Pada Rabu 27 Februari 2019 lalu, presenter cantik Maya Septha melahirkan anak ketiganya bersama Krisna Wardhana Sidarta. Anak ketiga mereka tersebut berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Davinka Sidarta. Kini, Maya Septha masih berusaha menjadi pejuang ASI meskipun memiliki kondisi puting datar atau flat nipple.
Ini kisahnya!
Maya Septha kembali belajar cara mengurus bayi dan menjadi pejuang ASI
Kehadiran Davinka di dunia tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga kecil Maya Septha dan Krisna Wardhana Sidarta. Namun terlepas dari semua kebahagiaan tersebut, wanita berusia 32 tahun ini mengaku harus kembali belajar cara mengurus bayi.
Hal tersebut diungkapkan dalam unggahan di akun Instagramnya, Jumat (1/3).
“Terus terang udah lupa rasanya punya bayi. Kecil banget ya gemes. Udah lupa rasanya pasca operasi. Gatal-gatal, mual-mual, efek bius. Muntah 3x kemarin. Besoknya udah disuruh jalan dari tempat tidur dan mandi sendiri hoho pedes-pedes gimana gitu caesar ketiga“.
Menurut Maya, salah satu hal penting yang harus ia pelajari kembali ialah tentang cara memberi ASI. Meskipun kini ia telah memiliki tiga orang anak tetapi ia mengaku harus belajar dari nol lagi.
“Belajar ASI lagi dari awal. Dibangunin untuk nyusuin 2-3 jam sekali. Lecet, berdarah-berdarah, bengkak. Davinka pinter nyusunya hebat. Tapi bobo terus hahaha dan udah lupa rasanya dikunyah baby.
Dari pengalaman pas Kathleen yang ASI tersumbat di awal-awal menyusui keluar ASI padat kayak mentega campur darah, kali ini aku pinteran panggil ibu pijat laktasi buat antisipasi. So far ngga kejadian begitu sih walaupun tetap penuh perjuangan.
Baru 3 hari ni jadi ibu anak tiga. Belajar dari nol lagi. Doain ya. Im blessed,” ujar Maya.
Alami puting datar saat menyusui, Maya Septha tetap semangat menjadi pejuang ASI
Perjuangan Maya untuk dapat menyusui ketiga anaknya ternyata tidak main-main. Maya harus berjuang lebih keras karena salah satu payudaranya mengalami puting datar atau flat nipple.
Tidak hanya mengalami puting datar, payudara Maya tersebut juga pernah mengalami penyumbatan, lecet, berdarah, dan luka. Saat menyusui anak keduanya, Kathleen, ia harus melalui rasa sakit yang luar biasa karena penyumbatan terjadi seperti mentega yang bercampur darah.
Untuk mengatasi hal itu, Maya telah memanggil ibu pijat laktasi lebih awal untuk antisipasi. Selain itu ia juga menggunakan nipple former atau nipple puller setiap sebelum menyusui agar puting payudaranya keluar.
Artikel terkait: Bisakah Bayi Menyusu pada Payudara Puting Rata?
Menjadi pejuang ASI, ini curhat Maya Septha soal masalah menyusui
Berikut adalah curahan hati Maya Septha saat menjadi pejuang ASI:
“Nyusuin sambil puting lecet, kemarin sampe berdarah, jadi darah mati. Eh akhirnya tadi sempet copot lukanya karena dikunyah Davinka. Oh sungguh wadiwaw rasanya.
Ohiya, aku ada kondisi flat nippel ya sebelah puting masuk. Jadi dari anak pertama kendalanya mereka lebih sulit nyusu di PD (payudara) yang itu. Nah yang aku cerita lecet berdarah juga yang itu.
Kalo bentuk puting normal mungkin lebih nggak drama asal pelekatan (latch on) nya dan posisinya benar. Goodluck yaa #pejuangASI.
Dan pijat laktasi alias pijat ASI itu menurut aku bantu sih.. Kalau dulu biasanya aku 2 minggu setelah caesar karena aturan mereka begitu. Tapi berhubung waktu Keke aku horor penyumbatan kayak mentega campur darah di hari-hari pertama.
Kali ini aku udah siap-siap panggil ibu pijatnya ke RS dari hari kedua. Soalnya menurut aku yang berat dan drama itu kan awal-awalnya. Kalo udah 2 minggu biasanya udah lancar kita adaptasinya.
Kalau bentuk puting masuk bisa nyusuin gak? BISA. Bisa dibantu pakai nipple former atau nipple puller setiap sebelum menyusui supaya bentuknya keluar.
Tapi ya perlu usaha lebih aja,” cerita Maya.
Tips menyusui ala Maya Septha untuk pejuang ASI lainnya
Meski memiliki masalah dengan payudara tetapi Maya tetap semangat untuk dapat memberikan ASI secara ekslusif untuk ketiga anaknya. Menurutnya banyak tidaknya ASI yang keluar adalah masalah hormonal.
Ia percaya dengan makanan yang bergizi tinggi, protein, istirahat, perasaan yang bahagia maka produksi ASI akan lancar. Oleh karena itu, ia berpesan untuk para ibu yang memiliki puting datar sepertinya agar tidak berkecil hati.
“Saya selalu bilang ke diri saya sendiri: Saya ibunya. Apapun yang anak saya butuh pasti saya sanggup sediakan. Positive thinking aja ya Moms. ASI kita cukup, nanti juga banyak.
Awal-awal memang bayi butuhnya enggak banyak kok. Lambungnya masih kecil banget. Nanti seiring kebutuhan si baby bertambah, ASI kita juga nambah. Pasti bisa.
Jangan berkecil hati buat yang flat nipple,” ungkapnya.
Maya pun memberikan sedikit tips menyusui untuk para pengikutnya di instagram:
- Telinga dan bahu bayi harus sejajar
- Perut bayi menempel dengan perut ibu
- Bibir bawah bayi menyembul kayak lagi cemberut gitu
- Ada jeda diam diantara hisapan bayi. Misalnya satu atau dua, tiga, dan empat stop. Kalau dia hisap terus tidak ada jeda artinya ngempeng
- Pipinya mengembung
***
Itu dia pengalaman Maya Septha sebagai pejuang ASI yang ingin selalu memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, meski menghadapi berbagai masalah saat menyusui. Semoga semangatnya bisa menginspirasi kita semua.
Baca juga
Maya Septha melahirkan anak ketiga, ini detik-detik kisah persalinannya
Sedang mencari pompa ASI elektrik yang cepat dan bebas repot? Klik untuk pilihan produk terbaiknya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.