Sebuah video yang menggambarkan aksi pelecehan terhadap anak di bawah umur beredar di media sosial. Sungguh miris, seorang pemuda praktikkan gaya bercinta ke balita
Video yang beredar luas melalui media sosial twitter itu sontak memicu amarah warganet. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun twitter @putriiiduyung. Namun belakangan video tersebut telah dihapus oleh si pemilik akun.
Akun bernama @psiqopat lalu meretweet konten video itu sembari memberi kecaman. “Yang nanya kronologinya kenapa, jadi ini mbanya nge videoin temennya (cowok) yang lagi praktikin gaya *maaf* bersenggama, sama balita yang sepertinya umur 2-3 tahun. SAMBIL KETAWA2 hadeh set*n,” tulisnya.
Artikel terkait: Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!
Pratikkan Gaya Bercinta ke Balita, Bercanda yang Tidak Lucu
Seorang pemuda yang tak diketahui namanya itu terlihat sedang berada di tempat tidur. Si pemuda tampak mempratikkan adegan berhubungan seks pada seorang anak balita. Aksi tersebut kemudian disambut gelak tawa oleh dua rekan perempuannya.
Salah seorang rekan perempuan dalam video itu bahkan mengatakan jika anak tersebut menikmati adegan tak senonoh itu. Pasalnya, si anak balita hanya terdiam pasrah dengan mulut terbuka.
“Jadi mereka di video itu bertiga gitu, 2 cewe 1 cowo. Yang nggak bisa gue tolerir, dalam videonya itu ada kata dari si cewe “dia (adeknya) keenakan kali” Mungkin karena adeknya mangap2, WTF!!!!!! Tipe setan macam apa kau ini,” cecar akun @psiqopat.
Tak diketahui pasti bagaimana hubungan penyebar video dan pemuda sebagai pelaku pelecehan itu dengan balita yang menjadi korban. Tampaknya orang-orang dewasa tersebut tengah bergurau. Masalahnya adalah mereka menjadikan anak kecil tak berdosa sebagai objek gurauan yang sama sekali tak pantas.
Dikecam Warganet
Warga twitter lantas beramai-ramai memberikan kecaman pada mereka. Aksi tersebut sama sekali tidak bisa dianggap sebuah lelucon. Apalagi dengan menjadikan anak balita sebagai objek sebuah tindakan yang bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual.
“Aku ngak kenal kamu, nggal tau juga sifat asli kamu gimana mbak dan mas, tapi yang jelas di video ini kalian sangat bodoh. Ini nggak lucu beneran sumpah, bisa bisanya kamu ketawa mbak? Rusak otak kau,” kata salah seorang warganet, ia tak habis pikir.
“Definisi titisan dajal yg sesungguhnya. dasar sinting,” timpal warganet lainnya.
Menanggapi unggahan tersebut, warganet meminta agar akun pengunggah video agar di-report bersama-sama. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menandai akun resmi Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) serta Polri untuk melaporkan aksi tersebut.
“@putriiiduyung maksud anda apa ya jadiin anak kecil tidak berdosa sebagai objek pelecehan? Saya tunggu penyerahan diri anda ke polisi dalam waktu 1×24 jam, kalau tidak, anda tanggung sendiri konsekuensinya. Cc. @DivHumas_Polri @KPAI_official,” tulis @Mojomoci.
Artikel terkait: Gadis Kecil ini Ungkap Kekerasan Seksual yang Terjadi Padanya Lewat Gambar
Peran Orangtua, Keluarga, dan Masyarakat
Kasus pelecehan seksual terutama yang terjadi pada anak di bawah umur ibarat fenomena gunung es. Fakta di lapangan, terdapat lebih banyak lagi kasus pelecehan yang tidak terungkap. Salah satu penyebabnya karena masih banyak korban pelecehan enggan melaporkan apa yang menimpa dirinya.
Terlebih lagi, korban kekerasan seksual seringkali mendapat stigma negatif di tengah masyarakat. Hal inilah yang mendorong korban eringkali memilih untuk menutup diri.
Oleh karena itu, orangtua, keluarga, serta masyarakat perlu bergandengan tangan dalam menghadapi kasus kekerasan seksual. Korban seharusnya dirangkul dan diberi dukungan, sebab mereka sangat butuh dikuatkan. Sebaliknya, stigma dan pengucilan akan membuat mereka semakin terpuruk.
Memang, secara fisik korban kekerasan seksual mungkin saja tidak meninggalkan bekas yang terlihat. Namun yang jauh lebih penting adalah dampak psikis yang bisa mereka bawa hingga dewasa.
Dampak nonfisik sifatnya lebih berkepanjangan. Di mana secara psikis korban bisa saja menjadi ketagihan, trauma, bahkan melampiaskan dendam. Dalam beberapa kasus, anak-anak korban kekerasan seksual bahkan menjadi sosok pelaku atau predator di masa depan.
Itulah kelakuan yang tak dapat ditolerir dari seorang pemuda yang praktikkan gaya bercinta ke balita. Jangan ada lagi kasus kekerasan seksual yang dibiarkan menguap begitu saja. Dan semoga anak-anak di rumah terlindung dari predator seksual.
Baca juga:
Kisah Nyata: Pengakuan Seorang Pedofil yang Melakukan Kekerasan Seksual Pada Lebih dari 1000 Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.