Di tengah maraknya isu penipuan dan orang-orang yang seakan berlomba memamerkan ‘kehidupan yang sempurna’ di media sosial, Anda mungkin menjadi skeptis dan menilai bahwa dunia baru ini benar-benar gila. Namun mari tidak putus asa bahwa masih ada manusia berhati mulia, seperti kisah Pastor Lee selamatkan bayi berikut ini.
Ini bukan kisah yang baru. Namun sempat ramai pada tahun 2019. Ada seorang pastor di Korea Selatan yang muncul dalam tayangan video Asia One berjudul jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia “Seorang Laki-laki Korea Menyelamatkan Lebih Dari 1500 Bayi yang Dibuang”. Video tersebut diunggah pada 6 Juli 2019.
Artikel terkait: 5 Hikmah di Balik Kisah Hidup Marshanda
Kisah Pastor Lee Selamatkan Bayi
Nama aslinya Lee Jong Rak. Ia adalah seorang pastor sebuah gereja di Nangok, sebuah kawasan tempat kelas pekerja di Seoul.
Pastor Lee menyediakan tempat berbentuk kotak yang menyatu dengan bangunan gereja. Tempat tersebut dinamakan baby box, dimana bayi-bayi yang tak diinginkan oleh orangtuanya akan diletakkan.
“Saat membuka pintu babybox, berat badan bayi akan membuat bel otomatis langsung bunyi. Bayi itu pun akan mendapat respons dari petugas yang datang dalam waktu 10 detik. Akan ada satu petugas yang keluar,” cerita pastor Lee dalam video.
Bayi yang diletakkan di dalam babybox adalah bayi yang tidak dapat dirawat oleh keluarga kandungnya dan tidak memiliki akta kelahiran. Tak sedikit pula bayi yang dilahirkan oleh ibu tunggal.
“Banyak bayi yang dibuang oleh masyarakat Korea Selatan karena undang-undang baru yang bertujuan melindungi hak-hak anak, justru memicu peningkatan jumlah bayi yang dibuang tanpa dokumen. Undang-undangnya soal proses adopsi lebih transparan dan mengharuskan orangtua mendaftarkan bayi yang baru lahir jika akan diberikan,” ujarnya.
Pastor Lee mengaku, sudah ada 1500 lebih bayi yang masuk ke babybox-nya itu. Jumlah tersebut didapatkan hanya dalam rentang waktu 10 bulan.
Artikel terkait: Kisah Fahri Skroepp, Bocah Galau yang Putus Sekolah karena Difitnah Mencuri
Kisah Pilu di Balik Buah Hati yang Tak Diinginkan
Beragam cerita pilu melatarbelakangi ditaruhnya bayi-bayi tak diinginkan di dalam babybox. Pastor Lee berkisah beberapa di antaranya.
“Cukup mengejutkan, ada seorang ibu yang melahirkan sendirian di kamar sewaannya. Dia mencekik bayi dengan niat untuk membunuh, tapi bayinya tidak mau mati. Ketika dia berbalik untuk melihat, bayi itu menjadi kaku,” tutur pastor Lee.
“Pada saat bayinya kaku, si ibu menyadari apa yang dia lakukan. Dia akhirnya merasa menyesal, lalu memeluk bayinya. Selanjutnya, dia merasa benci dan ingin melempar bayi ke tempat tidur. Tali pusar bayi masih menempel. Untung saja tidak jadi. Kemudian dia mengetahui tentang babybox di internet, lantas membawa bayinya kepada kami untuk dirawat.”
Berdasarkan data dari pastor Lee, bayi-bayi yang dibawa ke babybox kebanyakan dilahirkan oleh ibu muda yang masih remaja. Bahkan ada yang berusia 13 tahun.
Bayi yang tak diinginkan itu berasal dari ibu yang bercerai dengan pasangannya dan pekerja asing yang tak memiliki dokumen kelahiran. Ada pula bayi hasil dari perkawinan sedarah dan pemerkosaan.
Artikel terkait: “Aku Tidak Merasa Bahagia Setelah Menikah,” Kisah Seorang Bunda
Cita-cita Pastor Lee
Di masa depan, pastor Lee berharap tidak akan ada babybox lagi karena ibu tunggal mampu membesarkan anak sendiri.
“Saya ingin membangun sebuah desa, tempat di mana para ibu dengan aman membesarkan anak-anak dan hidup mandiri. Apalagi buat para ibu yang memiliki anak cacat, mereka bisa punya kebun kecil untuk ditanam tanaman sendiri demi mendapatkan makanan,” pungkasnya.
Itulah kisah pastor Lee selamatkan bayi. Semoga menjadi inspirasi.
Baca juga;
Kisah Perjuangan Seorang Anak Penderita Epidermolisis Bullosa
Kisah Poligami Viral! Ibu Hamil Ini Carikan Istri Kedua untuk Sang Suami
Kisah Seorang Ibu Di balik Kehebatan Anak Berkebutuhan Khusus