Bagi Parents pencinta makanan pedas dan serbasambal, pasti kenal sambal Bu Rudy yang disebut sebagai oleh-oleh wajib dari Kota Surabaya. Di balik kesuksesan bisnis sambal ini, bagaimana kisah pemilik sambal Bu Rudy?
Adalah Lanny Siswandi, sosok dibalik terkenalnya merek Sambal Bu Rudy. Dia berhasil membuat makanan yang biasanya jadi pendamping ini menjadi oleh-oleh yang populer di seluruh Indonesia. Sekarang, bisnis sambal Bu Rudy tergolong besar. Sambal Bu Rudy sudah memiliki 7 cabang di Kota Surabaya dengan depot pusat yang berada di Jalan Dharmahusada.
Kisah Pemilik Sambal Bu Rudy
Popularitas Sambal Bu Rudy semakin melambung dari banyaknya pelanggan sambalnya bukan hanya datang dari kalangan biasa, tetapi juga pejabat, termasuk 3 presiden terakhir Indonesia. Dari segi jumlah produksi juga usaha milik perempuan bernama Lanny ini bisa memproduksi 1.500-2.000 botol dalam sehari pada tahun 2018.
Tapi, Parents tahu gak sih, kalau pemilik Sambal Bu Rudy ini sebenarnya memiliki kisah mengharukan di balik kesuksesannya? Simak kisah selengkapnya di sini.
Pemilik Sambal Bu Rudy Tidak Tamat SD
Bagi sebagian orang mungkin berpikir pendidikan merupakan hal nomor 1 agar menjadi orang yang sukses.
Pemikiran tersebut bukan hal yang salah, tapi tentunya terdapat faktor lain seperti kerja keras, disiplin, pantang menyerah, konsisten, tekad kuat, dan mampu melihat peluang.
Hal-hal itulah yang dilakukan pemilik nama Lanny Siswadi. Berlatar belakang pendidikan yang tidak begitu tinggi, Lanny mengaku harus berhenti sekolah saat duduk di bangku SD kelas 4 dan harus pindah ke Kota Surabaya pada tahun 1970.
Artikel terkait: Makan tak nikmat tanpa sambal, ini 5 resep lezatnya yang bisa Anda coba!
Berbakat Memasak
Mengaku tidak suka masak, namun Lanny Siswadi diberi talenta memasak. Setelah menikah, kebetulan sang suami hobi memancing dan hasil tangkapannya selalu diberikan kepada bu Lanny.
Perempuan kelahiran Madiun ini mengaku sebagai orang yang lahir di Madiun, maka bisa makan lombok (cabe) tanpa lauk. Akhirnya, dia sering memasak sambal. Hasil pancingan suaminya biasanya digoreng, dibakar, dia coba untuk buat sambalnya.
Suatu waktu, dia mengundang teman-temannya untuk makan bersama dan saat itu juga temannya mendorong Lanny untuk bisa menjual masakannya.
Meski awalnya ragu untuk berjualan sambal, berkat dukungan keluarga dan kerabat akhirnya dia coba menjalani ide bisnis kecil-kecilannya tersebut. Kebiasaannya dalam memasak dan mengulek sambal membuahkan hasil yang berujung rejeki.
Artikel terkait: Wajib Coba! 5 Kreasi Sambal Terasi yang Sedapnya Bikin Ketagihan
Mulai Berbisnis
Sebelum berbisnis sambal, Lanny pertama kali menapaki dunia bisnis membuka toko sepatu di Pasar Turi pada tahun 1983. Sayangnya, usaha sepatu tersebut hanya berjalan selama 7 tahun karena peristiwa kebakaran yang menelan Pasar Turi.
Namun, tekadnya yang kuat untuk berbisnis tetap kuat. Meski dengan berat hati harus menutup usahanya yang telah dijalani selama 7 tahun, dia mencoba peruntungan membuka bisnis lain, di sektor usaha yang sangat berbeda, yaitu kuliner.
Pada tahun 2000, Lanny mulai berjualan makanan di dalam mobil dengan hidangan andalannya yaitu nasi dan sambal udang. Udang hasil tangkapan suaminya itu akhirnya diolah menjadi kering dan disantap dengan sambal bawang racikannya sendiri.
Dengan modal yang sudah dikumpulkan, akhirnya dia mencoba menyewa tempat di bilangan Dharmahusada, Surabaya yang kini menjadi pusat gerai sambal Bu Rudy.
Dia mengaku bisnisnya meluas karena hanya berdasar omongan dari teman ke teman tanpa adanya iklan. Promosi dari mulut ke mulut memang jadi daya tarik yang bisa mempengaruhi orang lain untuk mencicipi sambal lezat Bu Rudy.
Tak heran, kenikmatan nasi sambal udang miliknya dengan mudah terdengar di banyak kalangan dan menyebar di telinga banyak orang. Apalagi bikin sambelnya laris manis. Berkat sambal rasa udang yang khas tentunya membuat dirinya sukses hingga memiliki 7 cabang.
Artikel terkait: 4 Resep Sambal Kemangi, Rasa Pedas dan Aroma Sedapnya Bikin Nagih!
Sukses Berbisnis Sambal
Popularitas bisnisnya membuat Sambal Bu Rudy kini paling dicari oleh para konsumennya yang tidak hanya dari kalangan biasa, tapi juga pejabat.
Bisnis milik Lanny ini bisa memproduksi 1.500-2.000 botol dalam sehari pada tahun 2018. Bahkan, saat ini bisnis miliknya sudah ada di online di situs resmi www.depotburuddy.com.
Kepiawaiannya terhadap berbisnis memang tak perlu diragukan lagi, dirinya selalu mencari peluang untuk menentukan lokasi yang cocok untuk didirikan gerai sambal Bu Rudy.
Usaha sambal Bu Rudy ini sudah berjalan selama 24 tahun dan memiliki cabang di Surabaya dan Gresik. Beberapa cabang tersebut antara lain, Kupang Surabaya, Anjasmoro Surabaya, Wahidin Gresik, Dupak Surabaya, dan dua tempat di Pasar Atum Surabaya.
Tak hanya menjual sambal, tapi Lanny mencari peluang dengan menjual produk lain. Dia mencoba menjual makanan dan minuman, cemilan seperti kering kentang, dendeng balado, ikan wader, teri oven,teri kacang, almond crispy, gorengan, kue, hingga permen. Namun, tentunya penjualan terbesar datang dari penjualan sambal miliknya.
Itulah kisah sukses pemilik sambal Bu Rudy. Semoga bisa menginspirasi ya!
Baca juga:
Makan Tak Nikmat Tanpa Sambal, Ini 5 Resep Lezatnya yang Bisa Anda coba!