“Sudah sebulan belakangan ini saya merasakan payudaya yang nyeri, rasanya tidak nyaman. Saya juga khawatir kalau rasa nyeri yang timbul ini merupakan salah satu tanda ada yang tidak beres dengan payudara saya,” ujar Ririn, seorang ibu muda yang kini beruai 28 tahun.
Payudara nyeri merupakan kondisi umum yang sering dialami perempuan. Saat merasakannya, tidak sedikit perempuan yang merasa was-was. Bertanya-tanya apakah nyeri payudara yang dialami merupakan gejala penyakit? Kanker payudara, misalnya.
Padahal, Spesialis Kandungan dan Kebidanan di Willoughby Hills Family Health Center, Cleveland Clinic, Diane Young mengatakan bahwa kebanyakan kasus kanker payudara justru tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
Perlu diketahui bahwa penyebabnya rasa nyeri di area sensitif perempuan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Nyeri yang berasal dari payudara atau jaringan di sekitarnya ini juga dikenal sebagai mastalgia.
Dapat meliputi nyeri payudara, rasa terbakar yang tajam atau sesak di jaringan payudara. Rasa sakitnya bisa konstan atau hanya terjadi sesekali.
Biasanya rasa nyeri ini akan muncul ketika seorang perempuan memasuki periode menstruasi, mengalami perubahan horman saat sedang hamil, atau faktor lainnya.
Agar tidak menyebabkan komplikasi, Anda perlu mengetahui cara mengatasi nyeri payudara.
Artikel terkait: Perbedaan Mastitis dan Kanker Payudara
Gejala nyeri payudara
Medical News Today menjelaskan nyeri payudara biasanya diklasifikasikan sebagai “siklik” (siklus) atau “non-siklik” (non-siklis).
Gejala nyeri payudara siklis, di antaranya:
- Rasa sakit datang secara siklis, sama seperti siklus menstruasi.
- Payudara terasa lebih lunak.
- Pasien menggambarkan rasa sakit itu seperti rasa sakit yang parah dan tumpul. Beberapa wanita menggambarkannya sebagai rasa sakit dengan berat, sementara yang lain mengatakan itu seperti rasa sakit menusuk atau terbakar.
- Pembengkakan payudara
- Payudara bisa menjadi bergerenjal (bisa terdapat benjolan).
- Nyeri dirasakan pada kedua payudara, terutama bagian atas dan luar.
- Rasa sakit bisa menyebar ke ketiak.
- Sakit menjadi lebih intens beberapa hari sebelum periode dimulai.
- Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat mulai beberapa minggu sebelum menstruasi.
- Lebih cenderung memengaruhi wanita yang lebih muda. Wanita pasca menopause mungkin mengalami nyeri yang serupa jika mereka menggunakan HRT (terapi penggantian hormon).
Artikel terkait: 3 Jenis benjolan di payudara yang tidak berbahaya, kenali tanda-tandanya!
Sedangkan gejala nyeri payudara non-siklikal adalah :
- Memengaruhi hanya satu payudara, biasanya hanya dalam sebagian kecil payudara, tetapi dapat menyebar ke seluruh dada.
- Lebih umum dialami wanita pasca-menopause.
- Sakitnya tidak datang dan pergi dalam siklus menstruasi.
- Rasa sakitnya bisa terus menerus atau sporadis.
- Mastitis – jika rasa sakit disebabkan oleh infeksi di dalam payudara, wanita tersebut mungkin mengalami demam, merasa sakit (malaise), beberapa pembengkakan dan nyeri payudara dan daerah yang sakit mungkin terasa hangat.
- Nyeri ekstramammary – nyeri yang terasa seolah-olah sumbernya ada di payudara, tetapi di tempat lain.
Penyebab nyeri payudara
Sayangnya, penyebab pasti nyeri payudaya tidak selalu diketahui dengan pasti, meskipun begitu ada beberapa faktor yang dapat dikaitkan dengan timbulnya rasa nyeri payudara:
- Refluks asam.
- Alkoholisme hingga menyebabkan kerusakan hati.
- Angina.
- Kecemasan, stres, dan depresi.
- Tumor payudara jinak.
- Mastitis
- Kanker payudara.
- Kista payudara.
- Trauma payudara – misalnya operasi payudara sebelumnya.
- Menyusui – kemungkinan infeksi.
- Spondylosis / radikulopati servikal dan toraks.
- Penyakit arteri koroner.
- Costochondritis.
- Nyeri payudara siklis.
- Asupan kafein.
- Fibromyalgia.
Cara mengatasi nyeri payudara
Jika Bunda mulai merasa nyeri pada area payudara, sda beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman, yaitu dengan 5 cara di bahwa ini :
1. Menggunakan bra yang nyaman
Coba perhatikan, bagaimana dengan ukuran bra yang Bunda kenakan? Bra yang pas, tidak kebesaran ataupun tidak kekecilan sebenarnya bisa membantu meredakan sekaligus mencegah nyeri payudara.
2. Kompres air hangat
Mengompres dengan air panas atau dingin juga menjadi salah satu cara mengatasi nyeri payudara. “Banyak pasien saya yang merasakan dirinya lebih baik dengan mengompres,” kata dokter kebidanan dan kandungan, Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat, Lee Shulman.
3. Perhatikan asupan makanan
Peneliti dari Johns Hopkins Medicine menyarankan untuk memerhatikan asupan kafein setiap hari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memotong kafein dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman, terutama bagi wanita yang memiliki jaringan payudara fibrokycstic (benjolan atau gumpalan pada payudara).
Selain itu pastikan agar mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya vitamin E bisa mengurangi rasa nyeri tersebut.
4. Manfaatkan kubis atau kol
Jika rasa nyeri yang timbul disebabkan karena Bunda sedang menyusui dan payudara sedang ‘penuh’, salah satu cara untuk membantu meredakan rasa nyeri payudara dengan menggunakan kubis.
Cucilah kubis kemudian masukkan ke dalam pendingin dan diamkan selama kurang lebih satu jam. Setelah dingin, ambil dua lembar kubis dan masukkan ke dalam bra. Ketika kubis sudah tidak terasa dingin, gantilah dengan yang dingin. Lakukan hingga rasa nyeri berkurang.
5. Oleskan minyak primrose
Meski perdengar asing, menurut Mayo Clinic mengoleskan minyak ini bisa meredakan nyeri di payudara.
6. Stop merokok
Mengatasi nyeri payudara dengan menghindari rokok juga disarankan oleh para ahli.
7. Tetap berolahraga
Jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa nyeri pada payudara lantaran olahraga memproduksi endorphin, pembunuh rasa sakit alami di tubuh kita.
Olahraga juga meningkatkan oksigen di darah dan sirkulasi di dalam tubuh yang bisa membuat tubuh merasa segar.
Namun, jika Bunda merasa khawatir dan ingin mastikan apa yang menyebabkan rasa nyeri timbul, tak ada salahnya untuk melakukan konsultasi dengan dokter sehingga bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: Medical News Today, healthline, mayo clinic
Baca juga:
Payudara terasa nyeri apakah berbahaya? Kenali penyebabnya berikut ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.