Saat ini terjadi peningkatan pasien COVID-19 varian Omicron di Jakarta. Lonjakan kasus varian Omicron di Jakarta ini diumumkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Beliau mengatakan bahwa jumlah kasus Omicron di Jakarta meningkat menjadi 252 kasus pada Selasa (4/1) malam.
“Omicron di Jakarta sudah mencapai 252,” ungkap Riza. Sambil membawa lembaran kertas data, Riza membacakan data penyebaran kasus Omicron di Jakarta yang mayoritas berasal dari imported case.
Melansir dari CNN, menurut Riza, ada penambahan 90 kasus dari hari sebelumnya. Sebelumnya kasus Omicron di Jakarta baru mencapai 162 kasus.
239 Pasien Omicron di Jakarta Berasal dari Perjalanan Luar Negeri, 13 Kasus Merupakan Transmisi Lokal
Setidaknya terdapat 239 kasus Omicron yang terdata sedang berada di Jakarta setelah melalui perjalanan luar negeri dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sisanya sebanyak 13 kasus merupakan transmisi lokal.
Saat ini seluruh pasien Omicron dirawat di RS Darurat Covid Wisma Atlet dan RSPI Sulianti Saroso. Agar tidak terjadi gelombang ketiga, Riza meminta warga Jakarta untuk mematuhi protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Riza juga meminta agar pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia tetap disiplin menggunakan masker agar tidak membawa masuk virus yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan itu ke Indonesia.
“Terutama yang keluar negeri, jadi yang masih di luar negeri mohon menjadi perhatian jangan sampai di sana lepas masker,” ucap Riza, mengutip dari lama Kompas.com.
Artikel terkait: Muncul Varian Baru COVID-19 IHU Setelah Omicron, Ini Faktanya
Sebanyak 177 Pasien Omicron Dirawat di Wisma Atlet Jakarta
Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan sebanyak 177 pasien positif COVID-19 varian Omicron tercatat telah dirawat di Wisma Atlet. Dari jumlah tersebut, 41 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh dan diizinkan pulang. Sementara 136 pasien lainnya masih dilakukan perawatan,
“Untuk kasus Omicron yang sudah dirawat di wisma atlet ada 177. Pasien yang sudah pulang dan sembuh ada 41 orang. Saat ini dirawat 136,” jelas Mintoro, Rabu, 5 Januari lalu.
Takut Berdampak pada Pelayanan Kesehatan, Pemprov DKI Diminta Waspada
Dengan temuan ratusan kasus Omicron, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta agar Pemprov DKI Jakarta waspada. Sebab, temuan kasus Omicron saat ini berbanding lurus dengan angka kasus aktif COVID-19 yang semakin meningkat di Ibukota.
“Angka kasus dengan tren ke atas sebaiknya diwaspadai akan kemungkinan menyebar dengan cepat karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi,” ucap Gilbert.
Melansir dari Kompas.com, kasus aktif COVID-19 di Jakarta per 4 Januari 2022 sudah mencapai 768 orang. Peningkatan tersebut dua kali lipat dibandingkan libur perayaan Natal 25 Desember 2022 yang tercatat sebanyak 377 kasus aktif. Peningkatan kasus aktif, kata Gilbert, akan berdampak pada pelayanan kesehatan secara umum.
Artikel terkait: Ciri Infeksi Omicron Menurut Ahli yang Dapat Dikenali, Seperti Apa?
Rencana Dilakukannya Vaksinasi Booster pada Pertengahan Januari 2022 Demi Cegah Risiko Fatal
Salah satu cara menangkal COVID-19 gelombang tiga yaitu dengan cara vaksinasi booster yang rencananya akan digelar pada 12 Januari 2022. Rencana vaksinasi booster tersebut sempat diucapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Salah satu wilayah prioritas yang akan mendapatkan vaksinasi booster adalah wilayah Jakarta.
Akan terapi, meski sudah dicanangkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan hingga Selasa kemarin belum ada petunjuk teknis terkait pelaksanaan vaksinasi booster. Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, Pemprov DKI akan menunggu petunjuk teknis untuk mempersiapkan skenario penyuntikan dosis ketiga tersebut.
“Tentu kami harus menunggu keputusan pemerintah pusat karena kami tidak bisa mendahului, infonya tanggal 12 Januari,” tutur Dwi.
Dinkes DKI Jakarta tidak bisa menentukan kelompok prioritas mana yang harus mendapatkan vaksinasi booster setelah tenaga medis. Dwi mengatakan, Dinkes DKI hanya menyiapkan skenario terkait lokasi penyuntikan dan jumlah vaksinator yang akan ditugaskan sesuai petunjuk Kemenkes.
Artikel terkait: Parents, Inilah Gejala Awal dan Tidak Biasa Virus Omicron Menurut Ahli
Tetap Waspada Kasus Omicron, Kenali Lagi Gejalanya
Seperti yang diketahui sebelumnya, kasus pertama varian Omicron ditemukan di Indonesia pada Rabu, 15 Desember 2021. Diketahui, pasien pertama kasus Omicron adalah pegawai di wisma atlet.
Akan tetapi, pasien Wisma Atlet yang dinyatakan positif termasuk kedalam golongan OTG atau Orang Tanpa Gejala. Pasien tersebut tidak menunjukkan gejala berupa batuk ataupun demam.
Dilansir dari Kompas.com, sejumlah laporan mengatakan bahwa infeksi Omicron cenderung menyebabkan gejala kelelahan dan nyeri tubuh. Gejala ini lebih banyak muncul dibandingkan kehilangan rasa maupun kehilangan penciuman.
Kepala Eksekutif Royal Society for Public Health Christina Marriot mengatakan, bukti yang berkembang menunjukkan bahwa mereka yang telah mendapat dua dosis vaksin biasanya menunjukkan gejala yang tidak parah.
“Penting bagi orang yang telah divaksinasi penuh untuk tetap waspada terhadap gejala seperti pilek, dan dites jika mereka tinggal atau bekerja di sekitar orang yang berisiko lebih besar terkena penyakit ini,” ujarnya, mengutip dari Independent.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan taat dengan protokol kesehatan di mana pun kita berada, serta senantiasa melindungi diri dari virus Omicron yang kian bertambah serta varian COVID-19 secara keseluruhan.
Demikian info terbaru mengenai perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya jumlah pasien Omicron di Jakarta yang meningkat. Pastikan Parents untuk tetap menerapkan protokol kesehatan diri sendiri maupun keluarga, ya!
Baca juga:
id.theasianparent.com/virus-omicron
Waspada Varian COVID-19 Omicron di Indonesia, 2022 Bakal Sulit Diprediksi
Singapura Temukan Dua Kasus COVID-19 Omicron, Siapa Mereka dan Apa Gejalanya?