Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh beraksi terhadap sesuatu yang tidak mengganggu orang lain. Ada beragam penyebab alergi, seperti serbuk sari, tungau, debu, makanan, dan lain sebagainya. Namun, kondisi alergi bisa diatasi menggunakan obat maupun penawar alergi alami.
Umumnya, mereka yang mengidap alergi mengonsumsi antihistamin, yakni zat yang bekerja dengan menghalangi aktivitas histamin dalam tubuh. Histamin adalah protein yang memicu gejala alergi, seperti bersin, mata gatal, dan tenggorokan gatal.
Obat antihistamin biasanya dijual bebas atau dapat melalui resep dokter untuk meredakan gejala. Sayangnya, obat ini dapat menyebabkan efek samping bagi sebagian penggunanya seperti kantuk dan mual.
Apabila Bunda ingin mencoba penawar alergi berbahan alami, dapat mencoba beberapa bahan organik. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai daftar bahan alami yg bisa jadi penawar alergi.
Apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Artikel Terkait: Cara Mengetahui Resiko Alergi Pada Bayi
Bahan Alami sebagai Penawar Alergi
Pengobatan alami terbaik untuk penawar alergi ialah dengan menghindari pemicunya. Hal ini juga disarankan oleh dokter yaitu dengan membatasi atau menghindari alergen yang menyebabkan reaksi alergi.
Selain itu, juga harus menghindari paparan alergen. Misalnya, apabila Parents memiliki reaksi alergi pada obat sulfa, maka beri tahu dokter tentang alergi tersebut. Sehingga mereka akan meresepkan obat antibiotik alternatif untuk Anda.
Meskipun beberapa alergi dapat dihindari, tetapi sebagian di antaranya sangat sulit untuk diatasi. Sehingga penting untuk mempertimbangkan pengobatan rumahan sebagai penawar alergi alami yang ampuh untuk mengatasi paparan alergen.
Berikut ini daftar bahan alami yang ampuh sebagai penawar alergi.
1. Butterbur atau Tanaman Perdu
Butterbur adalah ekstrak tumbuhan dari perdu yang tumbuh di Asia, Eropa, dan beberapa bagian Amerika Utara. Orang sering menggunakan butterbur untuk mengobati migrain dan demam, juga dikenal sebagai rhinitis alergi. Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif (NCCIH), butterbur mungkin memiliki efek antihistamin.
Sebuah tinjauan 2007 dari 16 uji coba yang dilakukan secara acak, menguji 10 produk herbal, menunjukkan bahwa butterbur bisa menjadi pengobatan herbal yang efektif untuk demam. Ulasan ini menunjukkan bahwa butterbur lebih baik daripada plasebo, atau sama efektifnya dengan obat antihistamin, untuk menghilangkan gejala alergi.
Akan tetapi, penelitian independen lebih lanjut diperlukan untuk memastikan khasiat dari butterbur ini.
Meski begitu, banyak orang menolerir dengan baik ketika mengonsumsi butterbur. Namun, tak jarang sebagian orang juga merasakan efek samping dari konsumsi butterbur, seperti:
- Kesulitan bernapas
- Diare
- Kantuk
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mata gatal
Ekstrak butterbur mentah mengandung senyawa tertentu yang disebut alkaloid yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan kanker. Ekstrak butterbur yang tidak mengandung zat ini tersedia. Namun, tidak ada penelitian yang melihat efek jangka panjang dari penggunaan produk ini. Ekstrak tumbuhan juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap ragweed, krisan, marigold, dan aster.
2. Bromelain Bisa Dijadikan sebagai Penawar Alergi
Bromelin merupakan enzim yang banyak ditemukan pada buah pepaya dan nanas. Ini adalah penyembuh alami dan menganggap bromelain efektif dalam meningkatkan pernapasan sekaligus mengurangi pembengkakan.
Bromelain mudah ditemukan di dalam inti buah-buahan seperti nanas, tetapi juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa bromelain dapat mengurangi sensitisasi alergi dan penyakit saluran napas alergi berkat sifat anti-inflamasi dan anti-alerginya. Namun, bagi beberapa orang, suplementasi bromelain oral dapat menyebabkan reaksi merugikan seperti:
- Perubahan menstruasi
- Gangguan pencernaan
- Peningkatan denyut jantung
Sehingga sebaiknya orang yang alergi terhadap nanas harus menghindari bromelain. Suplemen bromelain tersedia di toko kesehatan dan online.
3. Probiotik sebagai Penawar Alergi
Studi tahun 2015 dari 23 penelitian mengindikasikan bahwa probiotik dapat membantu memperbaiki gejala rhinitis alergi. Probiotik adalah mikroorganisme yang menawarkan manfaat kesehatan dengan membantu tubuh menjaga keseimbangan bakteri usus yang sehat. Probiotik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga dapat membantu tubuh melawan alergi.
