Tak selamanya proses menyusui itu berjalan lancar, adakalanya Bunda merasakan kendala seperti ASI yang tersumbat. Akibatnya, payudara keras dan sakit saat menyusui karena ASI tersumbat.
Agar proses menyusui nyaman kembali, sebaiknya ketahui dulu ciri-ciri ASI tersumbat dan cara mengatasi payudara keras dan sakit saat menyusui ini.
Artikel terkait: 12 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara Ibu Menyusui, Apa Saja?
Apa Itu ASI yang Tersumbat?
ASI tersumbat terjadi saat saluran susu tersumbat atau terhalang. Inilah yang membuat ASI sedikit atau tidak mengalir saat bayi menyusu atau ketika Bunda memompa ASI.
Hal ini sering terjadi ketika ibu memproduksi ASI lebih banyak dari jumlah normal. Biasanya ASI tersumbat bisa hilang dalam beberapa hari tanpa Anda melakukan apa pun.
ASI bisa menumpuk di saluran susu jika ada masalah di area tersebut, seperti peradangan di jaringan lunak maupun pembuluh darah di sekitar. Saluran yang tersumbat inilah yang biasanya menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan di payudara, terutama ketika Bunda menyusui si Kecil.
Artikel terkait: 6 Cara Mengencangkan Payudara setelah Menyusui, Busui Sudah Coba?
Apa Itu Ciri-ciri ASI Tersumbat?
Tanda utama ASI yang tersumbat ialah rasa sakit dan bengkak di payudara. Ada pun beberapa gejala lain yang bisa dialami yaitu:
- Nyeri saat menyusui maupun saat menggunakan pompa ASI
- Payudara terasa panas saat dipegang
- Payudara nyeri saat disentuh atau bergesekan dengan pakaian
- Munculnya milk blister atau lepuhan pada puting maupun sekitar payudara, ditandai adanya titik putih seperti jerawat
- ASI yang keluar menjadi sedikit, bayi bisa menangis, rewel, dan menolak menyusu.
Payudara Mengeras saat Menyusui, Apakah Berbahaya?
Payudara yang mengeras di masa Bunda menyusui sebetulnya merupakan hal umum yang kerap dialami dan bukanlah hal yang berbahaya. Penyebab utama payudara membengkak dan mengeras ialah karena ASI yang tersumbat tadi.
Selain itu, ASI yang tersumbat bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti:
- Produksi ASI yang berlebih, dibandingkan yang diminum oleh bayi
- Pengosongan payudara yang tidak maksimal dan terlalu sering berganti sisi payudara saat menyusui
- Frekuensi menyusui yang kurang karena perubahan rutinitas atau menyusui yang kurang teratur
- Faktor kelelahan karena kurangnya istirahat dan stres
- Kurang mencukupi kebutuhan zat gizi dan air putih
- Payudara tertekan karena posisi tidur
- Penggunaan bra yang terlalu ketat atau kurang pas.
Bila ditangani dengan tepat, sebetulnya kondisi ini bisa sembuh dengan baik. Namun, pastikan Bunda cepat mengatasinya sebelum terjadi infeksi atau berkembang menjadi mastitis.
Artikel terkait: 11 Perlengkapan Menyusui Pilihan di 2024, Sudah Punya yang Mana?
Bagaimana Mengeluarkan ASI dari Payudara yang Membengkak?
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengeluarkan ASI dari payudara yang membengkak, berikut tahap-tahapnya.
- Lepaskan bra sepenuhnya sebelum menyusui.
- Pijat lembut payudara atau tempelkan kain hangat atau mandi air hangat sebelum menyusui untuk membuat memperlancar aliran ASI.
- Susui bayi dari payudara yang mengalami pembengkakan terlebih dahulu.
- Saat menyusui, pijat payudara dari arah dinding dada ke arah puting untuk membantu aliran ASI.
- Jika diperlukan, perah payudara dengan tangan agar lebih nyaman setelah menyusui.
- Setelah menyusui, gunakan kompres dingin untuk mengurangi inflamasi.
Artikel terkait: 10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
Bagaimana Cara Mengatasi Payudara Keras dan Sakit Saat Menyusui?
Pada saat mengalami, nyeri yang dialami ibu menyusui mungkin bervariasi, tergantung keparahan dan toleransi rasa sakit. Namun, tentu payudara keras dan sakit saat menyusui ini akan menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu proses menyusui.
Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknya mengetahui beberapa tatalaksana yang bisa dilakukan untuk mengatasi payudara keras dan sakit saat menyusui, yakni:
- Tetap tenang dan tidak panik berlebihan saat mengalaminya, sebab stres bisa memperburuk kondisi
- Mengosongkan payudara secara maksimal, bisa dengan menyusui bayi lebih sering atau memompa ASI
- Mengonsumsi makanan gizi seimbang dan perbanyak minum air putih
- Coba kompres dengan air dingin atau air es untuk sedikit meredakan nyeri
- Melakukan perah tangan dengan teknik marmet
- Mengonsumsi pelancar ASI dengan kandungan Lecithin yang sudah tersertifikasi
- Istirahat yang cukup dan hindari stres yang berlebihan.
Bila beberapa tips di atas masih belum bisa meredakan gejala, sebaiknya Bunda mempertimbangkan melakukan pijat laktasi oleh bidan, dokter laktasi, maupun terapis lain yang sudah tersertifikasi.
Jika tak kunjung mereda, Bunda bisa berkonsultasi secara langsung untuk pengobatan oral. Jika saat pemeriksaan dokter mendiagnosis mastitis, biasanya antibiotik dan pereda nyeri akan diberikan untuk meredakan gejalanya.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat. Semangat mengASIhi, bun!
***
Baca Juga:
6 Aturan Pakai Bra Saat Menyusui, Bikin MengASIhi Aman dan Nyaman
Infografik: Frekuensi dan Durasi Menyusui Bayi Baru Lahir
Amankah Menyusui Sambil Tiduran? Cek Penjelasannya di Sini, Bunda!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.