Seorang pendaki Kawah Ijen dilaporkan hilang sejak Sabtu (7/5) lalu. Diketahui pendaki tersebut bernama Gafila Dabi Ardriani (19) yang berasal dari Banyuanyar, Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Namun, setelah 24 jam dinyatakan hilang, Gafila akhirnya ditemukan selamat meski kondisinya masih lemas.
Artikel terkait: Gunung Piramid Kembali Memakan Korban, Seorang Pendaki Ditemukan Tewas
Pendaki Kawah Ijen Ditemukan Bertelanjang Dada
Sumber: Polres Bondowoso via JPNN
Dalam sebuah potongan video yang menjadi viral di media sosial, Gafila ditemukan dalam keadaan bertelanjang dada dan menangis.
Dilansir dari Liputan6.com, menurut Kepala Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setya Budi, Gafila ditemukan tim SAR gabungan pada Minggu (8/5) pukul 10.35 WIB. Saat ditemukan, Gafila berada di dasar tebing.
“Pada saat ditemukan korban, dalam kondisi sadar, namun lemas. Korban juga tidak menggunakan baju. Lalu tim langsung memberikan pertolongan pertama,” ujar Wahyu Setya.
Setelah berhasil dievakuasi, Gafila pun langsung dibawa ke Puskesmas Sempol untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Setelah diperiksa, pihak SAR pun akan menyerahkan ke keluarga Gafila.
“Setelah berhasil kita evakuasi dari dasar tebing, korban langsung kita bawa ke Puskesmas Sempol untuk mendapatkan perawan dan setelah itu langsung kita serahkan ke keluarganya,” papar Wahyu.
Artikel terkait: 10 Gunung Tertinggi di Dunia, Puncak yang Paling Tinggi ada di Indonesia!
Kronologi Hilangnya Pendaki
Sumber: Suara Indonesia
Wahyu pun sempat menceritakan kronologi hilangnya Gafila. Awalnya, Gafila datang bersama 13 rekan untuk mendaki Kawah Ijep pada Sabtu (7/5), sekitar pukul 02.00 WIB. Ia beserta rombongan sampai di puncak pada pukul 04.00 WIB.
Namun, ia dan rekannya ini pun berpencar dan Gafila bersama dengan 1 orang rekannya. Pada pukul 05.00 WIB, rekan Gafila mengajak turun karena tidak kuat dengan hawa dingin.
“Sekitar jam 05.00 WIB rekan korban mengajak turun karena tidak kuat menahan hawa dingin,” kata Wahyu.
Setelah berjalan sekitar setengah kilometer, Gafila mengeluh sakit perut dan malah kembali menuju puncak. Rekannya pun memutuskan untuk meneruskan perjalanan untuk turun ke pos pintu masuk. Rekannya pun mulai khawatir ketika Gafila tidak juga turun, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB.
Saat ditelepon, Gafila mengaku sudah sampai rumah. Oleh karena itu, pada pukul 09.00 WIB, rekannya akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Artikel terkait: Seorang Nenek Naik Gunung dalam Waktu Kurang dari 2 Jam, Begini Kisahnya
Sumber: Jawa Pos/Radar Banyuwangi
“Telepon sempat dijawab, korban berkata sudah pulang sampai di rumah sehingga sekitar jam 09.00 WIB rekan korban memutuskan untuk pulang,” cerita Wahyu.
Pada pukul 10.00 WIB, seorang rekan ditelepon oleh orang tua Gafila dan ditanya mengenai keberadaan Gafila karena sudah siang, ia belum juga sampai rumah. Gafila pun mencoba ditelepon kembali, tetapi sudah tidak dijawab.
Kemudian, pada pukul 20.30 WIB, akhirnya orang tua Gafila memutuskan untuk melapor ke petugas jaga Paltuding TWa Kawah Ijen. Petugas pun langsung melakukan pencarian.
“Korban ditemukan di sebuah perengan jurang. Kondisinya selamat dan tersadar namun lemas. Oleh keluarga korban dibawa ke Puskesmas,” tandasnya.
Baca juga:
10 Fakta Unik Gunung Rinjani di Lombok, Punya Pemandangan Indah!
9 Fakta Menarik dan Pesona Keindahan Gunung Jaya Wijaya
Suka Mendaki? Cobalah Taklukkan 5 Gunung Tertinggi di Indonesia Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.