TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Pelaku Vaksin Palsu Merasa Tuntutan 12 Tahun adalah Ujian Tuhan Baginya

Bacaan 4 menit
Pelaku Vaksin Palsu Merasa Tuntutan 12 Tahun adalah Ujian Tuhan Baginya

Pelaku vaksin palsu telah mendengar tuntutan jaksa penuntut umum dalam sidang yang digelar di PN Bekasi. Reaksi pelaku ini undang kemarahan para orangtua.

Terdakwa pelaku vaksin palsu pasangan suami istri (pasutri) Hidayat Taufiqurrahman dan Rita Agustina dituntut vonis 12 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum yang juga Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Bekasi, Andi Adikawira di Pengadilan Negeri Bekasi pada Senin (5/3/2017).

“Astaghfirullahal a’dzim… Begitu besar ujian yang menimpa saya,” teriak Rita, pembuat vaksin palsu histeris usai Jaksa membacakan tuntutan tersebut.

Teriakan histeris Rita gagal ditenangkan oleh sang suami. Berkali-kali juga, ia memohon ampunan dan menangis sesenggukan atas apa yang menimpanya.

“Anak-anak saya masih kecil-kecil semua. Saya takut jika mereka dibesarkan tanpa saya…” sesalnya.

Selain dituntut selama 12 tahun, pasangan ini juga diminta membayar denda masing-masing Rp 300 juta yang dapat diganti dengan enam bulan hukuman penjara.

Pasutri tersebut dituntut selama 12 tahun karena dianggap dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar. Adapun vaksin yang dipalsukan adalah jenis Pediacel, Tripacel, Engerix B, Havrix 720, dan Tuberculin.

Hidayat dan Rita telah memproduksi vaksin palsu sejak 2010 hingga Juni 2016 di rumahnya di Perumahan Kemang Pratama Regency, Jalan Kumala II Blok M29 RT 9 RW 35, Rawalumbu, Kota Bekasi. Selama enam tahun itulah, daya imun tubuh bayi dan anak-anak dipertaruhkan karena konsumsi vaksin palsu yang membahayakan kesehatan mereka.

Tuntutan tersebut sesuai dengan dakwaan primer melanggar pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Kendati masih berupa tuntutan dan terdakwa masih bisa mengajukan nota pembelaan kepada majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi Merver Pandiangan, Rita tak bisa menutupi kepanikannya atas tuntutan tersebut.

Untuk memenangkan persidangan, Jaksa telah memanggil saksi dari kepolisian, Badan POM, Kemenkes, Ahli Pidana, PT. Biomarma, PT. Aventis, GSK, perusahaan swasta, dan sejumlah terdakwa yang menjadi saksi.

Saking shocknya, Rita nyaris pingsan setelah persidangan. Bahkan Tempo juga menulis bahwa para jaksa yang lain meminta Rita untuk beristigfar atas semua yang telah menimpanya.

Bacaan terkait: Lakukan 5 langkah ini agar terhindar dari vaksin yang palsu.

Namun, ungkapan Rita yang menyatakan bahwa apa yang menimpa ia adalah ujian disambut dingin oleh netizen. Terutamanya oleh para ibu yang merasa marah atas kasus vaksin palsu ini.

Pembuat vaksin palsu: “Begitu besar cobaan ini.”
Mba, malsuin vaksin terus dihukum mah bukan cobaan, tp konsekuensi. https://t.co/4WqgpzEP8t

— Dian Onno (@DianOnno) March 7, 2017

Maaf saya susah simpati gitu sama orang yang demi uang membahayakan kesehatan dan jiwa anak-anak kecil. — Dian Onno (@DianOnno) March 7, 2017

 

ANAK ANAKNYA MASIH KECIL? YANG LO KASIIN VAKSIN PALSU KURANG KECIL APA?? OTAK UDANG! pic.twitter.com/u4NMh9ahUH

— aurelia carisa (@chawrelia) March 7, 2017

 

Fuck you, Mbak! Playing victim bilang anak masih kecil! Lah gimana dgn anak2 yg ga punya imunitas gara2 vaksin palsu lo? https://t.co/2P6roZw0Z4

— gilang ramayani (@sighie) March 6, 2017

Detik mencatat 15 terdakwa lain selain Hidayat dan Rina yang juga dituntut oleh Jaksa. Berikut daftar tuntutan lainnya:

  1. Seno 9 tahun denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan
  2. Manogu Elly Novita 10 tahun denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan
  3. Irnawati 12 tahun denda Rp 100 juta 3 bulan kurungan
  4. Thamrin alias Erwin 9 tahun denda Rp 300 juta subsider kurungan 3 bulan.
  5. Kartawinata alias Ryan 10 tahun denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan
  6. H. Syafrizal & Iin Sulastri 12 tahun Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan.
  7. Nuraini 12 tahun denda Rp 200 juta subsider kurungan 3 bulan.
  8. Sugiyati alias Ugik 8 tahun denda 50 juta subsider 2 bulan
  9. Nina Farida, 10 tahun
  10. Suparji 10 tahun
  11. Agus Priayanto 12 tahun denda Rp 300 juta subsider 10 bulan
  12. M. Syahrul Munir 10 tahun denda Rp 1 Miliar subsider 10 bulan kurungan
  13. Sutarman bin Purwanto, 10 tahun denda Rp 1 miliar subsider 10 bulan kurungan.
  14. Mirza 10 tahun denda Rp 1Miliar
  15. Sutanto bin Muh 5 tahun denda Rp 300 juta subsider 5 bulan.

Beredarnya vaksin palsu memang membawa kemarahan tersendiri bagi orangtua. Apalagi beberapa tenaga kesehatan dan rumah sakit resmi ikut mengedarkannya. Padahal, risiko yang ditanggung oleh anak bisa sangat berat.

Semoga tuntutan jaksa ini bisa segera menjadi putusan hakim agar pelaku bisa mendapatkan balasan setimpal atas kejahatannya merusak kesehatan anak-anak Indonesia.

 

Baca juga:

Waspada, Vaksin Palsu Bisa Bahayakan Kesehatan Balita

 

Cerita mitra kami
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Pelaku Vaksin Palsu Merasa Tuntutan 12 Tahun adalah Ujian Tuhan Baginya
Bagikan:
  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti