Gunung Jaya Wijaya yang membentang luas di tanah Papua dinobatkan sebagai puncak tertinggi di Nusantara. Gunung dengan ketinggian sekitar 4.884 mdpl (meter di atas permukaan laut) dinobatkan sebagai atap pelindung Indonesia.
Jayawijaya atau yang dikenal juga dengan sebutan Gunung Cartenz Pyramida berada di Provinsi Papua yang membentang luas hingga Papua Nugini.
Terletak di pegunungan Barisan Sudirman Jaya Wijaya, wisata Puncak Jaya Wijaya memberikan pesona keindahan alam yang unik dan spektakuler. Salah satu keistimewaannya, salju tebal di puncak gunung ini.
Jaya Wijaya juga merupakan satu-satunya gunung dengan puncak bersalju di Indonesia. Menjadi salah satu objek wisata yang jalurnya sangat ekstrem sekaligus menantang untuk dilalui, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Selain beberapa pemaparan di atas, ada beragam fakta menarik lainnya dari Gunung Jaya Wijaya.
Mari ketahui seperti dilansir dari berbagai sumber.
Artikel Terkait: 10 Fakta Unik Gunung Rinjani di Lombok, Punya Pemandangan Indah!
Fakta Menarik Gunung Jaya Wijaya
1. Heinrich Harrer Orang Pertama yang Sampai di Puncak Gunung Jaya Wijaya
Heinrich Harrer Orang Pertama yang Menggapai Puncak Jaya Wijaya (YouTube)
Adalah Heinrich Harrer, seorang pria berkebangsaan Austria yang menjadi orang pertama mencapai puncak Jaya Wijaya Pada tahun 1962.
Dibantu 3 anggota ekspedisi lainnya, yakni Russell Kippax, Bertus Huizenga dan Robert Philip Temple, Heinrich berhasil menaklukkan Jaya Wijaya.
Artikel terkait: 7 Gunung Tertinggi di Indonesia, Si Kecil Sudah Tahu?
2. Gunung Jaya Wijaya Memiliki Salju Abadi
Memiliki Salju Abadi (TripTrus)
Dengan status sebagai negara beriklim tropis karena dilintasi garis khatulistiwa atau garis lintang memanjang, membuat Indonesia mustahil dihiasi salju. Namun, salju dapat ditemukan di puncak Jaya Wijaya.
Hal ini menjadikan Gunung Jaya Wijaya sebagai satu-satunya tempat bersalju di Indonesia.
3. Namun, Salju Abadi Jayawijaya Terancam Punah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa salju abadi di Gunung Jayawijaya, Papua Tengah, akan punah dalam beberapa tahun mendatang.
Hal ini karena luasan tutupan es di Pegunungan Jayawijaya pada 2024 menyusut sekitar 0,11-0,16 kilometer dari 0,23 kilometer persegi pada 2022.
Pencairan salju di gunung Jayawijaya ini juga disebabkan oleh perubahan iklim dan fenomena El Nino.
Artikel terkait: 6 Wisata Alam Papua yang Wajib Masuk Wishlist Liburan, Cek!
4. Ada Gletser di Puncak Gunung
Ada Gletser di Puncak Gunung Cartenz Pyramid (Berita Papua)
Tak hanya dilapisi salju, Gunung Cartenz Pyramid juga dilengkapi dengan gletser, yaitu lapisan es yang terbentuk akibat tumpukan salju selama puluhan tahun.
Kondisi itupun memberikan sebuah keuntungan sebagai sumber persediaan air tawar untuk kawasan yang berada di sekelilingnya.
Artikel terkait: 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba, Paling Unik Sampai Terpopuler
5. Asal-usul Nama Cartenz
Asal-usul Nama Cartenz (Katalog Wisata)
Nama Carstensz diambil dari cerita sejarah pada tahun 1623, saat pelaut Belanda, Jan Carstensz melihat puncak tersebut melalui teropong dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura.
Saat itu, Jan Cartensz disebut pembohong, hingga dinilai gila saat mengaku menemukan Gunung Cartensz Pyramid yang dilapisi salju di Indonesia.
Kemudian, setelah 300 tahun berlalu, Jan Cartensz berhasil membuktikan omongannya. Gunung Jaya Wijaya yang dilapisi salju di bagian puncaknya telah terkenal ke seluruh dunia.
6. Gunung Tertinggi di Indonesia dan Benua Australia
Gunung Tertinggi di Indonesia dan Benua Australia (Berita Papua)
Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 4.884 mdpl, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia, juga sebagai gunung tertinggi di benua Australia dan menempati urutan ke-2, setelah gunung Hkakabo Razi (5.881 mdpl) di Myanmar, dalam jajaran gunung tertinggi di Asia Tenggara.
7. Gunung dengan Dua Nama
Gunung dengan Dua Nama
Selain dikenal dengan nama Cartenz, Jaya Wijaya juga memiliki nama lain, yaitu Puncak Soekarno.
Nama Puncak Soekarno diberikan pada gunung satu ini setelah pada masa pembebasan tanah Irian dari penjajahan. Hal itu dilakukan untuk menghormati presiden pertama di Indonesia.
Lalu, dengan campur tangan politik, tepatnya pada masa pergantian orde lama ke orde baru pada tahun 1960-an, namanya diubah kembali menjadi Puncak Jaya Wijaya yang dipakai hingga saat ini.
8. Pendakian Gunung Jaya Wijaya Memakan Biaya Termahal di Dunia
Pendakian puncak Cartenz disebut-sebut sebagai pendakian dengan biaya yang cukup mahal.
Bahkan, lebih mahal dari puncak tertinggi di dunia, Mount Everest.
Kelompok pendakian yang berisi lima orang di dalamnya harus membayar sekitar Rp55 juta per orang.
9. Masuk ke Dalam Seven Summits
Masuk ke Dalam Seven Summits
Banyak pendaki lokal dan mancanegara yang datang dan tertarik untuk mencapai Puncak Jaya Wijaya.
Selain memiliki beragam keunikan, gunung satu ini juga masuk dalam Seven Summits, yaitu sebutan bagi gunung-gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia.
Namun, sampai saat ini, penetapan Gunung Jaya Wijaya sebagai seven summit ke-7 di dunia masih menjadi perdebatan bagi beberapa kalangan.
Sebab, awal mula pencetusan World’s Seven Summit yang dicatat oleh Dick Bass mengacu pada gunung Kosciuzko sebagai anggota pada urutan ke-7.
Sementara itu, pencetusan yang dilakukan oleh Reinhold mengungkapkan, seven summit dunia di urutan ke-7 adalah puncak Cartenz yang terletak di pegunungan Papua, dia berdalih bahwa pendakian di Jaya Wijaya memiliki jalur lebih terjal dan ekstrem dibanding pendakian di gunung Kosciuzko.
Serta, pendapat Reinhold ini mendapat banyak dukungan dari para pendaki di pelosok bumi.
Artikel Terkait: 6 Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia, Salah Satunya Merapi
Itulah fakta menarik Gunung Jaya Wijaya yang sayang untuk dilewatkan. Gimana Parents, tertarik untuk mendaki gunung tertinggi di Indonesia dan Australia yang memiliki lapisan salju dan gletzer di puncaknya?
***
Baca juga:
10 Objek Wisata Indonesia yang Telah Dikenal Dunia
9 Kota Ini Ternyata Paling Panas di Indonesia, Ada Tempat Tinggal Parents?
Gunung Piramid Kembali Memakan Korban, Seorang Pendaki Ditemukan Tewas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.