Mengharukan! Seorang Istri Bangun Patung Marmer untuk Kenang Mendiang Suaminya

Jika biasanya patung marmer dijadikan barang antik untuk memperindah ruangan, tidak demikian dengan yang dilakukan seorang istri ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbicara tentang cinta sejati, mungkin kita akan teringat pada kisah di balik monumen Taj Mahal. Monumen yang termasuk keajaiban dunia itu dibangun oleh Raja Shah Jahan untuk mengenang istrinya Mumtaz Mahal. Namun, ada kisah terbaru yang juga menyita perhatian, yaitu seorang istri yang membangun patung marmer untuk mengenang mendiang suaminya.

Lantaran dianggap tak lazim, kisah tersebut menjadi sorotan publik. Melansir Odditycentral.com, seorang wanita India yang kehilangan suaminya dalam kecelakaan mobil tragis bertahun-tahun lalu telah membangun sebuah kuil kecil untuk menghormati sang suami. Ia juga membangun dan memuja patung marmer mendiang orang yang ia kasihi itu. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Artikel terkait: Tragis! Baru 5 menit menikah, pasangan ini tewas karena kecelakaan

Kisah Istri Bangun Patung Marmer untuk Kenang Mendiang Suami

Kuil yang dibangun Padmavathi untuk mendiang suaminya

Ialah Padmavathi, seorang wanita yang tinggal di distrik Prakasam, Andhra Pradesh, India, telah mendapatkan banyak perhatian setelah dilaporkan bahwa dia membangun sebuah kuil kecil untuk menghormati mendiang suaminya. Tak sampai di situ saja, Padmavathi juga membuatkan patung marmer putih yang dipahat serupa sang suami.

Keputusan Padmavathi untuk melakukan hal yang tak lazim itu rupanya bermula dari mimpi. Ia mengaku bahwa suaminya, Gurukula Anki Reddy, muncul dalam mimpinya segera setelah kematiannya, pada tahun 2007 silam. Sang suami kemudian memintanya untuk membangunkan sebuah kuil.

Lantaran ingin menghormati keinginan sang suami, Padmavathi pun membangun kuil yang dilengkapi dengan patung marmer. Ia juga kerap beribadah di kuil tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Padmavathi juga mengatakan bahwa dia tumbuh besar melihat ibunya memuja mendiang ayahnya. Ia pun memutuskan untuk mengikuti jejak sang ibu setelah suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan maut. 

Sebuah video yang menunjukkan Padmavathi tengah melakukan pemujaan kepada patung suaminya itu kemudian tersebar luas dan menghebohkan jagat media sosial. Banyak orang terkesan dengan kisah cinta mereka dan pengabdian wanita itu kepada mendiang suaminya.

Pada akhir pekan dan malam purnama, Padmavathi membacakan doa khusus dan membagikan makanan kepada penduduk setempat atas nama suaminya. Kabar tentang kuil uniknya lalu tersebar di masyarakat. Kini, penduduk sekitar juga datang ke kuil tersebut untuk berdoa.

Sedih dan Selalu Terkenang Pasangan yang Telah Tiada, Wajarkah?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apa yang dilakukan Padmavathi memang terbilang sangat tidak umum. Gerakan semacam itu bahkan sebelumnya tidak pernah terdengar di India.

Masing-masing orang tentu punya cara sendiri untuk mengenang pasangan hidupnya yang telah meninggal dunia. Selalu teringat akan mendiang pasangan pada dasarnya adalah hal yang sangat wajar. Apalagi, bagi suami istri yang telah hidup bersama selama bertahun-tahun.

Kehilangan pasangan hidup yang dicintai secara umum akan terasa sulit untuk dilalui. Ini adalah fase hidup yang cukup berat dan menguras emosi. Maka berduka dan bersedih adalah ekspresi perasaan yang justru sangat dibutuhkan dalam proses pemulihan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi kaum perempuan, kehilangan suami bahkan bisa menjadi beban tersendiri. Selain mungkin kondisi finansial keluarga yang goyah, lingkungan sosial kerap memandang status janda dengan konotasi negatif.

Artikel terkait: Bak Pasangan Sehidup Semati, Suami Istri Ini Meninggal dalam Waktu Berdekatan

Kuncinya Adalah Penerimaan

Menurut pandangan psikologi, seseorang yang kehilangan pasangan hidup akan melalui beberapa tahap kesedihan atau stages of grief. Melansir laman Sehatq, proses ini dimulai dari fase denial atau penyangkalan hingga tahap acceptance atau penerimaan.

Tahap denial atau penyangkalan merupakan reaksi yang sangat wajar. Ini sebenarnya juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dari situasi kehilangan yang tengah dihadapi.

Artikel terkait: Mengharukan! Driver Ojol Beli Laptop Bekas buat Anak dari Hasil Mengumpulkan Uang Tip

Setelah tahap denial, umumnya dilanjutkan dengan anger atau marah. Hal ini bisa terjadi karena diri belum mampu menerima dan menghadapi peristiwa kehilangan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan tahap bargaining atau menawar di mana seseorang melontarkan pengandaian. Misalnya, “Andai saja aku tidak terlalu sibuk, mungkin pasanganku tidak akan pergi”.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikutnya adalah tahap depression atau depresi. Faktanya, ada tipe depresi yang sifatnya lebih pribadi, di mana seseorang mungkin menjauhkan diri dari orang lain untuk dapat mengatasi duka tersebut.

Terakhir adalah penerimaan. Pada tahap ini bukan berarti seseorang sudah benar-benar bahagia, tetapi akhirnya ia mampu menerima kenyataan yang ada. Ia mungkin masih merasa sedih, tetapi ia belajar untuk hidup dengan situasi kini dan mencoba keluar dari fase kehilangan.

****

Parents, itulah kisah seorang istri yang membangun patung marmer untuk mengenang mendiang suaminya. 

Baca juga:

10 Cara Berbaikan dengan Pasangan setelah Bertengkar

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan Sulit Diajak Berubah? Ini 5 Hal yang Harus Anda Lakukan

Kekurangan Pasangan, Haruskah Selalu Ditutupi?

Penulis

Titin Hatma