TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Parents wajib tahu! 3 Alasan penting mengapa organ intim anak harus disebut dengan benar

Bacaan 4 menit
Parents wajib tahu! 3 Alasan penting mengapa organ intim anak harus disebut dengan benar

Sudah bukan zamannya lagi menyebut organ intim anak dengan nama panggilan yang lebih imut!

Ya.. ya.. ya… membicarakan pendidikan sexualitas pada anak memang bisa terasa tidak nyaman.

Pendidikan sexualitas pada era orangtua kita mungkin masih sering dianggap tabu. Tak mengherankan saat membahas atau memberikan informasi terkait dengan organ intim anak, kerap menggunakan istilah yang samar atau bahkan tak boleh disebut sama sekali..

Tapi zaman sekarang? Ya, sudah tentu hal ini sudah tidak berlaku lagi.

Pentingnya pendidikan sexualitas sejak dini pada anak

pendidikan sexualitas

Jika selama ini Parents masih mengenalkan organ intim dengan menggunakan istilah, atau panggilan yang tekesan imut? Ketahuilah, hal ini justru hanya akan membuat anak menjadi bingung. Sebagai contoh, penis disebut dengan burung. Untuk anak yang masih berusia batita, tentu akan menimbulkan kebingungan.

Lagi pula, mengapa harus malu menyebut penis atau vagina? Toh, organ intim sama halnya dengan organ tubuh yang dimiliki semua manusia, layaknya jantung, hati, usus, atau mata.

Saya ingat, setiap kali berbincang dengan psikolog anak, mereka selalu menyarankan bahwa pendidikan seks harus diajarkan sejak dini pada anak-anak.

Mulailah dengan memberikan informasi yang jujur kepada anak, namun penjelasan tersebut tentu saja perlu disesuaikan dengan usia anak. Perhatikan, apakah penjelasan yang Parents berikan sudah bisa dipahami apa belum?

Sebenarnya, ada beberapa faktor yang perlu dicatat, sebagai hal yang mendasar saat mengajarkan pendidikan sexualitas pada anak.

pendidikan sexualitas

Pertama, semakin Parents menhindari untuk membicarakannya, justru hal ini bisa menjadi masalah. Membicarakan pendidikan seks seharusnya tidak membuat topik ini seperti sesuatu hal yang buruk atau memalukan.

Risiko yang bisa didapatkan tentu saja bisa membuat anak-anak ‘buta’ akan informasi pendidikan seks. Mereka tidak tahu bahwa organ intim merupakan area pribadi yang tidak boleh dipegang, atau disentuh oleh orang lain.

Akibatnya, tidak sedikit anak yang mengalami pelecehan seksual akibat ketidaktahuan mereka tentang area pribadi yang tak boleh disentuh orang lain.

Menurut seorang pendidik seks, Melissa Carnagey, penting bagi orang tua untuk melakukan pembicaraan kesadaran tubuh dengan anak-anak mereka untuk mendukung kesehatan dan keselamatan mereka.

Pembicaraan pendidikan seks tentang bagian tubuh ini memungkinkan anak-anak memahami persetujuan dan apa yang ditimbulkan oleh kekerasan seksual.

Berikut cara memulai cara berbicara dengan balita tentang area pribadi.

1. Jangan menggunakan istilah atau nama panggilan lucu untuk bagian pribadi

pendidikan sexualitas

Tidak ada lagi penggunakan kata burung untuk menyebut penis, atau nenen untuk menyebut atau mengenalkan anak area payudara.

Orangtua harus merasa nyaman menggunakan kata yang tepat untuk bagian tubuh, seperti “vagina”, “payudara”, “penis” atau “testis”. Setelah ini adalah bahasa normal di rumah, tidak ada yang perlu ditertawakan atau merasa malu.

Pastikan semua anggota keluarga di rumah, termasuk pengasuh untuk sama-sama memahami. Tekankan pada seluruh suppport system yang membantu Parents mengasuh anak, bahwa penting untuk menggunakan kata-kata yang tepat dan untuk mengenalkan anak bagian-bagian organ tubuh, termasuk organ intim.

Mengapa penting? Menggunakan kata-kata dan konteks yang tepat mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi secara jelas tentang tubuh mereka. Ini juga dapat membantu ketika mereka mengunjungi dokter untuk memberi tahu mereka jika bagian-bagian tertentu terasa sakit atau gatal.

Jika anak-anak Anda mengalami kemajuan yang tidak pantas, mereka juga akan tahu bahwa itu salah dan akan dapat mengomunikasikan apa yang sedang terjadi.

2. Tubuh anak, sepenuhnya hak mereka

pendidikan sexualitas

Apakah Parents ini, ada masanya meminta anak untuk mencium, memeluk anggota keluarga saat sedang berjumpa? Padahal ketika itu anak-anak merasa tidak ingin melakukannya?

Pernahkah Parents membayangkan jita situasi ini di balik? Anda diminta untuk memeluk seseorang padahal Anda sendiri merasa tidak nyaman?

Oleh karena itu, tidak ada salahnya perlahan mengubah kebiaasan. Dari pada mengatakan “Ayo beri aku pelukan”, belajar untuk meminta mereka untuk memberikan persetujuan atau bertanya apa yang sebenarnya diinginkan, “Bolehkah paman memberimu pelukan?”

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

Anak-anak Anda harus belajar bahwa mereka berhak atas tubuh dan tindakan mereka sendiri. Ini juga berlaku untuk kontak fisik antara orangtua dan anak-anak mereka, atau antara saudara kandung. Jika Parents melihat jika anak Anda memprotes ketika ada saudara yang mereka menggelitik mereka atau memeluk mereka, maka hentikan ini.

Jangan pernah memaksa anak-anak melakukan apa pun yang bertentangan dengan keinginan mereka.

3. Gunakan media lain seperti buku memberikan pendidikan seks

pendidikan sexualitas

Kadang, sebagai orangtua kita kerap lupa dan menganggap bahwa belum saatnya anak diberikan pendidikan seksualitas, sehingga menghindari untuk mengulasnya. Jika memang masih merasa sulit untuk menjelaskan, tak ada salahnya untuk menggunakan media seperti buku.

Prinsipnya, semakin cepat Anda terbuka dengan anak-anak Anda tentang pendidikan seks, semakin mudah percakapannya. Ada banyak buku di luar sana yang dapat menjelaskan tentang pendidikan seks. Namun, tentu saja perlu disusuaikan dengan usia dan pemahaman anak lebih dulu.

Salah satu yang perlu diingat ketika memberikan informasi terkait dengan pendidikan seks, jangan lupa untuk menanyakan sejauh mana pehamannya lebih dulu. Karena apa yang Anda pikirkan belum tentu sama dengan apa yang ada dipikirkan atau dimaksud dengan anak.

*** 

Semoga artikel ini bermanfaat.

 

Disadur dari artikel Sarah Voon, theAsianparent Singapura

Baca juga: 

Usia Berapa Sebaiknya Orangtua Mengajari Anak Perbedaan Jenis Kelamin?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Parents wajib tahu! 3 Alasan penting mengapa organ intim anak harus disebut dengan benar
Bagikan:
  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti