Kasus pembunuhan sekeluarga di Bekasi memang tergolong sadis. Peristiwa ini menimpa keluarga Nainggolan yang terdiri dari ayah Diperum Nainggolan (38), ibu Maya Boru Ambarita (37), dan kedua anak mereka yaitu Sarah (9) dan Arya (7).
Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini. Mereka masih memburu pelakunya dan menemukan motif dibalik kasus pembunuhan sekeluarga ini.
Berikut ini fakta-fakta terkait peristiwa pembunuhan sadis di Bekasi.
Fakta pembunuhan sekeluarga #1: Terdapat coretan X di tembok
Sumber: CNN Indonesia
Seperti diketahui, keluarga Nainggolan menempati sebuah rumah di daerah Pondok Melati, Bekasi. Mereka juga mengelola sebuah kontrakan yang berada persis di belakang rumah mereka.
Kontrakan tersebut adalah milik kakak dari Diperum, yaitu Douglas Nainggolan. Douglas sendiri menempati salah satu rumah kontrakan di bagian dalam bersama para penghuni kontrakan lainnya.
Jarak antara kamar Douglas dengan kamar korban hanya beberapa langkah saja. Di tembok depan kamar Douglas ditemukan coretan tinta hitam huruf X.
Salah seorang penghuni kontrakan, Jimmy, mengatakan tidak mengetahui secara pasti sejak kapan coretan tersebut ada di depan tembok kamar Douglas. Namun ia membenarkan bahwa kamar tersebut adalah milik Douglas.
Haryo Prasetyo, salah seorang tetangga korban, menduga coretan X itu baru dibuat. Ia curiga sebenarnya target pembunuhan adalah Douglas, pemilik kontrakan sekaligus kakak korban.
“Ini bukan coretan anak-anak yang iseng. Kayaknya memang untuk menandai biar enggak salah kamar,” ujar Haryo.
Fakta pembunuhan sekeluarga #2: Boneka ungu diendus anjing pelacak
Sumber: Detik
Pihak kepolisian mengerahkan anjing pelacak untuk mencari pelaku. Sebelum anjing pelacak dilepas, tampak sebuah boneka didekatkan ke hidung sang anjing sebagai petunjuk.
Boneka tersebut berbentuk beruang berwarna ungu dengan pita pink di lehernya. Selain boneka, anjing pelacak juga mengendus bantal yang berlumuran darah korban.
Fakta pembunuhan sekeluarga #3: Anjing peliharaan korban tidak menggonggong saat kejadian
Salah satu kejanggalan dalam kasus pembunuhan ini adalah anjing peliharaan keluarga yang tidak menggonggong saat majikannya dibantai. Padahal menurut penuturan para penghuni kontrakan, anjing tersebut biasanya selalu menyalak ketika melihat orang yang tak dikenal datang atau hanya sekedar melintas di depan kontrakan.
Anjing tersebut setia menjaga rumah kontrakan di lantai bawah dan selalu menyambut majikannya setelah pulang beraktivitas. Banyak warga yang menduga jika anjing tersebut sudah dibius sebelum pelaku menjalankan aksinya.
Fakta pembunuhan di Bekasi #4: Tidak ada pintu dan jendela yang rusak
Dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), polisi menyatakan tidak ada pintu dan jendela rumah korban yang dirusak atau dicongkel paksa dari luar. Hal ini memunculkan beberapa dugaan yaitu pelaku memiliki kunci rumah korban atau korban yang membukakan pintu karena mengenal pelaku.
Fakta pembunuhan di Bekasi #5: Surat dari anak yang jadi korban pembunuhan sadis
Satu hari sebelum kejadian, salah seorang korban yaitu Maya Boru Ambarita menggunggah di Facebook sebuah foto berisi surat yang ditulis tangan. Surat itu berasal dari anaknya, Sarah, yang juga menjadi korban pembunuhan.
Berikut isi suratnya:
Dari Sarah
Mama dan Papa, maafin Kakak. Kakak sudah bikin Mama dan Papa marah.
Kakak janji tidak akan melawan lagi. Kakak akan nurut sama Mama dan Papa, akan rajin berdoa menyembah, membaca Alkitab, nggak takut lagi sama setan. Kakak akan takut sama Tuhan Yesus.
Makasih Mama dan Papa sudah merawat Kakak dari bayi, balita, anak-anak. Mama sudah capek masak buat Kakak, Papa kerja buat Kakak.
Makasih Mama dan Papa.
Fakta pembunuhan sekeluarga #6: Tidak ada barang berharga yang hilang
Selain tidak ada pintu dan jendela yang rusak, hasil olah TKP menemukan fakta bahwa tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Polisi masih terus mendalami motif pembunuhan sadis ini. Kemungkinan besar motifnya bukanlah terkait ekonomi.
Fakta pembunuhan sekeluarga #7: Jenazah dibawa ke Samosir
Setelah proses autopsi selesai dilakukan, jenazah diserahkan pada pihak keluarga. Mereka akan diberangkatkan ke Samosir dari bandara Soekarno-Hatta menuju Kualanamu.
“Ya, keberangkatan dari Soekarno-Hatta pukul 17.00 WIB dan sampai di Kualanamu, Sumatera Utara nantinya pukul 19.00 WIB,” ucap Farel Nainggolan Lumban Raja, sepupu dari Diperum Nainggolan.
Dari Kualanamu, korban dan seluruh keluarga akan menuju kampung halamannya di Kecamatan Panguruan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kami dari theAsianparent turut berduka dan bersimpati terhadap keluarga korban. Semoga pelaku bisa segera ditangkap dan diadili.
Baca juga:
Pembunuhan sadis sekeluarga di Bekasi, begini kronologinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.