4. Madu
Meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk membuktikannya, sebuah teori populer menyarankan makan madu yang diproduksi secara lokal bagi pengidap alergi. Menurut teori tersebut, dikatakan bahwa efek yang ditimbulkan ialah dapat menurunkan reaksi alergi dari waktu ke waktu terutama alergi terhadap serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah dalam membuat sarang madu.
Artikel Terkait: Pekan Cegah Alergi Anak, Cara Cerdas Orangtua Mencegah Alergi Pada Anak
5. Spirulina
Sebuah studi 2015 menunjukkan bahwa spirulina atau ganggang biru hijau, menunjukkan efek perlindungan anti alergi terhadap rinitis alergi.
6. Vitamin C, Penawar Alergi yang Mudah Ditemukan
Vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antihistamin alami. Menurut penelitian tahun 2018 mengenai vitamin C sebagai pengobatan alergi, kandungan stres oksidatif memainkan peran kunci dalam penyakit alergi. Karena vitamin C adalah antioksidan kuat dan anti-inflamasi, sehingga vitamin C dapat digunakan sebagai pengobatan alergi.
Para peneliti mengamati bahwa dosis tinggi vitamin C intravena mengurangi gejala alergi. Mereka juga melaporkan bahwa kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan alergi. Studi lain dari tahun 2000 menyarankan untuk mengonsumsi 2 gram (g) vitamin C setiap hari sebagai antihistamin.
Berikut ini daftar buah dan sayuran yang tinggi vitamin C dan baik dikonsumsi oleh penderita alergi.
- Paprika
- Brokoli
- Melon dan jus melon
- Kol bunga
- Buah sitrus
- Buah kiwi
- Stroberi
- Tomat dan jus tomat
Selain itu, Parents juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C tanpa flavonoid yang tersedia di toko kesehatan, toko obat, dan toko online.
7. Kuersetin
Kuersetin merupakan antioksidan flavonoid yang ditemukan di banyak tanaman dan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan kuersetin dalam asupan makanan sehari-hari, ampuh membantu meredakan gejala alergi. Penelitian melaporkan bahwa kuersetin memiliki sifat anti-alergi dan antihistamin.
Dalam satu penelitian pada hewan menemukan bahwa quercetin dapat mengurangi efek alergi pada pernapasan pada tikus dengan menurunkan peradangan saluran napas. Namun, bukti efektivitasnya beragam, dan menurut NCCIH, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa kuersetin dapat meredakan rhinitis alergi.
Selain itu, kuersetin secara alami hadir dalam banyak makanan dan herbal termasuk:
- Apel
- Berry
- Teh hitam
- Brokoli
- Teh soba
- Anggur
- Teh hijau
- Paprika
- Bawang merah
- Anggur merah
Umumnya, kuersetin aman untuk banyak orang. Namun, untuk sebagian orang mengonsumsi suplemen kuersetin atau buah-buahan mengandung kuersetin dapat menyebabkan sakit kepala dan kesemutan di lengan dan kaki. Dosis yang sangat tinggi pada kuersetin, terutama bila dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Artikel Terkait: Perjuangan bayi 9 bulan punya 50 jenis alergi yang mengancam nyawanya
Pengobatan Alternatif
Selain menggunakan bahan-bahan alami, ada sejumlah pengobatan alternatif lainnya yang juga patut dicoba dalam meredakan gejala alergi, yakni:
1. Irigasi Hidung Saline
Melansir dari Healthline, sebuah tinjauan tahun 2012 dari 10 penelitian menyebut bahwa irigasi hidung memiliki dampak positif bagi anak dan orang dewasa yang mengidap rhinitis alergi atau yang kerap disebut dengan hay fever. Ini merupakan demam akibat alergi serbuk sari.
2. Filter Udara
Pertimbangkan untuk menggunakan filter udara di dalam ruangan atau rumah. Filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) adalah salah satu jenis filter udara yang dapat dijadikan sebagai penawar alergi.
Cara kerjanya yakni dengan menjebak iritasi di udara seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan peliharaan. Sementara itu, filter HEPA dapat mengurangi paparan alergen di ruangan tertutup seperti di kantor atau rumah.
3. Akupuntur
Studi tahun 2015 dari 13 penelitian menyimpulkan bahwa akupunktur menunjukkan hasil positif untuk rhinitis alergi musiman dan tahunan.
Itulah tujuh daftar bahan alami penawar alergi dan pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi. Semoga tips di atas membantu pengobatan alergi yang sedang Bunda jalani dan menyembuhkannya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasri
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Mengenal 3 Jenis Tes Alergi Kulit dan Efek Samping yang Bisa Terjadi