Viral Kasus Pelecehan Anak TK di Pekanbaru oleh Teman Sekelas, Begini Kronologinya

"Anak saya cowok, pelakunya juga cowok!" Sedih dan miris mendengarnya ya, Parents. Begini berita selengkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus pelecehean seksual pada anak-anak kembali terjadi, Parents. Mirisnya, kasus ini terjadi di kalangan anak TK, baik korban maupun pelakunya, tepatnya di salah satu TK Pekanbaru, Riau. Kronologi kejadian pelecehan anak 5 tahun ini dibagikan oleh orangtua korban melalui akun Instagram pribadinya @onynst.

Berikut TheAsianparent merangkumnya untuk Parents.

Kronologi Kejadian Pelecehan Anak TK di Pekanbaru

"Anak saya cowok, pelakunya juga cowok"

Dalam unggahannya, sang Bunda mengungkapkan kekecewaan yang mendalam pada kasus yang menimpa sang buah hati. Bermula dari sang putra  yang terlihat berubah perilakunya, ia dan suami kemudian mencoba mendengarkan pengakuan sang anak. Salah satunya, ia mengatakan bahwa ada yang mengajarinya untuk membuka celana, dalam konteks pelecehan.

Hingga akhirnya, sang anak pun menceritakan detail mengenai kronologi kejadian yang dialami di dapur sekolahnya tersebut. Sedihnya, kejadian tersebut berlangsung berulang kali, Parents.

Melansir Liputan6, sang ayah menceritakan bahwa anaknya tersebut kerap memegang alat vital sendiri. Ia juga tak jarang memperlihatkan alat vitalnya pada orangtuanya. Banyak perilaku yang memang mengarah pada 'pencabulan', Parents.

Masih dalam unggahan sang Bunda, nampak anak pun memiliki perubahan perilaku jadi mudah tantrum.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Cegah Pelecehan Seksual, Sudahkah Parents Mengajarkan Sexual Consent pada Anak?

Tanggapan Pihak Sekolah

Melihat ada perubahan perilaku tak semestinya, sang Bunda pun meminta penjelasan dari pihak sekolah. Rupanya sekolah sang anak memang tidak memiliki CCTV sehingga kejadian tersebut tak terekam.

Menurut sang Bunda, pihak sekolah terkesan 'cuek' dalam menanggapi kasus ini. Tak hanya itu, pihak orangtua terduga pelaku tersebut pun belum memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

"Anak udah menjadi korban, malah saya yang ditekan-tekan kepala sekolah.

Tidak pernah sekalipun orangtua pelaku menghubungi saya," tutur sang Bunda dalam penggalan cerita di unggahannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pengakuan Terduga Pelaku

Sang Bunda pun menceritakan bahwa terduga pelaku sempat diminta keterangan saat dibawa ke PPA. Rupanya Parents, anak tersebut mengaku melakukannya karena terpapar tontonan film tak senonoh yang ada di perangkat orangtua.

"Dari pengakuan pelaku juga dia memperlakukan anak kami seperti itu dikarenakan menonton video porno di HP ayahnya," tutur sang Bunda lagi.

Artikel Terkait: Viral Pelecehan Seksual Tayangan Anak Kinderflix, Ini 5 Faktanya!

Tanggapan Pemerintah Setempat

Melansir Cakaplah.com, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal memberikan tanggapan. Pihaknya mengaku belum menerima adanya laporan tersebut pada Jumat (12/01/2024).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lanjutnya, kejadian tersebut dianggap tak masuk akal. Sebab, ia menilai kejadian tersebut dilakukan anak-anak di bawah umur.

"Apalagi anak TK, anak itu masih jauh di bawah umur, di bawah lima tahun lagi.

Kalau kita ya paling minta sekolah suruh selesaikan. Panggil orangtua dengan orangtuanya," ujarnya.

Artikel Terkait: Angkanya Terus Meningkat, Ini Cara Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

Parents, saat ini kasus telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Laporan tersebut diterima Polsek Tampan pada 21 Desember 2023 lalu.

"Semoga dari kejadian yang menimpa anak kami, para orangtua lebih aware lagi tentang apa yang dialami anak di sekolah, tanpa terkecuali anak TK. Selalu tanyakan apa saja yang mereka lalui di sekolah, belajar apa, main apa, bermain sama siapa," tutur sang Bunda lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demikian kronologi kejadian pelecehan anak TK di Pekanbaru. Sungguh miris dan sedih mendengarnya ya, Parents.

Kita doakan saja ya supaya kejadian ini menemukan titik terang dan keadilan. Besar harapan, kejadian serupa tak terjadi kembali kapan pun dan di mana pun.

****

Baca Juga:

id.theasianparent.com/pelecehan-anak-di-twitter

id.theasianparent.com/pedofil-anak

id.theasianparent.com/pelecehan-seksual-pada-anak

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya