Terdapat beragam cara memerah ASI yang dapat Bunda pilih sesuai keinginan. Namun di antara pilihan tersebut, metode memerah ASI dengan teknik marmet bisa Bunda pertimbangkan untuk dilakukan.
Teknik marmet merupakan metode memerah ASI dengan menstimulasi payudara dan memijatnya memakai tangan. Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Chele Marmet dari Lactation Institute.
Memerah ASI dengan metode marmet paling sering diterapkan oleh busui. Pasalnya, metode marmet bisa merangsang payudara memproduksi ASI lebih banyak, sehingga ASI yang keluar lebih optimal.
Selain itu, metode marmet merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk memerah ASI menggunakan tangan. Sebab, metode ini layaknya meniru tindakan bayi yang sedang menyusui.
Menurut Andie Schwartz, M.Ed., RD, LDN, CLC dijelaskan dalam situs Happy Family Organics, metode marmet dianggap aman untuk dilakukan. Dapat meminimalisasi risiko kerusakan pada jaringan payudara, memar, atau bahkan luka bakar pada kulit area payudara.
Persiapan sebelum memerah ASI dengan teknik marmet
Ada baiknya sebelum memerah ASI menggunakan tangan, Bunda harus menyiapkan berbagai hal. Seperti mencuci tangan hingga bersih dan menyiapkan wadah penyimpanan ASI yang bersih.
Untuk wadah penyimpanan ASIP, Bunda bisa memakai langsung botol dan kantong ASIP. Namun, untuk menghindari ASI tumpah, lebih baik memilih cangkir ASIP yang memiliki mulut lebih lebar.
Kemudian cari tempat yang nyaman untuk memerah ASI, karena tempat pun dapat membantu menghasilkan ASI yang banyak. Apabila Bunda sedang jauh dengan anak, bisa juga sambil melihat foto anak untuk membantu merangsang aliran ASI.
Cara memerah ASI menggunakan teknik marmet
Bagi Bunda yang ingin mencoba menggunakan teknik marmet untuk memerah ASI, tapi masih bingung bagaimana caranya, tetap tenang Bun, jangan khawatir. Dilansir dari situs Medela, inilah cara memerah ASI dengan metode marmet yang dapat Bunda lakukan.
Mengosongkan kelenjar susu
1. Posisikan ibu jari di atas puting susu, jari telunjuk dan jari tengah di bawah puting susu.
- Letak jari telunjuk dan tengan di bawah puting sekitar 1-2 inchi, tidak harus di tepi luar areola.
- Pastikan jari tersebut membentuk huruf “C”, serta posisi jari tepat dengan kelenjar susu.
- Hindari menangkup payudara.
2. Dorong langsung ke dinding dada.
- Hindari meregangkan jari.
- Untuk payudara ukuran besar, angkat terlebih dahulu lalu dorong ke dinding dada.
3. Dorong ke depan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan. Gerakan ini dapat menekan dan mengosongkan kelenjar susu tanpa melukai jaringan payudara yang sensitif.
4. Ulangi terus-menerus untuk mengosongkan kelenjar susu sepenuhnya.
5. Putar posisi ibu jari dan jari lain searah jarum jam untuk memerah kelenjar susu lainnya. Pastikan untuk menggunakan kedua tangan di setiap payudara.
Gerakan yang harus dihindari
1. Jangan meremas payudara, karena dapat menyebabkan memar.
2. Meletakkan tangan di atas payudara, karena dapat menyebabkan luka bakar pada kulit yang sensitif.
3. Hindari menarik puting yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Adakah kekurangan memerah ASI dengan tangan?
Meski memiliki banyak kelebihan, memerah ASI menggunakan tangan seperti teknik memerat juga memiliki kekurangan. Contohnya dapat menyebabkan kelelahan bagi ibu dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan ASI yang banyak.
Hal ini membuat para busui mulai beralih menggunakan alat bantu seperti pompa ASI. Maka dari itu, jika Bunda ingin memerah ASI dengan tangan, harus siap untuk bersabar dan menerima risiko jika merasa kelelahan.
Nah, Bunda, itulah informasi terkait memerah ASI menggunakan teknik marmet dan semoga bermanfaat.
Tak luput, semoga setelah ini Bunda tetap memberikan ASI eksklusif pada si kecil, hingga usianya 2 tahun.
Baca juga :
5 Kesalahan Saat Memerah ASI yang Membuat Hasil Perah Sedikit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.