Anda, menghadiri upacara pemakaman dan penguburan, dan mengunjungi tempat peristirahatan pasangan Anda dapat membantu dalam proses ini.
- Biarkan diri Anda bersedih
Ketika orang yang dicintai meninggal, banyak orang mencoba untuk menolak perasaan sedih mereka. Sayangnya, satu-satunya cara untuk mengatasi kesedihan adalah dengan dan melewatinya setiap hari ketika perasaan itu datang dan hilang. Orang yang menghindari kesedihan bisa menderita beberapa bentuk depresi atau masalah fisik.
- Beradaptasi dengan kepergian pasangan
Anda bisa mulai untuk beradaptasi dengan kepergian pasangan dengan menggantikan tugas-tugas yang biasa ia lakukan. Jika Anda takut pulang ke rumah, Anda mungkin bisa mempertimbangkan memlihara hewan, berkebun, atau rutinitas baru yang memberi Anda kenyamanan.
- Terbuka untuk hubungan baru
Terburu-buru untuk memulai hubungan romantis baru setelah pasangan meninggal, tidak disarankan. Anda sebaiknya memulai hubungan baru ketika Anda sudah siap. Banyak orang merasa tidak loyal atau tidak setia jika mereka menjalin hubungan baru dengan orang lain. Ingatlah bahwa tujuannya bukan untuk melupakan orang yang Anda cintai; itu adalah untuk mencapai titik di mana Anda dapat mengingat dan menghormati hidup Anda sendiri.
Yang penting adalah Anda memberi diri waktu dan ruang untuk berduka dan tumbuh. Anda dapat mempertimbangkan mencari program pemulihan yang ditawarkan oleh tempat ibadah atau menggunakan beberapa jam seminggu untuk berdoa, membuat jurnal, atau merenungkan kesedihan Anda secara pribadi.
*Artikel disadur dari tulisan Kevin Wijaya Oey di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Anak Perempuan Ini Kenakan Gaun Pengantin Ibunya untuk Alasan yang Sangat Mengharukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.